Kursus Interkultural Para Frater Misi Universal

Lasiana, Kupang. Sebagai persiapan sebelum berangkat ke tanah misi, para frater yang tergabung dalam Misi Universal mendapat kursus tentang interkultural. Pembekalan ini berlangsung selama empat hari, yakni pada 4-7 Januari 2023, bertempat di Aula Claretian House, Kupang.

Tema umum yang menjadi bahan pembicaraan selama kursus ini adalah Komunitas Interkultural. Tujuan dari pemberian kursus ini adalah untuk memberikan pemahaman baru mengenai kehidupan misi di tempat para frater diutus. Harapannya agar sesampai di sana, para frater telah siap dengan segala sesuatu yang baru di tanah misi, yakni budaya, bahasa, cara hidup, cara berpikir, dan lain sebagainya.

Fr. Alfridus Sonsi Sandru, CMF, salah satu frater yang tergabung dalam Misi Universal mengaku bersyukur dan bahagia dengan program delegasi untuk mereka. Diakuinya bahwa kursus interkultural yang dilaksanakan selama empat hari ini memberinya insight baru yang membantunya untuk lebih mempersiapkan diri sebelum berangkat ke tanah misi. Sebab, dalam kursus tersebut, mereka mendapatkan materi tentang interkulturalitas, komunitas interkultural, formasi interkultural, tentang misi, dan tema-tema lain yang berkaitan tentang misi. Adapun juga materi yang terbingkai dalam sharing dari P. Aquilino Bocos Merino, CMF dan P. José Cristo Rey Garcia Paredes, CMF.

Selain mendapat materi dan teori, Fr. Frid, CMF juga menerangkan bahwa dalam kursus ini, para frater Misi Universal mendapat kesempatan untuk mendengar kisah dari para pemandu kursus, yakni dari P. Yohanes dari Salib Jeramu, CMF, P. Yoseph F. Melo, CMF, P. Francisco Baeza Roca, CMF, P. Valens Agino CMF, dan dari Fr. Gabriel Dion Klau, CMF tentang suka duka kehidupan di tanah misi di negara lain.

Para frater yang tergabung dalam Misi Universal kali ini berjumlah enam orang. Rinciannya, tiga frater mendapat perutusan ke Spanyol dan tiga frater lainnya mendapat perutusan ke Kolombia.

Kursus Filsafat Komunitas Seminari Hati Maria

Lasiana, Kupang. Untuk mengisi waktu libur Natal dan Tahun Baru, Komunitas Seminari Hati Maria mengadakan kursus filsafat, pada 5-7 Januari 2023, bertempat di Aula Seminari Hati Maria, Kupang. Dalam kursus ini, para frater mendapat bimbingan langsung dari P. Peter Tan, SVD.

Dalam kursus tersebut, P. Peter membahas tentang tokoh-tokoh filsafat beserta permasalahan filosofis yang menjadi kekhasan pemikiran para filsuf yang bersangkutan. Terdapat enam tokoh yang menjadi materi kursus, yakni Heidegger (tentang kritik terhadap metafisika barat dan konsep tentang Ada), Immanuel Kant (tentang perdamaian abadi dan bangsa-bangsa setan), Jean Baudrillard (tentang tanda dalam masyarakat konsumsi dan informasi), Hannah Arendt (tentang tindakan politik dan banalitas kejahatan), Richard Rorty (tentang konsep manusia ironis liberal dan konsep solidaritas tanpa refleksi), dan Michael Sandel (tentang keadilan dan tirani meritokrasi).

P. Peter mengutarakan bahwa tujuan dari kursus ini adalah untuk merangsang daya kritis para frater dalam melihat fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Dengan bantuan para filsuf, diharapkan bahwa para frater bisa melihat situasi dalam masyarakat secara lebih bijak.

Selain itu, dalam beberapa kesempatan kursus, sebagai tindak lanjutnya, P. Peter menantang para frater untuk berani meneliti satu filsuf secara mendalam. Terlebih, P. Peter mengharapkan bahwa nantinya para frater mau menjadikan salah satu filsuf yang dibahas itu sebagai bahan untuk penulisan tugas akhir atau skripsi. P. Peter mendukung penuh para frater yang punya niat dan gairah untuk menulis skripsi tentang salah satu tokoh yang dibahas dalam kursus ini.

Para frater komunitas Seminari Hati Maria mengaku bahagia dengan kursus yang berlangsung selama tiga hari ini. Dengan bimbingan dari P. Peter, para frater bisa memahami dengan baik konsep-konsep filsafat dari tokoh-tokoh yang dibahas.

Galeri Foto

Pertemuan dan Evaluasi Akhir Tahun Komunitas Seminari Hati Maria

Lasiana, Kupang. Sebelum menutup kalender tahun 2022, Komunitas Seminari Hati Maria (SHM) mengadakan pertemuan dan evaluasi akhir tahun, pada Kamis (29/12/2022), bertempat di aula SHM. Tujuan dari pertemuan dan evaluasi ini adalah untuk melihat kembali semua kegiatan yang telah dilaksanakan, untuk melihat kekurangan dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan, dan untuk menjadi momentum membangun komitmen baru di masa mendatang.

Pertemuan dan evaluasi komunitas SHM dibuka dengan sebuah rekoleksi mini yang dibawakan oleh P. Kristoforus Landur, CMF. Terinspirasi dari teks 2 Kor 5:11-21, P. Kristo, CMF membagikan tiga kata kunci yang menjadi bahan permenungannya yakni anugerah, meninggalkan, dan belas kasih.

Dari tiga kata kunci itu, P. Kristo, CMF mengajak komunitas untuk menyadari bahwa misi yang diemban komunitas merupakan anugerah dari Allah, sehingga yang dikerjakan dalam kehidupan komunitas adalah kepentingan Allah. Selanjutnya, pastor ekonom komunitas SHM ini juga mengajak komunitas untuk berani bangkit dari kejatuhan sebagai momen untuk meninggalkan cara hidup yang lama. Akhirnya, komunitas diajak untuk terbuka pada belas kasih Allah yang senantiasa tercurah kepada tiap-tiap anggota komunitas.

Setelah mengadakan rekoleksi mini, P. Yoseph Ferdinandus Melo, CMF mengajak komunitas untuk melihat sejenak kegiatan Asembli Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste yang telah dilaksanakan di rumah retret Wisma Claretian Benlutu pada 6-11 Desember 2022. Kegiatan akbar tahunan delegasi tersebut dihadiri oleh prefek umum formasi kongregasi, P. Joseph Mbungu-Mutu, CMF.

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi dari setiap seksi yang ada dalam komunitas SHM. Di sini, setiap ketua seksi mempresentasikan hasil kerja seksi selama satu semester terakhir. Setelah itu, evaluasi akhir tahun komunitas SHM berlanjut pada pembahasan tujuh impian komunitas sebagaimana tertuang dalam proyek komunitas SHM. Dalam membahas impian-impian tersebut, anggota-anggota komunitas dibagi ke dalam tujuh kelompok. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan satu impian yang kemudian dipresentasikan dalam pertemuan.

Sebagai penutup, P. Ferdy, CMF, selaku superior komunitas mengucapkan terima kasih kepada komunitas yang telah berdinamika bersama selama setahun. P. Ferdy, CMF juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada komunitas, yakni pertama, aspek dasariah formasi komunitas SHM adalah spiritualitas hati; kedua, proyek komunitas merupakan road map, roh, dan prinsip hidup komunitas SHM; ketiga, pentingnya evaluasi proyek komunitas dilaksanakan secara berkala agar semakin mendarahdaging dalam setiap anggota komunitas.

Pertemuan dan evaluasi akhir tahun komunitas SHM diakhiri dengan acara serah terima Dekalog Impian Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste.

Galeri Foto

Asistensi Natal Para Frater Seminari Hati Maria

Lasiana, Kupang. Dalam rangka merayakan hari raya kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, para frater Seminari Hati Maria (SHM) mendapat perutusan untuk mengadakan asistensi di paroki-paroki dan kapela-kapela. Asistensi Natal tersebut terlaksana pada 23-26 Desember 2022.

Pada kesempatan tersebut, para frater filosofan berkesempatan untuk mengadakan asistensi di kapela-kapela tempat para frater berkerasulan (kapela Matani, kapela Kaniti, kapela Bimopu, kapela Binilaka, kapela Sungkaen, kapela Oepaha, kapela Manuat, kapela Poplae, kapela Noeltes). Sedangkan para frater teologan dan para frater misi universal berkesempatan untuk mengadakan asistensi di paroki-paroki (Paroki Panite, Paroki Benlutu, Paroki Oenopu dan Paroki Nurobo).

Cerita Para Frater SHM

Fr. Bastian Julian, CMF (tingkat III) mengaku sangat berbahagia bisa menjalankan asistensi di Kapela Oepaha. Frater kelahiran Manggarai ini mengisahkan bahwa Natal-nya bersama umat kapela Oepaha harus mendapat tantangan berat dari hujan lebat. Keberadaan hujan yang lebat di malam Natal hampir membuat Fr. Bastian dan umat kapela Oepaha patah semangat.

“Pas momen Natal, hujan begitu lebat, begitu deras. Tetapi bagaimana saya merasakan perjuangan itu ketika saya dan umat-umat di Oepaha itu waktu kami menanggung koor di Oeltua, kami tu berani jalan dengan hujan-hujan”, imbuhnya.

Namun, mereka bisa melalui tantangan itu berkat komitmen kuat untuk merayakan Natal dengan penuh sukacita. Semangat untuk merayakan Natal justru membuat Fr. Bastian dan umat Oepaha memberanikan diri untuk menerobos hujan deras demi bisa merayakan Natal.

“Yang saya mau garisbawahi di sini ialah bagaimana dengan perayaan Natal, momen Natal itu bisa membangkitkan semua umat, khususnya saya secara pribadi, tergerak melawan, khususnya melawan mau cuaca kah atau mau apa, tetapi dengan semangat itu kami bisa bekerja sama, berjuang sama-sama dari Oepaha sampai di Oeltua”, katanya sambil bersyukur dengan momen tersebut.

Fr. Bastian merefleksikan bahwa momen hujan lebat di hari Natal merupakan bagian yang terindah dalam hidupnya. Dia menyebutkan bahwa momen tersebut adalah sebuah hadiah Natal.

Kebahagiaan juga dirasakan oleh Fr. Jondry Siki, CMF (tingkat VI) yang berasistensi di paroki Benlutu, khususnya di kapela Koa. Fr. Jondry menuturkan bahwa dengan berasistensi di paroki Benlutu, dia bisa bernostalgia lagi dengan orang-orang di sana. Sebab, beberapa waktu yang lalu, paroki Benlutu menjadi tempat di mana frater asal Napan ini bisa belajar berpastoral.

Selain itu, Fr. Jondry juga mengakui bahwa dirinya bahagia bisa berasistensi di kapela Koa lantaran mendapat kepercayaan dari RD. Hilers, Pr (pastor paroki Benlutu) untuk mengatur semua liturgi parayaan Natal. Hal ini memberi kesempatan bagi Fr. Jondry untuk bisa belajar mengatur liturgi.

“Orangnya [RD. Hilers, Pr] sangat memberikan ruang untuk kita bisa menyampaikan sesuatu, melaksanakan sesuatu di tempat asistensi. Apalagi saya dengan romo di Koa, dan dia memberikan saya keluasan untuk mengatur liturgi”, katanya.

Selama berada di kapela Koa, Fr. Jondry banyak membuat kegiatan, yakni melatih ajuda, membantu membuat kandang Natal, melatih jawaban-jawaban liturgi berdasarkan TPE versi terbaru, mengadakan pijat refleksi, dan sharing dengan umat.

Pengakuan Komunitas Tempat Berasistensi

Fr. Ceis Amaral, CMF (tom-er komunitas paroki Panite) berbahagia dengan kehadiran para frater yang berasistensi di wilayah paroki Panite. Frater asal Fohoren ini menuturkan bahwa kehadiran para frater yang berasistensi di paroki Panite memberikan banyak inspirasi dan semangat baru dalam bermisi.

“Kami sangat senang dengan kehadiran mereka. Kami senang karena mereka datang dengan semangat yang baru, yang menginspirasi kami juga untuk terus bersemangat dalam melakukan pelayanan di tempat misi”, tuturnya.

Tidak hanya itu, tom-er Ceis, CMF juga mengaku bahwa kehadiran para frater SHM yang berasistensi bisa membantu komunitas paroki Panite dalam mempersiapkan segala sesuatu menyangkut Perayaan Ekaristi Natal. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah mengiringi koor dengan musik.

“Kehadiran mereka membantu banyak hal dalam pelayanan. Misalnya bisa bermain musik, sehingga orang bisa mengikuti perayaan dengan baik”, katanya.

Nada kebahagiaan yang sama juga diungkapkan oleh Fr. Erik Bheo, CMF (tom-er komunitas paroki Oenopu). Beliau menuturkan bahwa keberadaan frater-frater yang berasistensi di paroki Oenopu mendatangkan sukacita bagi komunitasnya.

“Secara komunitas, kami bersukacita, pertama karena perjumpaan, yang kedua karena persaudaraan yang kami hidupi dalam kebersamaan kami, dan yang ketiga juga karena kesuksesan dalam karya misi di tempat ini terutama pelayanan Natal”, katanya.

Tom-er Erik, CMF menjelaskan bahwa selama para frater berada di paroki Oenopu untuk berasistensi, ada banyak hal yang mereka laksanakan, di antaranya pelayanan sakramen, membantu menyukseskan persiapan Natal, turut serta dalam mendekorasi gereja dengan pernak-pernik Natal dan ikut mengunjungi rumah umat untuk menyampaikan sukacita Natal.

Kunjungan P. Joseph Mbungu-Mutu, CMF ke Rumah-rumah Formasi dalam Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste

Lasiana, Kupang. Menutup kalender kerja 2022, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste mengadakan asembli tahunan pada 6-11 Desember 2022 di rumah retret Wisma Claretian, Benlutu. Pada kesempatan itu, P. Joseph Mbungu-Mutu, CMF selaku prefek umum Formasi hadir dalam asembli tersebut.

Selain hadir dalam rangka asembli, P. Joseph juga mengadakan pertemuan dengan para formator se-delegasi di tempat yang sama pada Senin (12/12/22). Tentunya P. Joseph memberi banyak insight seputar kehidupan delegasi dan kehidupan formasi dalam delegasi.

Selepas asembli, P. Joseph mengadakan kunjungan ke rumah-rumah formasi yang ada dalam delegasi pada 13-23 Desember 2022. Kunjungan tersebut dimulai dari Komunitas Novisiat Claretian Benlutu, lalu berlanjut ke Komunitas Seminari Hati Maria Kupang dan Komunitas Pra-Novisiat Claret Kupang. Setelah itu, P. Joseph mengunjungi Komunitas Wisma Skolastikat Claretian Jogjakarta. Kunjungan itu berakhir di Komunitas Santo Antonius Maria Claret Sinaksak. Dalam kunjungan ke rumah-rumah formasi tersebut, P. Joseph ditemani P. John Jeramu, CMF selaku prefek formasi delegasi.

Kunjungan ini sangat berarti baik bagi P. Joseph sendiri maupun para frater dalam rumah-rumah formasi. Kedua pihak bisa saling sharing dan mendengarkan masukan dan evaluasi serta mendengarkan impian dan harapan untuk kehidupan formasi yang lebih baik.