Kupang, NTT. Para fratres Claretian berkaul kekal dalam Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste mengadakan pertemuan online yang hangat melalui aplikasi Zoom pada Rabu (14/2/2024). Pertemuan yang diikuti oleh para fratres yang sedang menjalani tugas perutusan di berbagai tempat misi ini menjadi ajang bertukar cerita dan saling menyemangati dalam pelayanan.
Didampingi oleh P. Valens Agino, CMF, P. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF, dan P. Yoseph Ferdinandus Melo, CMF, para frater secara terbuka berbagi pengalaman hidup mereka selama bertugas di tempat misi masing-masing, baik di paroki maupun di rumah formasi. Mereka bercerita tentang suka duka yang dihadapi, tantangan yang ditemui, serta kisah inspiratif yang mereka jumpai dalam perjalanan pelayanan mereka.
Pertemuan singkat ini menjadi momen berharga bagi para frater untuk kembali menimba semangat dan motivasi dalam menjalani panggilan hidup sebagai Claretian. Hal itu terlihat dari masukan dan saran yang diberikan oleh para pater yang mendampingi selama pertemuan. Para pater berharap agar para frater bisa tetap menjaga ritme hidup rohani selama bermisi di tempatnya masing-masing, khususnya tentang doa pribadi.
Meskipun dilaksanakan secara virtual, pertemuan ini berhasil menciptakan suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Para fratres merasa terhubung satu sama lain dan mendapatkan dukungan serta semangat yang mereka butuhkan.
Kupang, NTT. Pada 12-13 Februari 2024, para Dewan Delegasi bersama para superior lokal mengadakan pertemuan bersama online via aplikasi zoom. Dalam pertemuan tersebut, para Dewan mensosialisasikan Dokumen Asembli 2023: Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah kepada para superior lokal.
Hari pertama pertemuan dibuka dengan presentasi singkat dari P. Yoseph Ferdinandus Melo, CMF. Presentasi ini membicarakan seputar komunitas dari dokumen-dokumen, Fraternal Life in Community dan dari Konstitusi-Direktori. Kemudian, kesempatan kedua diisi oleh P. Valens Agino, CMF yang mensosialisasikan isi dari Dokumen Asembli 2023: Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah.
Sedangkan pada hari kedua, pertemuan berlanjut dengan sosialisasi Action Plan Delegasi. Pada bagian ini, P. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF, P. Eugenius Paul Madoni, CMF, dan P. Kristian Paskalis Cangkung, CMF masing-masing mensosialisasikan tiga kata kunci dalam Action Plan, yakni berakar, bertumbuh, dan berbuah beserta tekad, aksi, animator dan waktu pelaksanaannya.
Sosialisasi Dokumen Asembli 2023 ini memberi dampak positif kepada para superior lokal. Pasalnya sosialisasi dokumen ini memberikan pengetahuan yang baik kepada para superior sebelum membuat proyek komunitas. Sebab, dokumen Asembli 2023 ini menjadi landasan dalam pembuatan proyek komunitas.
Kupang, Indonesia. Para religius se-Indonesia kembali bertemu dalam Pekan Hidup Bakti XIV 2024. Tema yang digagas dalam Pekan Hidup Bakti kali ini adalah “Menuju Pembaruan Hidup Bakti: Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah”. Kegiatan akbar para religius ini digelar secara online via Zoom pada 1-3 Februari 2024 dan dimoderatori oleh P. Kristian Paskalis Cangkung, CMF.
Hari pertama dibuka dengan dengan presentasi materi dari P. Dr. Valens Agino, CMF. Tema yang dibawakan oleh P. Dr. Valens Agino, CMF adalah “Menjadi Murid Sang Guru dengan Berakar, Bertumbuh, dan Berbuah”. Dalam presentasinya, P. Dr. Valens Agino, CMF melihat fenomena dunia zaman sekarang, menurutnya sedang menghadapi dunia yang bermental “cair” yang cepat, tidak pasti, rumit, dan ambigu. Untuk itu, beliau mengajak para peserta untuk tetap kokoh menghadapi dunia yang serba cair itu. Caranya adalah dengan penyadaran kembali identitas kaum hidup bakti sebagai murid Sang Guru yang memiliki akar yang mendalam supaya bertumbuh dengan segar dan kuat, sehingga akhirnya kita menghasilkan buah yang berlimpah.
Kemudian Sr. Yosita Sri Murtini, CB selaku pembicara kedua mempresentasikan materinya yang berjudul “Formasi Digital dalam Hidup Bakti Saat Ini”. Sr. Yosita Sri Murtini, CB banyak menyoroti tentang situasi psikologi kaum hidup bakti masa kini yang banyak dipengaruhi oleh situasi zaman, yakni zaman digital. Di zaman sekarang, hampir semua kaum hidup bakti sudah bersentuhan dengan teknologi. Maka itu, menurutnya, di rumah formasi harus digaungkan pembinaan yang tepat. Pembinaan sangat penting untuk mengembangkan dan meletakkan dasar yang kokoh bagi pelayanan komunikasi Gereja. Pembinaan yang tepat bisa membuat formandi terlepas dari keterikatan dengan gadget.
Pada hari kedua, presentasi pertama dibuka oleh P. Dr. Agustinus Supur, CMF yang membicarakan tema tentang Spiritualitas Hidup Bakti. P. Dr. Agustinus Supur, CMF kemudian mengerucutkan tema tersebut dalam presentasi berjudul Religius en Theos. Dalam materi tersebut, Dekan ICLA Manila ini berharap agar para religius di masa kini hidup selalu dalam Tuhan. Namun, pada kenyataannya, ada begitu banyak religius yang justru tidak hidup dalam Tuhan. Menurut pandangannya, krisis kehidupan membiara di Asia tidak terletak pada minimnya orang-orang untuk menjadi kaum hidup bakti, melainkan pada lemahnya orang-orang terpanggil untuk hidup dalam Tuhan. “Persoalan kita bukan ‘kurangnya pekerja di kebun anggur’, tetapi ‘kurangnya pekerja en-theos’”, tuturnya.
Untuk itu, mengutip Richard M. Gula, P. Dr. Agustinus Supur, CMF menjelaskan empat jalan agar seorang religius bisa menjadi religius en-theos, yakni berkembang secara manusiawi, berkembang secara rohani, berkembang secara intelektual, dan berkembang secara pastoral. Tidak dipungkiri juga bahwa agar seorang hidup bakti menjadi seorang religius en-theos, ada juga pihak-pihak lain yang dapat membantu, seperti komunitas, keluarga, formator, pembimbing rohani, dan lain-lain.
Sementara itu, Sr. M. Immaculata Silalahi, SFD yang menjadi pembicara kedua mempresentasikan materinya dengan judul Spiritualitas dan Misi Kongregasi Suster-suster Fransiskus Dina. Dalam presentasinya, Sr. M. Immaculata Silalahi, SFD banyak berbagi kisah tentang ibu pendiri, kharisma, spiritualitas, misi dari para suster SFD di Indonesia. Selain itu, ada juga sharing tentang formasi dan kehidupan berkomunitas dari para suster SFD.
Pekan Hidup Bakti XIV 2024 pada hari ketiga dibuka dengan presentasi dari P. Dr. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF. Presentasi tersebut berjudul “Kepemimpinan dalam Hidup Bakti”. Dalam presentasi tersebut, para peserta disuguhkan dengan materi-materi seputar kepemimpinan dalam kehidupan membiara sebagaimana yang diajarkan dalam dokumen-dokumen Gereja. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam presentasi ini adalah Kitab Hukum Kanonik dan dokumen Faciem Tuam. Dalam presentasi atas kedua dokumen ini, P. Dr. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF menekan dua unsur penting dalam kepemimpinan, yakni soal otoritas dan soal ketataan. Dengan dua hal ini, seorang pemimpin diharapkan membawa institusi hidup bakti dan anggota-anggotanya ke arah hidup yang lebih baik.
Kemudian Sr. Afra Primadiana, FCJ yang bertindak sebagai pembicara terakhir mempresentasikan materinya yang berjudul “Otoritas dan Kepemimpinan dalam Hidup Bakti”. Sr. Afra Primadiana, FCJ membagi presentasinya dalam empat bagian yakni prinsip hidup bakti, kepemimpinan hidup bakti yang berakar, kepemimpinan hidup bakti yang bertumbuh, dan kepemimpinan hidup bakti yang berbuah.
Kupang, Indonesia. Dalam rangka menyongsong Pesta Para martir Claretian yang dirayakan setiap tanggal 1 Februari, Kongregasi menganjurkan setiap komunitas Claretian di mana saja untuk merayakan triduum. Doa triduum tersebut dilaksanakan pada 29-31 Januari 2024.
Adapun tema-tema yang menjadi inspirasi triduum para martir adalah Setia Pada Panggilan yang direnungkan pada hari pertama; tema Para Martir Mati dalam Pengampunan yang direnungkan pada hari kedua; dan tema Saksi Sukacita Persaudaraan yang direnungkan pada hari ketiga.
Dengan merenungkan tema-tema tersebut selama tiga hari, para misionaris Claretian sebenarnya diajak untuk melihat para ikon teladan dari milik Kristus ini dalam hal kesetiaan dalam menghidupi panggilan, mengapuni orang yang bersalah dan yang menyakiti, dan hidup dengan penuh sukacita dalam kehidupan persaudaraan.
Dengan merenungkan tema-tema tersebut, para misionaris Claretian di masa kini diharapkan mampu untuk melihat manifetasi kasih Allah yang begitu besar melalui penyerahan diri para martir yang rela mati demi Kristus.
Tanjungbalai, Medan. Bertepatan dengan hari Minggu Sabda Allah pada Minggu (21/1/2024), Paroki St. Mikhael, Tanjungbalai mengadakan acara serah terima jabatan pastor paroki bertempat di Sopo Gian Franco Br FX. Acara serah terima jabatan ini dipimpin langsung oleh P. Mikhael Manurung, OFMCap, Vikjen Keuskupan Agung Medan.
P. Cyrus Claro Banque Vergara, CMF selaku pastor paroki lama menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada P. Selestinus Panggara, CMF sebagai pastor paroki St. Mikhael yang baru.
Dalam sambutannya, P. Mikhel Manurung, OFMCap mengajak semua pihak dalam paroki untuk hidup berdasarkan semangat sinodalitas. Semangat sinodalitas merupakan semangat kebersamaan yang sedang digaungkan oleh Gereja Universal. Untuk itu, P. Mikhael Manurung, OFMCap mengajak para pastor, suster, para pengurus DPP dan Pengurus Dewan Stasi untuk bersatu dan bekerja sama membangun iman umat dalam semangat sinodalitas tersebut.
Selepas Misa Kudus dan acara serah terima, semua yang hadir diajak untuk mensyukuri peristiwa tersebut dalam acara ramah tamah dan makan bersama di aula SMA Tritunggal Tanjungbalai.