Marilah kita menyambut Natal 2024 sebagai peziarah harapan dan memasuki tahun yubileum 2025 melalui Kristus, “pintu” (Yoh 10:9) untuk masuk ke dalam kedalaman Kasih Allah. Yubileum Pendirian Kongregasi telah menjadi Kairos bagi Kongregasi untuk menyegarkan kembali semangat karismatik dan panggilan kita untuk menjadi “misionaris mistik” dalam Gereja saat ini. Tuhan mengundang kita untuk diperbaharui dalam pengharapan melalui “perjumpaan pribadi yang sungguh-sungguh dengan Kristus Yesus, pengharapan kita” (1 Tim 1:1).
Tradisi merayakan Yubileum, yang diprakarsai oleh Paus Bonifasius VIII pada tahun 1300, secara konsisten menjadi undangan untuk melakukan penebusan dosa, pengampunan, dan pembaharuan hidup Kristiani. Dengan indulgensi yang dikaitkan dengan ziarah Yubileum, tahun-tahun ini menjadi momen khusus untuk mendapatkan rahmat dan pertumbuhan rohani. Paus Paulus II kemudian melembagakan interval 25 tahun untuk konsisten merayakan Yubileum pada tahun 1470.
Kita tentu masih ingat Yubileum besar inkarnasi pada tahun 2000 dengan tema “Kristus Kemarin, Hari Ini, dan Selamanya” yang menyoroti karunia belas kasih dan cinta Tuhan serta perlunya komitmen baru untuk evangelisasi. Tahun Yubileum Kerahiman yang luar biasa pada tahun 2015 merupakan momen yang indah untuk menerima kerahiman Allah dan menjadi pribadi-pribadi yang berbelaskasih dalam konteks global dan hubungan yang penuh luka di antara sesama manusia dan dengan alam.
Sekarang di tahun 2025, kita ditawari kesempatan untuk berjalan bersama dengan Kristus sebagai pusat peziarah harapan di dunia. Pada hari Natal, Sabda menjadi manusia dan tinggal di antara kita, memberikan harapan bagi kerinduan manusia akan makna dan jalan yang pasti untuk ziarah kita di bumi. Dalam misteri Paskah Tuhan kita, kita menemukan alasan untuk hidup dan mati sebagai anak-anak Allah yang menatap ke depan melampaui persinggahan di dunia ini.
Di tengah-tengah berbagai bentuk kematian dan penderitaan yang mengelilingi kita yang merampas keindahan dan martabat hidup manusia, kita membutuhkan cahaya harapan yang muncul dari iman dan kasih untuk bertahan. Kemajuan teknologi telah membuat hidup menjadi lebih mudah, tetapi tidak membuat hidup menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Ciptaan telah membayar harga yang mahal untuk keserakahan manusia yang tidak terkendali. Skandal dan kesaksian balik dari anak-anak Gereja yang terpercaya telah mempertanyakan kredibilitasnya. Skenario kontemporer kita adalah tempat lahirnya harapan bagi umat manusia dalam penjelmaan kehidupan dan cinta dalam bentuk yang nyata, Sabda yang menjadi manusia dalam kehidupan manusia.
Saudara-saudara yang terkasih, Bapa Pendiri kita senang merenungkan Kristus yang berkhotbah, berdoa, menderita dan wafat bagi kita. Marilah kita arahkan pandangan kita pada wajah Sabda yang menjelma menjadi manusia di buaian di Betlehem, pada Yesus dari Nazaret yang mewartakan Kabar Gembira, menderita, wafat dan Bangkit. Ketika wajah-Nya yang penuh belas kasihan menyinari kita, kita akan diperbaharui dalam belas kasihan dan kasih-Nya dan dengan wajah kita memancarkan harapan kepada orang lain ke mana pun kita diutus dalam perutusan.
Pada masa suci ini, marilah kita menemukan tempat kita yang dekat dengan Hati Bunda Maria, yang menyambut dan membelai Putera Allah yang lahir bagi kita. Semoga perantaraan keibuannya menginspirasi kita untuk menerima panggilan kita sebagai murid-murid misionaris dan terlibat dalam Tahun Yubileum 2025 untuk menghasilkan musim semi baru kehidupan sebagai peziarah harapan.
Kupang, Indonesia. Pada Senin (16/12/2024), Direktur Panggilan Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, P. Reneldus Maryono Paing, CMF mengundang para promotor panggilan dalam Delegasi untuk mengadakan pertemuan dalam ruang maya. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk membangun pemahaman yang sama terkait dengan promosi panggilan sekaligus membagikan pengalaman selama menjadi promotor panggilan di wilayah kerja masing-masing.
P. Kristian Paskalis Cangkung, CMF dan P. Valens Agino, CMF masing-masing mengapresiasi usaha dari P. Reneldus Maryono Paing, CMF ini. Pertemuan semacam ini akan banyak membantu para promotor panggilan dalam melihat strategi-strategi dalam mengadakan promosi panggilan. Keduanya turut menyuntikan semangat kepada para promotor panggilan dalam usaha menjaring anak-anak muda untuk bergabung bersama Kongregasi Misionaris Claretian.
Dalam pertemuan tersebut, para promotor panggilan kembali diajak untuk melihat lagi Direktori Panggilan. Direktori Panggilan merupakan panduan bagi para promotor panggilan dalam mengadakan promosi panggilan. Direktori Panggilan tersebut berisikan panduan praktis dalam mengadakan promosi panggilan, mengadakan tes masuk Claretian, dan hingga bagaimana menyeleksi para calon yang cakap untuk bisa bergabung dengan Claretian.
Setelah melihat kembali Direktori Panggilan, P. Reneldus Maryono Paing, CMF memberikan kesempatan kepada tim promotor panggilan untuk membagikan pengalaman suka duka dan fenomena yang ditemui saat mengadakan promosi panggilan. Sharing pengalaman ini memberi poin penting kepada tim promosi panggilan untuk saling memberi dukungan dan koreksi yang membangun.
Dalam sharing pengalaman, para promotor panggilan diingatkan untuk tetap mengikuti anjuran yang ditetapkan dalam Direktori Panggilan, terutama yang berkaitan dengan syarat-syarat ketika memberikan penilaian ketika calon mengikuti tes. Non multa, sed multum.
Pu’urere, Ende. Minggu (15/12/2024), OMK-AMC Paroki St Marinus Puurere melakukan penyaluran bantuan sosial bagi korban erupsi di Desa Tenawahang, Kecamatan Titehena, Kabupaten FloresTimur. Proses penyaluran bantuan sosial bagi korban bencana didampingi oleh Ketua Dewan Pastoral Stasi St. Agustinus Paroki La Salete Lato, Keuskupan Larantuka dan Pemerintah Desa setempat. Bantuan sosial diterima langsung oleh para korban.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh pemerintah desa, terdapat 59 KK yang terdampak bencana erupsi Ile Lewotobi yang tersebar di 3 dusun. Para pengunsi tinggal sementara di rumah sanak saudara mereka.
Pemberian bantuan sosial bagi korban bencana ini terlaksana atas koordinasi SOMI Misionaris Claretian Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste dan OMK-AMC Paroki St Marinus Puurere Keuskupan Agung Ende. Setelah mengadakan Misa Minggu Gaudete bersama umat Stasi St. Agustinus yang dipimpin oleh P. Kristoforus Landur, CMF (Pastor Moderator OMK-AMC Paroki St. Marinus Puurere) dan didampingi oleh Rm. Adi Hartono, MSF (Pastor Paroki La Salete Lato), dengan bantuan OMK stasi, penyaluran bantuan dilakukan pada dua lokasi, yakni Kapela Stasi St. Agustinus Tenawahang dan Kapela Stasi.
Terimakasih untuk SOMI Misionaris Claretian Indonesia-Timor Leste, Keluarga Katolik Indonesia Australia, Komunitas Claretian WEIßENHORN Jerman, Paroki Tanjung Balai Medan dan Paroki St Marinus Puurere Keuskupan Agung Ende yang telah berdonasi untuk para korban terdampak. (Kontributor P. Kristoforus Landur, CMF, Vikar Komunitas Claretian Paroki St. Marinus Pu’urere)
Hera, Dili. Komunitas Misionairos Claretianos Hera mengadakan rekoleksi Adven dalam sehari, pada Minggu (8/12/2024). Rekoleksi yang bertempat di Convento Claretianos Hera ini berlangsung pada pukul 08:00 hingga menjelang sore hari. Dalam rekoleksi adven tersebut, P. Emanuel Lelo Talok, CMF, formator komunitas Misionairos Claretianos Hera, bertindak sebagai pemberi materi rekoleksi. Rekoleksi adven ini diikuti oleh segenap anggota komunitas bersama para karyawati.
Pada rekoleksi tersebut, P. Emanuel Lelo Talok, CMF mengajak para peserta rekoleksi untuk merenungkan teks dari Injil Matius 1:18-25. Melalui permenungan dalam rekoleksi tersebut, para peserta rekoleksi ini diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin selama masa Adven berlangsung. Dengan demikian, mereka boleh menerima kelahiran Tuhan Yesus Kristus di hari Natal dan mengimani Dia seumur hidup, berkat tuntunan Roh Kudus.
Selain memberikan materi, P. Emanuel Lelo Talok, CMF juga mengajak para peserta rekoleksi untuk menarik diri sejenak dan tinggal dalam keheningan. Tujuannya adalah agar para peserta mampu merenungkan dan meresapi Sabda Tuhan yang menjadi inspirasi rekoleksi tersebut. Selain itu, dalam keheningan pula mereka bisa mempersiapkan diri untuk merayakan Sakramen Tobat dan merayakan Ekaristis Kudus. (Kontributor P. Emanuel Lelo Talok, CMF, formator Komunitas Misionairos Claretianos Hera).
Oebelo, Kupang. Para Claretian yang berdomisili di komunitas-komunitas sekitar Kupang mengadakan rekoleksi di Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo, pada Sabtu (7/12/2024). Rekoleksi tersebut dipandu oleh P. Mario Fredrikus Cole Putra, CMF.
Dalam rekoleksi tersebut, tema yang memantik permenungan bersama adalah tentang komunitas. Ada pun judul materi yang diberikan pada kesempatan tersebut adalah “Komunitas Selalu Segitiga”. Dalam penjelasan tersebut, dikatakan bahwa misi yang dikerjakan oleh komunitas adalah misi Allah sendiri. Namun, harus diakui bahwa yang mengemban misi Allah adalah komunitas yang berisikan orang-orang. Kerapkali, di berbagai tempat ditemukan anggota-anggota komunitas yang tidak hidup dengan harmonis.
Untuk itu, menurut P. Mario Fredrikus Cole Putra, CMF, dalam mengatasi hal tersebut, sudah sepatutnya setiap anggota komunitas membangun relasi yang baik dan intim dengan Allah. Kehidupan berkomunitas yang kokoh kuat dimulai dengan mendalamnya relasi dengan Allah sendiri. Itulah mengapa setiap anggota komunitas sudah terlebih dahulu memiliki pengalaman akan Allah atau pengalaman dicintai secara utuh oleh Allah.
Dengan demikian, ketika setiap anggota komunitas memiliki pengalaman yang mendalam dengan Allah, otomatis komunitas akan diliputi kasih Allah. Inilah yang disebutnya sebagai komunitas selalu segitiga. Relasi segitiga itu dimulai dari membangun relasi yang mendalam dengan Allah kemudian membangun relasi dengan sesama.
Setelah diantar oleh materi, para Claretian dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan refleksi dan membagikan pengalaman hidup berkomunitas dengan anggota kelompok. Setelah berbagi kisah hidup dalam kelompok, peserta rekoleksi diajak untuk masuk dalam bilik Sakramen Tobat. Rekoleksi tersebut ditutup dengan makan bersama.