Tahbisan Imamat Tiga Misionaris Claretian Indonesia-Timor Leste

Penfui, Kupang. Pada Senin (10/10/2022), Mgr. Piero Pioppo (Duta Besar Vatikan untuk Indonesia) menahbiskan 19 diakon di Gereja Paroki St. Yoseph Pekerja, Penfui. 19 diakon yang ditahbiskan itu terdiri dari 16 diakon berasal dari Keuskupan Agung Kupang dan 3 diakon lainnya berasal dari Kongregasi Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria.

Tiga diakon Claretian yang menerima tahbisan imamat adalah P. Anggalius Yoseph Usfal, CMF; P. Edvan Andreas Ruu, CMF; dan P. Patris Urbat, CMF.

Dalam homilinya, Mgr. Pioppo melihat suatu fenomena yang berbeda dari Gereja lokal Indonesia. Menurut Mgr. Pioppo, dalam peristiwa tahbisan yang dirayakan tersebut, terdapat kemurahan hati Allah bagi Gereja lokal. Dari kemurahan hati Allah itu, Mgr. Pioppo juga memuji kebesaran hati orang muda Indonesia untuk menjawab panggilan Tuhan.

“Hal ini memperlihatkan betapa besar kebaikan Tuhan atas Gereja lokal ini dan betapa murah hatinya tanggapan orang muda Indonesia”, katanya.

Kepada para calon imam, Mgr. Pioppo mengingatkan para calon tertahbis perihal keberadaan diri mereka di hadapan Sabda Allah. Para calon tertahbis telah mengalami suatu transformasi hidup di mana mereka telah menjadi milik Allah untuk hidup dalam formasi Allah.

“Tidak hanya bagi Anda, para calon tahbisan, tapi juga bagi seluruh Gereja lokal dan misioner, Sabda Allah memperlihatkan kita semua keindahan hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan. Ia telah memiliki Anda, Ia telah membentuk Anda dan menghendaki Anda, untuk melayani keluarga-Nya dalam masa sulit ini”, tuturnya.

Uskup kelahiran Savona, Italia, 29 September 1960 ini menambahkan bahwa para diakon yang telah menjadi milik Allah itu perlu untuk menjawab kebaikan Allah dengan penuh kepercayaan. Allah mesti menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diri seorang imam. Sebab, dengan Allah, para imam akan senantiasa mendapat perlindungan.

“Anda sekalian telah menjawabnya dengan iman dan dalam setiap hari hidup Anda, Anda harus menjaga kepercayaan yang teguh di dalam Tuhan, yang telah menjadikan Anda, seperti yang kita nyanyikan dalam Mazmur 110, imam untuk selama-lamanya, yang memiliki Tuhan di sebelah kanan kalian, sebagai perlindungan dan penjaga dari segala kejahatan dan godaan”, kata Mgr. Pioppo yang kini menjadi Nuncio Apostolik untuk ASEAN sejak 2018 lalu.

Gambar: Tahbisan Imamat KAK dan CMF

Sebelum menutup homili singkatnya, Mgr. Piero mengajak umat Allah yang hadir dalam Ekaristi tahbisan imamat untuk mendoakan para calon imam. Harapannya agar para calon imam yang akan ditahbiskan nantinya bisa menjalankan pelayanannya dengan baik.

“Mari kita berdoa bagi para calon tahbisan ini, agar melalui Kristus, bersama Kristus, dan dalam Kristus, Sang Gembala Baik, mereka dapat melayani umatnya, berada dekat dengan semua orang, dan diakhir hidup mereka, mereka dapat menerima hadiah kemuliaan dan kehormatan dari Allah”, jelas Mgr. Pioppo yang kemudian menutup homilinya dengan tanda salib.

Misa tahbisan imamat bagi 19 diakon Keuskupan Agung Kupang dan Kongregasi Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria itu dapat terlaksana dengan baik. Yang hadir dalam perayaan akbar itu adalah keluarga para imam baru, para imam yang berkarya di wilayah pastoral Keuskupan Agung Kupang, para biarawan-biarawati, dan umat Allah yang tinggal di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

Hadir pula dalam perayaan tahbisan imamat tersebut adalah Wakil Gubernur NTT, Yosef Nai Soi; Ketua DPRD Prov. NTT, Emelia Julia Nomleni; Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man; dan perwakilan dari pihak kepolisian dan TNI.

Profisiat bagi para imam baru yang telah menerima rahmat tahbisan imamat. Secara khusus untuk ketiga saudara kita –P. Angga, P. Andre, dan P. Pato– yang telah sungguh-sungguh menjadi rekan kerja Kristus.

Gambar: Tahbisan Imamat Claretian


Memaknai Kemerdekaan, Frater PNC dan AMC Kupang Gelar Aksi Pungut Sampah

Matani, Kupang. Peringatan kemerdekaan merupakan momen yang paling dinantikan oleh segenap warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap bulan Agustus. Tahun ini, perayaan kemerdekaan Indonesia cukup bebas dari bayang-bayang pandemi Covid-19 yang sudah semakin menurun. Keadaan ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan serangkaian kegiatan yang berdaya menunjang kemaslahatan bersama.

Untuk memaknai Kemerdekaan Indonesia ke-77, para frater komunitas Pra-Novisiat Claret (PNC) bekerja sama dengan anak-anak muda yang tergabung dalam kelompok Anak Muda Claretian (AMC) mengadakan aksi pemungutan sampah, pada Senin (16/8/2022).

Kegiatan ini berlangsung di sepanjang jalan Claret hingga Bukit Cinta, Kota Kupang. Aksi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan mereka selaku pengguna jalan yang penuh sampah itu.

“Sebagai pengguna jalan, saya merasa sangat prihatin dengan keadaan sekitar jalan ini. Selain adanya kerusakan di titik-titik tertentu, masalah lain yang tak kalah berbahaya ialah berseliwerannya sampah non-organik di sekitarnya. Sampah-sampah ini bisa memicu perkembangan nyamuk; dan pada akhirnya nyamuk-nyamuk itu menyebarkan penyakit demam berdarah bagi masyarakat. Tidak hanya itu, sampah plastik dan botol bisa menghambat peresapan air pada musim hujan sehingga mengakibatkan banjir. Apalagi, dalam beberapa  tahun terakhir, sebagian dari jalan yang kami bersihkan ini mengalami banjir dan itu sangat menghambat lalulintas”, tandas Bruder Hiron, CMF, selaku koordinator kegiatan.

Animo para frater dan anak-anak muda Claretian menunjang keberlangsungan kegiatan ini. Alhasil, dalam tempo dua setengah jam, mereka berhasil membersihkan sampah pada lintasan sejauh dua Kilometer.

“Sebetulnya, kami bisa membersihkan sampah di tempat-tempat lain hari ini. Akan tetapi, waktu tidak memungkinkan kami untuk melakukannya. Beberapa anggota AMC bekerja sampai sore, dan para frater pun harus melakukan kegiatan-kegiatan lain sehingga kami terpaksa memulainya pukul 16.00 hingga 18.30”, imbuh Bruder Hiron.

Meski tak seberapa, para frater PNC merasa puas dengan pengabdiannya bagi masyarakat dan lingkungan. “Saya merasa bangga bisa mengambil bagian dalam kegiatan mulia ini. Saat ini, masyarakat kurang memerhatikan kebersihan lingkungan. Kegiatan ini merupakan upaya konsientisasi bagi masyarakat di kota ini. Harapannya, aksi ini dapat menggugah hati masyarakat, agar bisa melakukan tindakan serupa atau paling kurang tidak membuang sampah sembarangan”, demikian ungkap Frater Apin Ajen.

Frater Marez Udu pun memiliki rasa bangga yang sama. “Saya patut berbangga karena bisa memaknai hari kemerdekaan tanah air dengan melakukan kegiatan bermartabat seperti ini. Daripada berhura-hura dan sekadar melakukan kegiatan-kegiatan rekreatif, lebih baik kita turun ke jalan, berkarib sampah dan debu demi menciptakan lingkungan yang bersih. Jika dulu pendahulu kita bisa menjadi pahlawan dengan cara memperjuangkan kemerdekaan bangsa, saatnya kita menjadi pahlawan dengan memperjuangkan kebersihan lingkungan. Ingat! Tercapainya visi Indonesia sehat dimulai dari lingkungan tempat tinggal kita”, ungkap frater asal Manggarai ini dalam nada retoris.

Pada tempat lain, anak-anak muda yang tergabung dalam kelompok AMC juga berpartisipasi dengan penuh antusias. “Melalui aksi ini, kami ingin mematahkan stereotip yang merebak di kalangan masyarakat saat ini, bahwa anak-anak muda identik dengan aksi hura-hura dan huru-hara, bermain game, bergoyang ria di aplikasi tik-tok, atau pelesir sana-sini. Di sini, kami hadir sebagai pemerhati dan pecinta lingkungan. Dalam spirit Claretian, kami mau menjadi anak-anak yang tak hanya bersoliter tetapi juga bersolider dengan sesama, membuka mata untuk melihat masalah-masalah yang mendesak di tengah masyarakat, termasuk masalah lingkungan; dan langkah konkritnya telah kami lakukan selama ini, termasuk aksi yang satu ini”, tandas Mey Maria Rambu, pengurus Divisi Solidaritas AMC.

Turut hadir dalam aksi ini superior komunitas PNC, Pater Selestinus Panggara, CMF dan para pastor Pembina. Kegiatan ini berlangsung tanpa kendala dan persoalan. Di sela kegiatan, anak-anak muda ini membuat beberapa video kreatif-edukatif untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, asri, dan sehat.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan perutusan oleh koordinator kegiatan, Bruder Hiron, CMF di biara PNC. Dalam sambutan itu, promotor panggilan dan penanggung jawab AMC ini menekankan rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Melalui kegiatan ini, imbuhnya, para frater dan AMC bisa menjadi pemantik semangat masyarakat untuk melakukan kegiatan positif serupa agar kemerdekaan Indonesia tidak sebatas diisi dengan kegiatan seremonial belaka tetapi juga aksi-aksi sosial yang berdaya guna dan penuh makna. Kegiatan ini pun ditutup dengan makan malam bersama di biara PNC.


Galeri

(Laporan: Fr. Petrus Nandi)

18 Pemuda Masuk Kongregasi Claretian sebagai Aspiran

Matani, Kupang. Sebanyak 18 pemuda masuk Kongregasi Claretian sebagai aspiran dalam Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste. Mereka diterima secara resmi dalam misa penerimaan aspiran pada Senin (15/08/2022). Misa tersebut dipimpin oleh Prefek Formasi Delegasi, P. Yohanes Dari Salib Jeramu, CMF.

Pada kesempatan berahmat itu, para aspiran baru diajak untuk hidup dalam suatu cara hidup yang sama sekali baru. Mereka diingatkan oleh P. John akan adanya gravitasi panggilan yang senantiasa menghampiri perjalanan mereka. Untuk itu, dengan adanya gravitasi panggilan, P. John mengajak para aspiran ini untuk senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan sepaya semakin tertarik kepada pusaran Allah.

Para aspiran baru angkatan 2022/2023 ini akan memulai masa formasi mereka di Komunitas Pra-Novisiat Claret, Kupang selama setahun sebelum melanjutkan perjalanan panggilan mereka ke jenjang postulan. Pada masa ini, para aspiran diantar masuk ke dalam kehidupan misioner Claretian, diajak untuk menghidupi iman dan kepekaan religius dan pada saat yang sama, mereka dibina untuk menajamkan kehendak inisial untuk mengikuti Kristus dalam Kongregasi (GPF 312).

Pada Misa Kudus penerimaan aspiran ini, para aspiran baru menerima buku biografi St. Antonius Maria Claret. Penerimaan buku tersebut merupakan simbolisasi bahwa mereka telah diterima secara resmi dalam Delegasi sekaligus, melalui buku tersebut, mereka bisa secara perlahan-lahan mengenal Bapa Pendiri St. Antonius Maria Claret.

Para aspiran ini berasal dari berbagai daerah, yakni Timor Leste, Timor, Flores, dan Lembata.


Galeri

Misa Penerimaan Postulan Claretian 2022/2023

Matani, Kupang. Pada Peringatan Para Martir Barbastro, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste menerima 22 frater untuk menjadi Postulan, pada Sabtu (13/08/2022). Dalam Misa Penerimaan Postulan Claretian Angkatan 2022/2023 yang dipimpin oleh Pater Delegatus, P. Valens Agino, CMF, para frater menerima buku Direktori Spiritual sebagai simbol bahwa mereka telah diterima secara resmi sebagai postulan.

Pada masa ini, para postulan akan dibentuk oleh para formator di Komunitas Pra-Novisiat Claret. Tahap postulan merupakan masa pembentukan sekaligus persiapan sebelum memasuki masa novisiat. Tujuan dari masa postulan adalah untuk menyediakan kandidat dengan persiapan yang memadai untuk memulai inisiasi mereka dalam kehidupan misionaris dan memberi Kongregasi ruang lingkup untuk membentuk penilaian matang tentang jaminan bahwa calon tampaknya dapat diajukan (GPF 324).

Misa Kudus Peringatan Para Martis Barbastro dan Penerimaan Postulan 2022 dilaksanakan di Kapel Komunitas Pra-Novisiat Claret, Kupang. Misa Kudus tersebut dihadiri oleh para misionaris dari Komunitas Claretian House, Komunitas Seminari Hati Maria, dan Komunitas Taman Ziarah Yesus-Maria, Oebelo.


Galeri Foto

Perayaan Ulang Tahun Kongregasi yang ke-173 dan Pengikraran Kaul Kekal

Lasiana, Kupang. Tahun 2022 ini, Kongregasi Para Misionaris Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria merayakan Hari Ulang Tahun yang ke-173. Bersamaan dengan momen berahmat itu, delapan frater dari Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste memberanikan diri untuk mengikrarkan kaul kekal.

Perayaan tersebut dibingkai dalam sebuah Misa Syukur meriah yang dilangsungkan di Aula Claret, pada Sabtu (16/07/2022). Misa syukur tersebut dipimpin langsung oleh Superior Delegasi Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino CMF.

Dalam homilinya, P. Valens, CMF bersyukur dan bersukacita karena Tuhan senantiasa memberkati Kongregasi dengan rahmat panggilan yang berlimpah. Rasa syukur dan sukacita itu terlihat dari peristiwa pengikraran kaul perdana, pembaharuan kaul-kaul religius dan pengikraran kaul kekal di dalam Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste.

“Tadi pagi, sudah mengikrarkan kaul perdana, sepuluh frater di Novisiat. Dan juga, lima puluh enam frater sudah membaharui kaulnya. Dan pada sore hari ini, kedelapan frater akan mengikrarkan kaul kekalnya”, ucapnya membuka homili pada perayaan tersebut.

P. Valens, CMF juga menegaskan salah satu aspek penting dalam bermisi, yakni soal keberadaan Tuhan yang selalu menuntun perjalalan dari seseorang yang Dia utus. Hal itu dikatakannya dengan terinspirasi dari Mzm 23 yang menjadi Mazmur Tanggapan dalam perayaan tersebut.

“Tuhan adalah Gembala yang menuntun mereka ke air yang tenang, ke padang yang hijau, dan tidak ada sesuatu kekurangan dalam diri mereka atau di mana saja mereka akan diutus, karena memang Tuhan yang menjadi penuntun, pemberi hidup, penjamin seluruh hidup mereka”, jelasnya.

Selain itu, pada kesempatan berahmat itu, P. Valens, CMF juga menjelaskan tentang kaul-kaul kebiaraan yang merupakan rahmat cuma-cuma yang berasal dari Allah sendiri. Rahmat itu patut untuk disyukuri oleh setiap orang, termasuk dengan cara menyerahkan diri kepada Tuhan lewat hidup membiara.

“Bahwa Hidup Membiara, Pengikraran Kaul, itu merupakan ucapan syukur yang terdalam untuk membalas kasih Tuhan yang sudah mendahului kita dalam mengasihi kita dan siapa saja”, terangnya.

Untuk itu, P. Valens, CMF melanjutkan bahwa kaul-kaul yang diikrarkan oleh para kauliawan merupakan sebuah gaya hidup yang mesti dihidupi setiap hari. Kaul-kaul itu sendiri bukanlah rambu-rambu lalu lintas yang perlu untuk diwaspadai oleh setiap kaum religius.

“Maka Kaul Kemurnian, Kaul Kemiskinan, Kaul Ketaatan, bukan rambu-rambu lalu lintas yang perlu diwaspadai oleh kaum-kaum hidup bakti, tetapi ketiganya adalah gaya hidup setiap hari yang mau menyerahkan diri secara total kepada Tuhan dan kepada pelayanan sesama”, tandasnya.

Hadir dalam perayaan syukur itu adalah para pastor dari Paroki Penfui, Kuasi Paroki Lasiana, Biara Hati Kudus MSsCc, Romo Vikjen KAK, para kaum hidup bakti dari berbagai kongregasi, keluarga kauliawan dan sobat kenalan.


Kaul Perdana di Novisiat Claretian Benlutu

Sementara itu, masih dalam sukacita yang sama di Hari Ulang Tahun Kongregasi, sepuluh misionaris muda yang telah ditempa di Novisiat Claretian Benlutu selama setahun terakhir ini memberanikan diri untuk mengikrarkan kaul perdananya.

Misa syukur Ulang Tahun Kongregasi dan Pengikraran Kaul Perdana itu dilangsungkan di Novisiat Claretian Benlutu dan dipimpin oleh P. Eugenius Paul Madoni, CMF, didampingi oleh para rekan pastor sesama Claretian dan Pastor Paroki Benlutu.

Profisiat untuk para frater yang telah mengikrarkan kaul kekal dan kaul perdananya.