Penerimaan Calon Aspiran ACH-Hera

Hera, Dili. Panggilan hidup membiara merupakan anugerah cuma-cuma yang berasal dari Allah. Panggilan Allah tersebut jatuh bagai benih dalam diri kesebelas pemuda. Pada Sabtu (13/1/2024) komunitas ACH-Hera menerima sebelas orang muda yang ingin hidup sebagai Claretian. P. Juan Angel Artiles Roberto, CMF selaku superior komunitas ACH menerima sebelas saudara tersebut menjadi calon aspiran dalam Misa Kudus.

Sebelas saudara yang diterima sebagai calon aspiran dalam Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste adalah Frederico Celestino Ximenes, Natalino Mouzinho Beli, Estevao Ximenese Maia, Julio dos Reis, Edeliano Fatima Fernandes, Vrigildo Marcal do Rego, Rui Marthins Alves, Marciano Lemos Soares, Melchior Agusto Soares, Eugenio Soares da Concencao, dan Irenio Leite Kandelu.

Sebagai tanda bahwa mereka telah diterima menjadi calon aspiran adalah dengan pengalungan salib dan penerimaan buku Autobiografi St. Antonius Maria Claret. Kesebelas saudara ini akan didampingi oleh tiga formator, yakni P. Juan Angel Artiles Roberto, P. Norberto Tai Soco, dan P. João Martinho Enfein, CMFF. Setelah sah diterima menjadi bagian dari komunitas ACH, P. Juan selaku superior berpesan agar mereka siap untuk menjadi misionaris yang diutus ke mana saja Gereja dan Kongregasi membutuhkan.

Misa Kudus tersebut dihadiri oleh para keluarga aspiran, para saudara dari Komunitas Claretian Aimutin, para suster RMI, para suster KYM, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Galeri Foto

Pertemuan Pengurus Tim SOMI Lama dan Tim SOMI Baru

Kupang, NTT. Tim Solidaritas dan Misi (SOMI) mengadakan pertemuan orientasi bagi pengurus baru pada 11-12 Januari 2024. Pertemuan yang diadakan secara online via zoom ini bertujuan membekali para pengurus baru dengan pengetahuan dan pengalaman tentang SOMI.

Kegiatan tersebut tentunya diikuti oleh para pengurus yang lama dan para pengurus yang baru. Tidak ada materi khusus yang diberikan kepada para peserta pertemuan selain berbagi pengalaman dari pengurus yang lama terkait pelayanan mereka selama terlibat dalam kerasulan bersama tim SOMI.

Dinamika yang terjadi selama pertemuan ini sangat positif. Para pengurus baru sangat antusias mengikuti pertemuan dan mendengarkan dengan sungguh pengalaman yang dibagikan oleh para pengurus yang lama. Sharing pengalaman tersebut sangat bermanfaat bagi para pengurus baru untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana pelayanan SOMI selanjutnya.

SOMI merupakan akronim dari Solidaritas dan Misi. Tim ini terdiri dari beberapa bidang misi, seperti prokura misi, PBB, dan JPIC. Tim ini berfokus pada pelayanan terhadap masyarakat luas.

Kursus Kitab Hukum Kanonik di Komunitas Seminari Hati Maria

Lasiana, Kupang. Sebagai bagian dalam proses formasi untuk meningkatkan ketajaman intelektual dan pastoral, Komunitas Seminari Hati Maria Kupang kembali mengadakan kursus. Kursus yang dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 12-13 Januari 2024, adalah Kursus Kitab Hukum Kanonik. Kursus tersebut dibawakan langsung oleh P. Dr. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF.

Dalam dua hari kursus, para peserta disuguhkan dengan materi-materi seputar masalah pastoral dalam perkawinan. Pada hari pertama, P. Doddy Sasi, CMF membicarakan tentang pernanan pastor paroki dalam proses anulasi perkawinan dan di hari kedua tentang anulasi perkawinan.

Dinamika kursus dibuat tidak hanya dengan metode ceramah, tetapi juga dengan berdiskusi dan memecahkan masalah perkawinan. Dengan metode diskusi, para peserta kursus tidak hanya diberi materi-materi dari pemateri saja, tetapi juga bisa kritis dan memikirkan sendiri jalan pemecahan masalah dengan menggunakan hukum Gereja yang berlaku dan dengan solusi-solusi pastoral lainnya.

Kursus KHK ini mendapat respon positif dari komunitas. Para frater merasakan bahwa kursus ini sangat berbeda dan sangat membantu dalam memahami hakikat perkawinan dari Kitab Hukum Kanonik, terlebih dari kanon-kanon yang berbicara tentang perkawinan, seperti Kan. 1419-1421, Kan. 391, Kan. 1419, Kan. 1420, Kan. 1421, Kan. 1430, Kan. 1431, Kan. 1674, Kan. 1432-1436, Kan. 1437, Kan. 1420, Kan. 1424, Kan. 1428, Kan. 1429, Kan. 1481-1490.

Kursus KHK ini dilaksanakan di Aula Komunitas Seminari Hati Maria. Para peserta yang terlibat dalam kursus ini adalah para frater komunitas Seminari Hati Maria.

Malam Perutusan P. Selestinus Panggara, CMF dan Br. Hieronimus Ngampu, CMF

Matani, Kupang. Seorang misionaris dikenal ketika dia bermisi. Dengan alasan misi, maka seorang misionaris tidak terhindar dari efek yang ada. Salah satu efeknya adalah selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain ketika Gereja dan Kongregasi mengutus.

Dengan alasan misi, komunitas Pra Novisiat mengadakan acara serah terima jabatan superior dari superior lama ke superior baru pada Jumat (12/1/2024). Dalam hal ini, P. Selestinus Panggara, CMF menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada P. Yohanes Don Bosco Asmirudin, CMF untuk menjadi pemimpin di komunitas Pra Novisiat Claret.

Dengan alasan misi pula, maka P. Selestinus Panggara, CMF dan Br. Hieronimus Ngampu, CMF akan diutus untuk bermisi di tempat baru, di mana Gereja dan Kongregasi mengutus keduanya. P. Seles Panggara, CMF diutus untuk melaksanakan misi di Paroki Tanjung Balai, sedangkan Br. Hiron Ngampu, CMF diutus untuk melaksanakan misi di Paroki Palurejo.

Dalam sambutan, keduanya sungguh bersyukur atas anugerah perutusan yang diterima. Perutusan ini memberi tantangan tersendiri bagi keduanya karena tempat perutusan yang diterima keduanya merupakan tempat baru. Di balik itu, keduanya berharap agar perutusan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam momen perutusan tersebut, juga dirayakan hari ulang tahun kelahiran dari P. Valentinus Laga Ola, CMF dan perpisahan Br. Hiron Ngampu dengan kelompok Anak Muda Claretian (AMC). Pada kesempatan itu, Br. Hiron Ngampu, CMF menyerahkan sebuah buku kaleidoskop AMC kepada P. Valens Agino, CMF.

Malam perutusan tersebut dihadiri oleh komunitas CH-Kuria, komunitas SHM, komunitas TZYM, komunitas MC Matani-Oebelo, dan beberapa kenalan.

English Camp di Komunitas Pra Novisiat Claret

Matani, Kupang. Liburan tidak selalu berarti momen untuk berhenti belajar. Itulah yang dialami Komunitas Pra-Novisiat Claret (PNC) Kupang. Untuk mengisi waktu liburan pembelajaran akhir semester ganjil tahun ajaran 2023/2024, Komunitas PNC mengadakan kegiatan English Camp 2024 selama 12 hari pada 8-20 Januari 2024.

Para peserta terdiri dari 10 Postulan CMF, 17 Aspiran CMF, dan 2 Postulan dari Kongregasi Misionaris Claretian (MC). Mereka dipandu oleh 5 tutor yang juga sekaligus penyelenggara English Camp 2024, yakni Miss Regi, Miss Annie, Miss Wiwin dan P. Metodius Manek, CMF.

English Camp adalah suatu kesempatan untuk mengembangkan Bahasa Inggris dengan gaya yang menarik. Bahasa Inggris itu lebih merupakan satu skill, bukan pengetahuan teoretis belaka. Dampaknya lebih kepada skill berbahasa”, demikian ujar P. Metodius Manek, CMF selaku koordinator penyelenggara English Camp 2024, yang akrab disapa Pater Todi. Ia menyampaikan, salah satu hal yang sangat penting bagi peserta adalah pengembangan skill untuk belajar mandiri.

Tema-tema yang Berbeda Setiap Hari

Para tutor bekerjasama untuk merancang tema-tema yang menarik bagi para peserta diskusikan dan kemudian dipresentasikan hasilnya. Tema-tema yang diangkat sangat beragam, seperti Family, Superhero, Garden, Cooking Cook, Travelling, Debate-Government, Amazing Race, Job, Weather, Church dan ditutup dengan Cultural Night.

Setiap tema dirancang dengan dinamika yang berbeda-beda dalam setiap kelompok. Tema tersebut dibuat untuk membangun konsep-konsep berpikir dalam diri setiap peserta. Contohnya, tema Family, para tutor meminta para peserta untuk menulis siapa tokoh yang menjadi panutan (role model) mereka di dalam keluarga. Kemudian mereka mempresentasikan tulisan tersebut pada malam hari.

Menariknya, dengan tema ini para tutor menjamin bahwa setiap peserta menulisnya dengan hati. Selain itu, tujuan utama dari setiap tema ini adalah untuk memperkaya perbendaharaan kosakata dari setiap peserta. Untuk itu, para peserta diharuskan untuk selalu membawa kamus sepanjang kegiatan berlangsung.

Animasi Kegiatan yang Menarik

Kegiatan yang padat biasanya membosankan. Namun, tidak terjadi dengan kegiatan English Camp di tahun ini. Agar para peserta tidak hanya berkutat dengan materi terkait tema saja dan kemudian merasa bosan, maka setiap kegiatan selalu diselingi dengan game vocabulary, bernyanyi, bahkan dance bersama. Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan situasi belajar yang nyaman dan kondusif bagi para peserta.

“Dengan keadaan belajar yang nyaman dan kondusif, maka ide-ide akan muncul dengan sendirinya,” ujar Pater Todi. Hal ini sungguh tampak dari berbagai kreativitas yang dimunculkan oleh para peserta English Camp 2024.

Kondisi nyaman itu juga membuat para peserta berani tampil berbicara di depan umum. “Saya banyak belajar bukan hanya dari usaha saya sendiri, melainkan juga dari teman-teman lain. Kepercayaan diri khususnya public speaking saya meningkat, sehingga saya semakin berani berbicara di depan banyak orang”, demikian disampaikan oleh Jefrianus Banusu, salah seorang peserta dari tingkat Postulan CMF.

Hal senada juga disampaikan oleh Antonius Veto Nago, salah seorang peserta dari tingkat Aspiran CMF, “Saya berlatih untuk berbicara dengan baik di depan umum dan dapat mempertahankan argumen ketika berdebat. Saya tidak hanya belajar Bahasa Inggris, tetapi juga diajak untuk berpikir kreatif,” ujarnya.

Menanamkan Nilai Persaudaraan

Disamping menambah pengetahuan bagi peserta, kegiatan ini juga berhasil menumbuhkan rasa persaudaraan diantara mereka. Penyelenggara English Camp 2024 tidak mengelompokkan para peserta berdasarkan tingkat kemampuan mereka, tetapi meleburnya menjadi lima kelompok kecil dengan kemampuan Bahasa Inggris yang beragam. Dengan demikian, dalam dinamika kelompok, para peserta menjadi lebih aktif dan saling membantu.

“Secara umum kegiatan ini sukses dan sesuai ekspektasi. Harapan selanjutnya, setiap peserta English Camp tahun mendatang terdorong untuk mempunyai kemauan untuk belajar mandiri. Oleh karena itu, metode dan dinamika English Camp perlu mendapat perhatian khusus agar memungkinkan semua ekspektasi tersebut terwujud,” tutup Pater Todi. (Laporan Junedi Tamba, Siprianus Manafe, Geri Gizindo Lake dan Fransiskus Xaverius Charlos Lado Hadjon (para aspiran CMF))