Kursus Online untuk Religius Yunior 2024 Bersama P. Yohanes Don Bosco Asmirudin, CMF, M.A.

Kupang, Indonesia. Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste kembali mengadakan kursus online bagi para biarawan-biarawati yuniorat. Dalam kursus kali ini, didiskusikan tentang psikologi dalam hidup membiara. Kursus ini mengundang P. Yohanes Don Bosco Asmirudin, CMF, M.A. untuk menjadi pembicara. Tema yang diangkat dalam kursus ini adalah Aplikasi Psikologi Positif dalam Hidup Membiara.

Menurutnya, psikologi positif itu berbeda dengan cabang ilmu psikologi yang lain. Cabang psikologi yang lain dibaratkan sebagai lalat yang hanya mencari sampah, yakni hal-hal buruk yang ada dalam hidup. Sedangkan psikologi positif diibaratkan seperti lebah yang mencari hal-hal yang indah, seperti bunga. Nantinya, lebah akan menghasilkan madu. Demikian juga psikologi positif yang fokus mencari hal-hal yang baik dalam diri. Psikologi positif fokus pada kekuatan diri, bukan pada kelemahannya.

Untuk itu, psikologi positif membantu untuk membangun diri seorang religius, khususnya dalam hidup berkomunitas. Ketika seorang religius menyerap hal-hal positif untuk hidupnya, tentunya dia akan menjalani kehidupan dengan baik, dan panggilannya menjadi bertumbuh subur. Psikologi positif dapat menjadi alat yang berharga bagi setiap biarawan/wati dalam menjalani hidup bersama. Contoh prakteknya dalam kehidupan adalah bersyukur kepada Tuhan dalam Ekaristi dan doa pribadi, memberi pengampunan kepada orang lain dan meminta maaf atas kesalahan yang dibuat; dan menulis hal-hal baik dalam kehidupan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi positif, para biarawan/wati dapat meningkatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan keefektifan dalam pelayanan mereka. Pada akhirnya, psikologi positif membantu kaum biarawan/wati hidup dalam sukacita Roh Tuhan. Kursus ini diikuti oleh biarawan/wati dari berbagai Kongregasi, seperti CMF, CB, FAdM, MI, SFMA, MISC, dan HMBN.

Galeri Foto

Deklarasi Paroki Santo Antonius Maria Claret, Tabak Kanilan

Pada Senin (8/4/2024), di Hari Raya Kabar Sukacita, Claretian Indonesia-Timor Leste tengah bersukacita. Bagaimana tidak, Keuskupan Palangka Raya mempercayakan Kongregasi Para Misionaris Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria untuk menangani paroki baru. Paroki ini pun diberi nama Paroki St. Antonius Maria Claret.

Misa deklarasi paroki St. Antonius Maria Claret ini dipimpin langsung oleh Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF, Uskup Keuskupan Palangka Raya. Bapa Uskup mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur atas pertumbuhan dan perkembangan Gereja di Keuskupan Palangka Raya. Dia mengharapkan agar pertumbuhan dan perkembangan itu juga terjadi di Paroki St. Antonius Maria Claret. Beliau juga mengingatkan agar paroki baru yang ditangani oleh para Claretian ini mau rendah hati dan belajar dari sesama Claretian yang telah menangani paroki lain (Paroki Melata dan Paroki Palurejo), yang juga berkembang baik.

Dalam sambutannya, P. Valens Agino, CMF, yang hadir selaku pimpinan Claretian Indonesia-Timor Leste, mengatakan bahwa perayaan di Hari Raya Kabar Sukacita ini memberi sukacita berlimpah kepada Kongregasi Para Misionaris Claretian. Sebab, deklarasi paroki baru dengan menggunakan nama St. Antonius Maria Claret sebagai pelindung paroki, bertepatan dengan tahun yubelium pendirian Kongregasi Para Misionaris Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria yang ke-175. Untuk itu, beliau mengucapkan terima kasih kepada Bapa Uskup Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF yang telah menerima usulan penggunaan nama St. Antonius Maria Claret sebagai pelindung paroki.

Secara simbolis, Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF menyerahkan beberapa berkas paroki kepada P. Kristian Dodok, CMF, selaku Pastor Paroki St. Antonius Maria Claret, sebagai bentuk kepercayaan keuskupan kepada Claretian dalam mengelola paroki tersebut. Dalam menangani paroki ini, P. Kristian Dodok, CMF akan ditemani P. Patris Urbat, CMF sebagai pastor rekan, dan Fr. Inovasius S.P.D. Helan, CMF sebagai frater TOM-er.

Misa deklarasi Paroki St. Antonius Maria Claret ini dihadiri oleh para Claretian yang berkarya di Pulau Kalimantan, para imam diosesan keuskupan Palangka Raya, dan segenap umat Paroki St. Antonius Maria Claret yang tersebar di pusat paroki dan di 13 stasi, serta camat Gunung Bintang Awai dan beberapa kepala desa setempat.

Paroki St. Antonius Maria Claret terletak di Jl. Th. Ahim, RT 006, Desa Tabak Kanilan, Kec. Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah.

Perlu diketahui bahwa memiliki misi di Tanah Borneo adalah mimpi dari Ko-Pendiri, P. José Xifré. Dan kini, dari mimpi itu, Kongregasi Para Misinaris Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria telah memiliki tiga komunitas Claretian; Komunitas Claretian Paroki Melata, Komunitas Claretian Paroki Palurejo, dan Komunitas Claretian Paroki Tabak Kanilan. (Laporan P. Patris Urbat, CMF, Pastor Rekan Paroki St. Antonius Maria Claret, Tabak Kanilan)

Galeri Foto

Hari Misi Claretian 2024

Semoga Hari Misi Claretian berbuah manis bagi kalian semua, hari yang didedikasikan untuk merefleksikan, berbagi, dan berpartisipasi dalam mandat misioner yang telah kita terima dari Tuhan yang Bangkit.

Kita berada di tahun yubileum peringatan 175 tahun berdirinya Kongregasi kita yang dimulai oleh Pendiri kita, Santo Antonius Maria Claret dengan keyakinan yang jelas bahwa semangat yang dia dan para sahabatnya terima adalah untuk seluruh dunia. Hari ini kita hadir di semua benua dan di banyak daerah pinggiran perjuangan manusia. Marilah kita memperkuat jangkauan misioner kita dengan semangat yang lebih besar.

Paus Fransiskus, dalam pesannya untuk Hari Misi Sedunia 2024, mengingatkan kita, “Janganlah kita lupa bahwa setiap orang Kristen dipanggil untuk mengambil bagian dalam misi universal ini dengan memberikan kesaksiannya tentang Injil dalam setiap konteks sehingga seluruh Gereja dapat terus maju bersama Tuhan dan Gurunya ke “persimpangan jalan” di dunia saat ini.” Marilah kita bersama-sama melihat perjuangan saudara-saudari kita dengan belas kasih Tuhan dan menjadi tangan-Nya yang penuh perhatian.

Tema Hari Misi Claretian adalah “air”, yang merupakan simbol kehidupan. Di hadapan kita terdapat gambaran yang sangat indah tentang sungai kehidupan yang mengalir dari Yerusalem (bdk. Why. 22:1). Air menopang kehidupan. Di banyak misi terpencil, akses terhadap air bersih merupakan tantangan besar. Kita dapat membuat perbedaan bagi saudara-saudari kita di sana melalui partisipasi kita dalam proyek-proyek yang dipresentasikan oleh General Mission Procure.

Tuhan telah memberkati rumah kita bersama dengan sumber daya yang berlimpah. Kita mesti mengerjakan bagian kita untuk merawat dan berbagi menurut rancangan Sang Pemberi kehidupan. Kita mempersembahkan inisiatif misioner kita kepada Hati Maria Tak Bernoda, yang mengajarkan seni merawat satu sama lain dan rumah kita bersama dengan kelembutan hati Tuhan.

Tuhan memberkati kalian semua

P. Mathew Vattamattam

Pemimpin Umum

Roma, 5 April 2024

Kunjungan Penuh Cinta Komunitas Claretian Kuasi Paroki St. Paskalis, Diski dan Komunitas Kasih Tuhan Keuskupan Agung Medan ke Lapas II A Limau Mungkur, Binjai

Diski, Sumatra Utara. Komunitas Claretian Kuasi Paroki St. Paskalis, Diski bersama Komunitas Kasih Tuhan Keuskupan Agung Medan (KKT KAM) mengadakan kunjungan pelayanan ke Lapas II A Limau Mungkur, Binjai, pada Rabu (6/3/2024). Kunjungan ini bertujuan memberi dukungan moril kepada para warga binaan di lapas tersebut.

Rangkaian kunjungan tersebut diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh P. Konstantinus Lakat, CMF. Kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing dan animasi dari P. Konstantinus Lakat, CMF, Dkn. Yulius Cerliyono Neong, CMF dan rombongan KKT KAM.

Warga binaan lapas II A Limau Mungkur nampak sangat antusias dengan kunjungan tersebut tatkala sesi sharing diselingi dengan tarian-tarian dari Flores. Acara kunjungan diakhiri dengan perayaan syukur HUT kelahiran bagi warga binaan yang berulang tahun di bulan Februari.

Dalam pesan penutupnya, P. Konstantinus Lakat, CMF memberi peneguhan bagi semua warga binaan untuk selalu mensyukuri setiap pengalaman dalam fase kehidupan. Hidup adalah proses bukanlah pertempuran antara masa lalu dan masa sekarang. Masa kini bertumbuh dari masa lalu.

Kunjungan ini merupakan bukti nyata Gereja Katolik yang memperlihatkan bahwa kasih dan kepedulian dapat menjangkau semua orang, bahkan mereka yang berada di balik jeruji besi. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan secercah harapan dan motivasi bagi para warga binaan untuk kembali ke jalan yang benar dan menjadi pribadi yang lebih baik. (Laporan Dkn. Yulius Cerliyono Neong, CMF, dari komunitas Claretian Kuasi Paroki St. Paskalis, Diski)

Komunitas Seminari Hati Maria Berbagi Sukacita Bersama Anak-anak di Panti Asuhan Bakti Luhur, Biara Susteran ALMA Baumata.

Baumata, Kupang. Komunitas Seminari Hati Maria Kupang, mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan Bakti Luhur, milik Para Suster ALMA Baumata, pada Rabu (6/3/2024). Kegiatan ini merupakan salah satu agenda Komunitas Seminari Hati Maria yang menjadi bagian dari aksi Valentine Day dan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2024.

Komunitas SHM berangkat dari rumah pada sore hari sekitar pukul 16:15. Ketika tiba di Panti Asuhan ALMA, para pater dan frater di sambut oleh para Suster ALMA dan segenap anak-anak panti. Kehadiran para pater dan frater tentunya mengundang sukacita bagi anak-anak panti. Hal itu terungkap dari raut wajah mereka saat menyambut para pater dan frater.

Fr. Oktovianus Oki, CMF dalam sambutannya mewakili para frater mengatakan bahwa kegiatan berbagi kasih ini adalah pengalaman pertama merayakan hari valentine di luar komunitas.

“Kegiatan ini adalah kegiatan pertama bagi komunitas Seminari Hati Maria dalam merayakan pesta valentine day. Biasanya para pater dan frater merayakan valentine day di dalam komunitas sekaligus tukar kado antara sesama anggota komunitas. Namun pada tahun ini, komunitas SHM bergerak keluar dengan tidak membagi kado di antara sesama anggota komunitas melainkan membagi kado tersebut kepada adik-adik yang ada di Panti Asuhan ALMA ini. Kegiatan ini muncul atas inspirasi dari para pater di komunitas Seminari Hati Maria”, ungkapnya. Lebih lanjut Fr. Oktovinus Oki, CMF menegaskan bahwa kegiatan kunjungan ini juga bagian dari kegiatan APP 2024.

Hal yang sama disampaikan oleh P. Fredy Yohanes Mema Lana, CMF. Bahwasannya kegiatan berbagi kasih ini merupakan bagian dari kegiatan APP 2024. “Para frater juga banyak menerima dari orang lain sebagaimana yang dialami oleh adik-adik dan juga para suster di tempat ini. Karena itu kami juga belajar untuk memberi dari apa yang telah kami terima. Kami belajar dari para suster ALMA bagaimana untuk setia dan semangat dalam melayani orang lain. Para suster dengan setia mendampingi anak-anak yang ada di panti ini”, ungkap P. Fredy Yohanes Mema Lana, CMF.

Para suster pun menyambut baik kehadiran para pater dan para frater dari komunitas SHM. Sr. Regina Ambu, ALMA mengatakan bahwa kehadiran para Claretian merupakan anugerah, sebab ALMA telah membangun kerja sama dengan Claretian selama bertahun-tahun, telah banyak membantu karya misi ALMA.

“Kami berterima kasih kepada para pater dan para frater karena sudah berkenan mengunjungi kami di tempat ini. Kami juga berterima kasih kepada Komunitas Claretian yang telah bekerja sama dengan kami selama bertahun-tahun. Setiap tahunnya kami selalu mendapat frater yang berkarya kerasulan di tempat kami. Tentunya kehadiran para frater sangat membantu kami di komunitas ini”, ungkap Sr. Regina Ambu, ALMA dalam sambutannya mewakili Komunitas para suster ALMA-Baumata.

Sr. Regina Ambu, ALMA juga membagikan pengalamannya tentang karya misi yang mereka jalani saat ini. Ia mengatakan bahwa para suster ALMA tidak hanya berkarya untuk anak-anak di panti tetapi juga membantu dan melayani mereka yang lain di luar panti.

“Kita tidak ingin cinta yang kita miliki hanya dirasakan oleh anak-anak di panti tetapi mereka yang diluar juga harus merasakan cinta yang sama. Kami juga merasakan cinta dari anak-anak yang kami layani, dengan itu membuat kami tidak berhenti untuk berbuat baik”.

Sr. Regina Ambu, ALMA menuturkan bahwa kehidupan “berbagi” begitu kuat digaungkan dalam kehidupan para suster ALMA. Baginya, para suster ALMA tidak memiliki apapun untuk memberi, tetapi dari kekurangan tersebut, mereka mendapat dari orang lain dan bisa menyalurkan kepada yang membutuhkan

“Kami tidak memiliki sesuatu yang lebih untuk kami berikan kepada mereka yang membutuhkan, namun dari kekurangan yang kami miliki kami berbagi untuk yang lain. Semakin banyak kita memberi semakin banyak juga kita menerima dari orang lain. Tentu banyak tantangan yang dialami oleh para suster namun dengan bantuan banyak pihak semuanya dapat diatasi dengan baik”.

Setelah suster menyampaikan ungkapan hati atas kehadiran anggota Komunitas Seminari Hati Maria, dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bingkisan-bingkisan kasih yang telah disiapkan oleh Komunitas Seminari Hati Maria. Penyerahan ini dilakukan oleh P. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF, dan Fr. Petrus Krisologus Bheo, CMF. Acara selanjutnya adalah foto bersama dengan segenap anak-anak panti dan para suster yang berkarya di Komunitas tersebut. Usai foto bersama lanjut dengan beberapa dinamika yang telah disiapkan oleh para frater yang dianimasi oleh Fr. Hubert Eko Setiawan CMF.

Kegiatan ini berlangsung penuh dengan sukacita. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan yang dibawakan oleh para frater. Kegiatan yang berlangsung hampir dua setengah jam ini,memetik banyak makna dari para frater. Tentunya kegiatan ini memberi makna formatif yang mendalam bagi para frater di komunitas Seminari Hati Maria dan menimbah semangat dalam ziarah kemuridan sebagai pengikut Kristus.

Makna formatif seperti nilai ketulusan, kesetiaan, kesabaran, semangat dan penuh cinta melayani sebagaimana yang telah ditunjukan oleh Para Suster ALMA adalah buah-buah yang dapat dipetik oleh komunitas Seminari Hati Maria. Akhirnya, para frater tidak henti-hentinya bersyukur kepada Tuhan atas pengalaman yang penuh makna tersebut. (Laporan Fr. Damian De Veuster Darvis Tarung, CMF, anggota Komunitas Seminari Hati Maria)

Galeri Foto