Pertemuan dan Evaluasi Para Frater TOM-er 2023/2024

Kupang, NTT. Untuk meningkatkan ketajaman misioner selama menjalani masa TOM (Tahun Orientasi Misi), Prefek Formasi mengadakan pertemuan dan evaluasi bersama para frater TOM. Pertemuan dan evaluasi tersebut diadakan secara online via zoom pada 8-9 Januari 2024. P. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF selaku prefek formasi bertindak sebagai moderator selama pertemuan berlangsung.

Tujuan dari pertemuan dan evaluasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana proses konsolidasi dari setiap frater TOM di tempat misi mereka masing-masing. Dengan demikian, para frater TOM terbantu untuk semakin terlibat dalam melaksanakan misi bersama komunitas di tempat misi masing-masing.

Dinamika pertemuan dengan para frater TOM dibuka dengan lectio divina singkat bersama, kemudian dilanjutkan dengan sedikit kata pengantar dari P. Valens Agino, CMF. Selain itu, ada juga sesi sharing pengalaman dari para frater TOM terkait kehidupan mereka selama menjalani masa TOM tersebut. Pengalaman-pengalaman para frater TOM menjadi pemantik inspirasi untuk berdiskusi dalam pertemuan dan evaluasi. Adapun juga para formator memberikan masukan yang baik bagi para frater TOM dalam menjalani masa TOM kedepannya.

Mereka yang terlibat dalam pertemuan dan evaluasi ini adalah P. Valens Agino, CMF; P. Doddy Sasi, CMF, para formator di rumah-rumah formasi para frater, yakni P. Ferdy Melo, CMF, P. Yohanes Paulus I, CMF, P. Yohanes Dari Salib Jeramu, CMF, P. Yohanes Don Bosko Asmarudin, CMF, P. Damasus Sumardi, CMF; dan para frater TOM yang tersebar di komunitas-komunitas Claretian dan di lembaga-lembaga pendidikan, yakni Fr. Wilfridus Mau, CMF (Tomer Seminari Kisol), Fr. Sirilus Towa, CMF (Tomer Seminari Gabungan Labuan Bajo), Fr. Bernadus Boli (Tomer Mandala), Fr.  Dowen Helan, CMF (Tomer Wayun-Palurejo), Fr. Stanislaus Erson, CMF (Tomer Jakarta), Fr. Yanuarius Asan Berek, CMF (Tomer Jakarta), Fr. Armandino A. da Costa (Tomer Fohorem), Fr. Adolfo M. de Deus, CMF (Tomer Lolotoe), Fr. Densi D. Panggo, CMF (Tomer Salele), dan Fr. Emilius Aran, CMF (Tomer Nurobo).

Pemberkatan Pondok Claret di Linamnutu

Linamnutu, TTS. Bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan, P. Kristian Paskalis Cangkung, CMF memberkati rumah pastoran di Linamnutu, pada Minggu sore (7/1/2024). Rumah tersebut diberi nama Pondok Claret.

Rumah yang berlokasi di Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan tersebut memiliki 1 ruang tamu, 1 kapela, 1 ruang tengah besar sekaligus ruang makan, 3 kamar, dan 1 ruang kerja. Rumah tersebut dibangun setelah rumah sebelumnya yang terbuat dari kayu bebak dilahap si jago merah beberapa waktu lalu.

Rumah ini nantinya akan ditempati oleh P. Adrianus Manek Rusan, CMF dan P. Antonius Moruk, CMF. Dengan bertempat tinggal di rumah tersebut, kedua saudara kita ini akan mengontrol dan mengawasi semua pekerjaan terkait pertanian di Linamnutu dan Bena.

Yang hadir dalam pemberkatan itu adalah Dewan Delegasi Indonesia-Timor Leste, para pater dari komunitas paroki Panite, dan para penggarap yang berdomilisi di Linamnutu.

Semoga dengan pemberkatan rumah baru ini, berkat Tuhan senantiasa tercurah kepada semua yang tinggal di rumah tersebut.

Galeri Foto

Perutusan P. Ferdy Melo, CMF dan P. Yohanes Paulus I, CMF

Lasiana, Kupang. Menjalankan perutusan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup seorang misionaris Claretian. Untuk itu, dengan dikeluarkannya Inter Nos edisi XXI Desember 2023, maka setiap misionaris Claretian Indonesia-Timor Leste mesti menjalankan perutusan itu yang ditandai dengan perpindahan dari satu komunitas ke komunitas lain.

Dalam momen inilah, maka komunitas Seminari Hati Maria mengadakan acara perutusan untuk P. Yosep Ferdinandus Melo, CMF dan P. Yohanes Paulus I, CMF. Acara perutusan tersebut diadakan di Halaman Tengah komunitas pada Selasa (2/1/2024).

P. Yanpol I, CMF bergabung dengan komunitas SHM sejak Juni 2023, sedangkan P. Ferdy Melo, CMF sudah menjadi bagian dari komunitas SHM sejak ditahbiskan menjadi imam pada tahun 2008. P. Ferdy Melo, CMF diutus ke Wisma Skolastikat Claretian, Yogyakarta dan P. Yanpol I, CMF diutus ke Biara St. Antonius Maria Claret, Sinaksak.

Dalam rangkaian perutusan ini, juga dilaksanakan acara serah terima jabatan dari superior lama ke superior baru dan dari ekonom lama ke ekonom baru Seminari Hati Maria. Serah terima jabatan ini menunjukkan kontinuitas dan stabilitas dalam kepemimpinan komunitas serta kesinambungan dalam pengelolaan keuangan.

Malam perutusan kedua misionaris ini dihadiri oleh para misionaris dari komunitas PNC, komunitas CH-Kuria, komunitas TZYM, para suster MC, dan beberapa kerabat terdekat.

Perutusan ini merupakan bukti nyata dari semangat dan komitmen delegasi untuk membantu para frater untuk menjadi misionaris yang sejati. Semoga kedua saudara kita ini diberikan kekuatan dan kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas baru mereka sebagai formator dan memberikan pengaruh positif bagi para formandi.

Galeri Foto

Pentas Seni Budaya: Dari NTT untuk Dunia

Lasiana, Kupang. Para frater postulan CMF, para suster MI, dan para suster CB menggelar sebuah pentas seni yang spektakuler, pada Rabu (13/12/2023). Pentas seni ini sedianya menjadi kegiatan penutupan untuk matakuliah Pengantar Sosial Budaya. Namun, lebih dari itu, pentas seni ini bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan budaya-budaya yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tema yang diusung dalam kegiatan malam kreasi seni ini adalah Unity in Diversity. Melalui semangat dari tema tersebut, peneyelenggara pentas seni kali ini menampilkan berbagai jenis mata acara yang berkaitan dengan budaya NTT yang dikemas dalam tarian, nyanyian, dan drama. Para peserta acara dengan penuh semangat membawakan pertunjukan yang memukau, menghidupkan kembali tradisi nenek moyang, dan cerita-cerita kuni yang telah mejadi warisan budaya NTT.

Pentas bertabur budaya ini memberikan kesempatan kepada penonton yang hadir untuk menikmati dan belajar tentang kekayaan budaya NTT. Dengan demikian, acara ini memberi edukasi yang baik, menyenangkan, dan menginspirasi bagi perkembangan dan promosi kekayaan budaya NTT di mata dunia. Di balik itu, ada harapan agar semakin banyak orang yang tertarik untuk menjelajahi dan mempelajari budaya-budaya di NTT.

Melalui acara ini, para frater postulan CMF, para suster MI, dan para suster CB berharap agar kaum biarawan/biarawati semakin mencintai dan menghargai budaya masing-masing. Mereka juga diharapakan siap untuk menerima dan menghormati budaya baru di mana pun mereka diutus.

Menurut pemantauan, hampir sekitar 50 orang memadati aula Claret yang menjadi venue pentas seni tersebut. Penonton yang hadir antara lain dari komunitas CH Kuria, Komunitas Seminari Hati Maria, Komunitas Pra Novisiat Claret, para suster RVM, para suster CB, para dosen, dan kelompok orang muda AMC.

Galeri Foto

Pelatihan Pengolahan Sorgum, Rumput Laut, Pisang, dan Gula Lontar oleh Komunitas SEPEKita

Lasiana, Kupang. Komunitas SEPEKita kembali menggelar pelatihan bersama pengolahan pangan lokal menjadi produk bernilai ekonomis, pada Sabtu (9/12/2023). Pada kesempatan pelatihan kali ini, produk yang digunakan untuk pelatihan adalah sorgum, rumput laut, pisang dan gula lontar.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan secara langsung cara mengolah sorgum, rumput laut, pisang, dan gula lontar menjadi produk cemilan sehat, seperti biskuit, keripik, dan produk makanan lainnya.

Bahan-bahan pangan yang menjadi produk pelatihan ini sengaja dipilih dengan mengingat bahwa bahan-bahan tersebut memiliki potensi yang luar biasa bagi pasar UMKM. Dengan demikian, para peserta diajak untuk melatih keterampilan dengan mengolah produk-produk pangan lokal tersebut menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Para peserta yang turut hadir dalam pelatihan tersebut terlihat sangat antusias dengan kegiatan ini. Pelatihan ini memberi para peserta pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengolah bahan pangan lokal yang rupanya ada di sekitar mereka.

Ibu Yustin Sadja selaku pemberi pelatihan ini berharap, kegiatan pengolahan bahan pangan lokal seperti ini dapat mendorong masyarakat untuk mengembangan usaha cemilan sehat berbasis bahan pangan lokal.

Pelatihan pengolahan bahan pangan lokal yang diprakarsai oleh Komunitas SEPEKita ini dilaksanakan di Aula Claret. Para peserta yang terlibat dalam pelatihan tersebut adalah anggota Komunitas SEPEKita, para frater misionaris Claretian, dan beberapa anak muda yang tergabung dalam kelompok AMC.

Galeri Foto