Kursus Kitab Hukum Kanonik di Komunitas Seminari Hati Maria

Lasiana, Kupang. Sebagai bagian dalam proses formasi untuk meningkatkan ketajaman intelektual dan pastoral, Komunitas Seminari Hati Maria Kupang kembali mengadakan kursus. Kursus yang dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 12-13 Januari 2024, adalah Kursus Kitab Hukum Kanonik. Kursus tersebut dibawakan langsung oleh P. Dr. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF.

Dalam dua hari kursus, para peserta disuguhkan dengan materi-materi seputar masalah pastoral dalam perkawinan. Pada hari pertama, P. Doddy Sasi, CMF membicarakan tentang pernanan pastor paroki dalam proses anulasi perkawinan dan di hari kedua tentang anulasi perkawinan.

Dinamika kursus dibuat tidak hanya dengan metode ceramah, tetapi juga dengan berdiskusi dan memecahkan masalah perkawinan. Dengan metode diskusi, para peserta kursus tidak hanya diberi materi-materi dari pemateri saja, tetapi juga bisa kritis dan memikirkan sendiri jalan pemecahan masalah dengan menggunakan hukum Gereja yang berlaku dan dengan solusi-solusi pastoral lainnya.

Kursus KHK ini mendapat respon positif dari komunitas. Para frater merasakan bahwa kursus ini sangat berbeda dan sangat membantu dalam memahami hakikat perkawinan dari Kitab Hukum Kanonik, terlebih dari kanon-kanon yang berbicara tentang perkawinan, seperti Kan. 1419-1421, Kan. 391, Kan. 1419, Kan. 1420, Kan. 1421, Kan. 1430, Kan. 1431, Kan. 1674, Kan. 1432-1436, Kan. 1437, Kan. 1420, Kan. 1424, Kan. 1428, Kan. 1429, Kan. 1481-1490.

Kursus KHK ini dilaksanakan di Aula Komunitas Seminari Hati Maria. Para peserta yang terlibat dalam kursus ini adalah para frater komunitas Seminari Hati Maria.

Malam Perutusan P. Selestinus Panggara, CMF dan Br. Hieronimus Ngampu, CMF

Matani, Kupang. Seorang misionaris dikenal ketika dia bermisi. Dengan alasan misi, maka seorang misionaris tidak terhindar dari efek yang ada. Salah satu efeknya adalah selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain ketika Gereja dan Kongregasi mengutus.

Dengan alasan misi, komunitas Pra Novisiat mengadakan acara serah terima jabatan superior dari superior lama ke superior baru pada Jumat (12/1/2024). Dalam hal ini, P. Selestinus Panggara, CMF menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada P. Yohanes Don Bosco Asmirudin, CMF untuk menjadi pemimpin di komunitas Pra Novisiat Claret.

Dengan alasan misi pula, maka P. Selestinus Panggara, CMF dan Br. Hieronimus Ngampu, CMF akan diutus untuk bermisi di tempat baru, di mana Gereja dan Kongregasi mengutus keduanya. P. Seles Panggara, CMF diutus untuk melaksanakan misi di Paroki Tanjung Balai, sedangkan Br. Hiron Ngampu, CMF diutus untuk melaksanakan misi di Paroki Palurejo.

Dalam sambutan, keduanya sungguh bersyukur atas anugerah perutusan yang diterima. Perutusan ini memberi tantangan tersendiri bagi keduanya karena tempat perutusan yang diterima keduanya merupakan tempat baru. Di balik itu, keduanya berharap agar perutusan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam momen perutusan tersebut, juga dirayakan hari ulang tahun kelahiran dari P. Valentinus Laga Ola, CMF dan perpisahan Br. Hiron Ngampu dengan kelompok Anak Muda Claretian (AMC). Pada kesempatan itu, Br. Hiron Ngampu, CMF menyerahkan sebuah buku kaleidoskop AMC kepada P. Valens Agino, CMF.

Malam perutusan tersebut dihadiri oleh komunitas CH-Kuria, komunitas SHM, komunitas TZYM, komunitas MC Matani-Oebelo, dan beberapa kenalan.

English Camp di Komunitas Pra Novisiat Claret

Matani, Kupang. Liburan tidak selalu berarti momen untuk berhenti belajar. Itulah yang dialami Komunitas Pra-Novisiat Claret (PNC) Kupang. Untuk mengisi waktu liburan pembelajaran akhir semester ganjil tahun ajaran 2023/2024, Komunitas PNC mengadakan kegiatan English Camp 2024 selama 12 hari pada 8-20 Januari 2024.

Para peserta terdiri dari 10 Postulan CMF, 17 Aspiran CMF, dan 2 Postulan dari Kongregasi Misionaris Claretian (MC). Mereka dipandu oleh 5 tutor yang juga sekaligus penyelenggara English Camp 2024, yakni Miss Regi, Miss Annie, Miss Wiwin dan P. Metodius Manek, CMF.

English Camp adalah suatu kesempatan untuk mengembangkan Bahasa Inggris dengan gaya yang menarik. Bahasa Inggris itu lebih merupakan satu skill, bukan pengetahuan teoretis belaka. Dampaknya lebih kepada skill berbahasa”, demikian ujar P. Metodius Manek, CMF selaku koordinator penyelenggara English Camp 2024, yang akrab disapa Pater Todi. Ia menyampaikan, salah satu hal yang sangat penting bagi peserta adalah pengembangan skill untuk belajar mandiri.

Tema-tema yang Berbeda Setiap Hari

Para tutor bekerjasama untuk merancang tema-tema yang menarik bagi para peserta diskusikan dan kemudian dipresentasikan hasilnya. Tema-tema yang diangkat sangat beragam, seperti Family, Superhero, Garden, Cooking Cook, Travelling, Debate-Government, Amazing Race, Job, Weather, Church dan ditutup dengan Cultural Night.

Setiap tema dirancang dengan dinamika yang berbeda-beda dalam setiap kelompok. Tema tersebut dibuat untuk membangun konsep-konsep berpikir dalam diri setiap peserta. Contohnya, tema Family, para tutor meminta para peserta untuk menulis siapa tokoh yang menjadi panutan (role model) mereka di dalam keluarga. Kemudian mereka mempresentasikan tulisan tersebut pada malam hari.

Menariknya, dengan tema ini para tutor menjamin bahwa setiap peserta menulisnya dengan hati. Selain itu, tujuan utama dari setiap tema ini adalah untuk memperkaya perbendaharaan kosakata dari setiap peserta. Untuk itu, para peserta diharuskan untuk selalu membawa kamus sepanjang kegiatan berlangsung.

Animasi Kegiatan yang Menarik

Kegiatan yang padat biasanya membosankan. Namun, tidak terjadi dengan kegiatan English Camp di tahun ini. Agar para peserta tidak hanya berkutat dengan materi terkait tema saja dan kemudian merasa bosan, maka setiap kegiatan selalu diselingi dengan game vocabulary, bernyanyi, bahkan dance bersama. Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan situasi belajar yang nyaman dan kondusif bagi para peserta.

“Dengan keadaan belajar yang nyaman dan kondusif, maka ide-ide akan muncul dengan sendirinya,” ujar Pater Todi. Hal ini sungguh tampak dari berbagai kreativitas yang dimunculkan oleh para peserta English Camp 2024.

Kondisi nyaman itu juga membuat para peserta berani tampil berbicara di depan umum. “Saya banyak belajar bukan hanya dari usaha saya sendiri, melainkan juga dari teman-teman lain. Kepercayaan diri khususnya public speaking saya meningkat, sehingga saya semakin berani berbicara di depan banyak orang”, demikian disampaikan oleh Jefrianus Banusu, salah seorang peserta dari tingkat Postulan CMF.

Hal senada juga disampaikan oleh Antonius Veto Nago, salah seorang peserta dari tingkat Aspiran CMF, “Saya berlatih untuk berbicara dengan baik di depan umum dan dapat mempertahankan argumen ketika berdebat. Saya tidak hanya belajar Bahasa Inggris, tetapi juga diajak untuk berpikir kreatif,” ujarnya.

Menanamkan Nilai Persaudaraan

Disamping menambah pengetahuan bagi peserta, kegiatan ini juga berhasil menumbuhkan rasa persaudaraan diantara mereka. Penyelenggara English Camp 2024 tidak mengelompokkan para peserta berdasarkan tingkat kemampuan mereka, tetapi meleburnya menjadi lima kelompok kecil dengan kemampuan Bahasa Inggris yang beragam. Dengan demikian, dalam dinamika kelompok, para peserta menjadi lebih aktif dan saling membantu.

“Secara umum kegiatan ini sukses dan sesuai ekspektasi. Harapan selanjutnya, setiap peserta English Camp tahun mendatang terdorong untuk mempunyai kemauan untuk belajar mandiri. Oleh karena itu, metode dan dinamika English Camp perlu mendapat perhatian khusus agar memungkinkan semua ekspektasi tersebut terwujud,” tutup Pater Todi. (Laporan Junedi Tamba, Siprianus Manafe, Geri Gizindo Lake dan Fransiskus Xaverius Charlos Lado Hadjon (para aspiran CMF))

Writing Practice: Menulis Jurnal Penelitian Dosen dan Mahasiswa

Lasiana, Kupang. Dalam rangka menunjang kemampuan soft skill dalam bidang menulis, komunitas Seminari Hati Maria Kupang mengadakan kursus menulis jurnal ilmiah. Kursus ini dilaksanakan dengan bimbingan P. Peter Tan, SVD. Tema yang diusung dalam kursus ini adalah “Writing Practice: Menulis Jurnal Penelitian Dosen dan Mahasiswa”. Kegiatan ini terlaksana selama tiga hari, yakni pada 8-10 Januari 2024, bertempat di Aula Seminari Hati Maria, Kupang.

Dalam kursus yang tersebut, P. Peter Tan, SVD memaparkan materi tentang cara menulis artikel yang benar dan sistematis, defenisi jurnal, manfaat menulis jurnal ilmiah, dan unsur-unsur penting dalam karya jurnal ilmiah.

Tidak hanya memberikan teori semata, P. Peter Tan, SVD juga mengajarkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penulisan jurnal. Para fratres diminta untuk menentukan topik, membuat judul, dan menemukan jurnal ilmiah yang sesuai dengan topik dari para peserta yang mau menulis sebuah artikel ilmiah. Setelah menentukan topik dan membuat judul, para peserta diminta untuk menulis pendahuluan dan metode penelitian yang digunakan dalam artikel ilmiah.

Tulisan yang sudah setengah jadi, kemudian dikoreksi oleh P. Peter Tan, SVD selaku mentor menulis jurnal. Setelah dikoreksi, P. Peter Tan, SVD meminta para fratres untuk melanjutkan penulisannya sampai selesai.

Para fratres komunitas SHM mengaku senang dengan proses yang terjadi dalam kursus tersebut. Fr. Kristo Suri, CMF yang menjadi salah satu peserta penulisan jurnal tersebut mengatakan bahwa kursus tersebut sangat membantunya untuk memahami dunia tulis menulis, khususnya dalam hal menulis jurnal.

Semoga kursus ini membantu para frater untuk semakin berkembang dalam dunia tulis-menulis, dan terlebih misi pelayanan Injil ke seluruh dunia.

Penerimaan P. Tian Cangkung, CMF dan Perutusan P. Niko Ilan, CMF dan P. Gunther Nitbani, CMF

Lasiana, Kupang. Salah satu ciri hidup seorang misionaris Claretian adalah hidup dari satu tempat ke tempat lain. Cara hidup ini senada dengan yang dikatakan Tuhan sendiri: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Mat 8:20). Sabda yang mengingatkan seorang misionaris yang terus bergerak mengadakan perjalanan perutusan.

Momen tersebut terjadi di Komunitas Claretian House-Kuria. Pada pagi hari, Senin (8/1/2024), mewakili superior komunitas CH-Kuria, P. Nikolaus Ilan, CMF mengadakan acara serah terima jabatan superior kepada P. Kristian Paskalis Cangkung, CMF menjadi superior komunitas CH. Serah terima jabatan superior tersebut dilambangkan dengan pemberian dokumen-dokumen komunitas seperti laporan pertemuan komunitas, kronik komunitas, dan beberapa dokumen penting lainnya.

Sementara itu di malam hari, komunitas mengadakan acara perutusan untuk P. Nikolaus Ilan, CMF dan P. Guntherdius Jefri Nitbani, CMF. P. Niko Ilan, CMF menjalankan perutusan misionernya di Paroki Tanjungbalai, Sumatra utara. Sedangkan P. Gunther Nitbani, CMF diutus ke Paroki Tobadak, Sulawesi Barat.

Momen bahagia perutusan tersebut juga menjadi acara syukur bagi komunitas CH-Kuria yang baru saja memiliki seorang superior baru dan acara syukur ulang tahun P. Gunther Nitbani, CMF.

Acara syukur nan sederhana tersebut dihadiri oleh para saudara dari Komunitas SHM, Komunitas PNC, Komunitas TZYM, para suster MC, dan beberapa tamu undangan.

Selamat bermisi bagi ketiga pater di tempat misi yang baru!