Selamat Datang di Kota Bandung Lautan Api

Bandung, Indonesia. Bandung Lautan Api. Itulah salah satu julukan bagi Kota Bandung. Julukan ini tidak lepas dari sejarah masa lampau dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa yang dimaksud adalah kebakaran besar yang terjadi di Bandung pada 23 Maret 1946, beberapa bulan setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dalam peristiwa itu, lebih dari 200.000 penduduk Bandung membakar kediaman tempat tinggal mereka, lalu bereksodus dari kota tersebut menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Tujuan dari pembakaran itu bermaksud mencegah tentara sekutu yang hendak menjadikan Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

Api, bagi wong Bandung, adalah inspirasi. Api membuat mereka bersemangat untuk mengadakan perlawanan terhadap mereka yang ingin merebut Indonesia. Orang Bandung tidak ingin menjadikan Bandung sebagai markas yang menjadi pusat perebutan Indonesia. Untuk itu, orang Bandung melihat api sebagai semangatnya.

Api merupakan lambang penting bagi para misionaris Claretian. Api-nya Claretian adalah Roh Kudus. P. Claret bilang, seorang misionaris Claretian adalah dia yang ber-API cinta kasih dan membara di mana saja dia lewat. Api Roh Kudus menyebabkan para Claretian untuk terus bergerak dalam pelayanan Sabda melalui instrumen apa saja yang mungkin dalam menyebarkan Kerajaan Allah.

Api Roh Kudus itulah yang mengantar beberapa Claretian untuk hadir dalam Biblical Assembly for ASCLA di kota Bandung Lautan Api. Tema yang diangkat dalam pertemuan ini adalah Rooted in Christ and Audacious in Spreading the Word of God in Asia. Venue pertemuan bertempat di Bumi Silih Asih, Bandung. Para peserta yang hadir berasal dari organisme-organisme Claretian yang berkarya di Asia.

Hari pertama, Senin (18/09/2023), pertemuan dimoderasi oleh P. Josekutty Mathew, CMF. Sesi pertama pertemuan mula-mula dibuka dengan doa bersama dalam tuntunan Sabda Allah agar mencurahkan api inspirasi bagi para peserta. Selanjutnya para peserta mendapat sambutan hangat dari P. Henry Omonisaye, CMF yang hadir secara daring melalui aplikasi zoom. P. Henry yang berada di Roma mengucapkan selamat datang kepada para peserta yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam pertemuan. Kemudian, ada pula pembacaan surat dari P. Matthew Vattamattam, CMF. Tak lupa, para peserta mendapat selendang adat dari Delegasi Independen Indonesia-Timor Lesete sebagai ungkapan selamat datang di Indonesia.

Sesi kedua berlanjut di sore hari. Pada sesi ini, tiap-tiap organisme mempresentasikan aktivitas-aktivitas mereka perihal pelayanan Kitab Suci dan misi-misi menggunakan media.  Secara umum, setiap organisme, dengan kekhasan masing-masing, telah memberikan dirinya dalam pelayanan Sabda kepada semua orang. Dengan inspirasi api Roh Kudus yang tercurah, setiap organisme telah menggunakan semua sarana yang mungkin dalam pelayanan Sabda.

Kegiatan hari pertama ini berpuncak pada Ekaristi Kudus. Para saudara kita dari Provinsi Bangalore mendapat kepercayaan untuk memimpin Ekaristi.

Dengan kehadiran Roh Kudus, para misionaris semakin membuat Bandung sungguh-sungguh menjadi lautan api Roh Kudus.

Misa Penerimaan Aspiran dan Postulan 2023

Matani, Kupang. Bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga* dan Pesta Para Martir Claretian Basbastro pada Minggu (13/08/2023), Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste menerima 25 pemuda untuk menjadi aspiran dan postulan. Misa penerimaan aspiran dan postulan baru dilaksanakan di kapela Komunitas Pra Novisiat Claret, Kupang.

Para saudara yang bergabung sebagai aspiran berjumlah 15 orang dan postulan berjumlah 10 orang. P. Yohanes Darisalib Jeramu, CMF, selaku Prefek Formasi, berkesempatan menerima 25 saudara menjadi aspiran dan postulan.

Dalam renungannya, P. John, CMF mengajak para calon aspiran dan para calon postulan untuk melihat tentang daya tarik ilahi dalam kehidupan Bunda Maria. Menurutnya, dalam kehidupan Maria, ada suatu daya tarik Ilahi yang membuat Maria menjadi pribadi yang hidup. Daya tarik Ilahi itu yang membuat Maria berani untuk mengatakan “YA” pada ajakan Tuhan.

“Ada sebuah daya tarik Ilahi dalam hidup Maria yang membuat dia meninggalkan segala dirinya, kepentingannya, dan kemudian secara total menyatu dengan Tuhan”, katanya.

Peraayaan Maria Diangkat ke Surga ini, bagi P. John, CMF merupakan gambaran bagaimana Allah membuat sebuah gerakan gravitasi terbalik. Dunia memiliki gerak gravitasi dari atas jatuh ke bawah, tetapi daya tarik Ilahi membuat Maria terangkat ke surga.

“Pesta Maria diangkat ke Surga adalah sebuah gravitasi Ilahi, daya tarik Ilahi. Jika dunia ini jatuh ke bawah, Maria itu jatuh ke atas, naik ke atas”, tambahnya.

Berkaitan dengan diterimanya 25 saudara menjadi aspiran dan postulan, P. John, CMF memberikan beberapa catatan kecil kepada mereka. Pertama, para calon aspiran dan calon postulan diajak untuk terbuka dan siap untuk ditarik oleh daya tarik Ilahi. Para calon aspiran dan postulan dipanggil untuk terpesona pada panggilan Ilahi.

Kedua, P. John, CMF mengajak untuk mencontohi Maria yang terpikat pada panggilan Allah. Maria teruka pada panggilan Allah bukan karena terpaksa melainkan karena terbuka hati untuk bekerja sama dengan Allah dan turut serta dalam karya keselamatan Allah.

Profisiat kepada 25 saudara yang telah memberi diri utuk menjawab panggilan Ilahi melalui Kongregasi Para Misionaris Claretian.

*Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga dirayakan setiap tanggal 15 Agustus. Namun, Gereja Indonesia mengambil kebijakan untuk tahun ini merayakannya pada 13 Agustus (atau hari Minggu dekat dengan 15 Agustus) agar umat bisa turut serta merayakannya.

Galeri Foto

Perayaan 174 Tahun Kongregasi dan Pengikraran Kaul Kekal

Lasiana, Kupang. Pada Minggu (16/06/2023), Kongregasi Para Misionaris Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria merayakan hari ulang tahun yang ke 174 tahun. Dengan nada sukacita itu, di bawah payung tema “175 Years Spreading the Flame of the Spirit”, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste membuka perayaan yubelium 175 tahun pendirian Kongregasi yang akan dirayakan pada tahun 2024 nanti.

Misa pembukaan yubelium tersebut dipimpin oleh P. Valens Agino, CMF bersama para konselebran dari beberapa komunitas Claretian yang berkarya di seputaran Timor Barat dan Timor Timur. Adapun juga undangan yang hadir adalah para biarawan/wati yang komunitasnya berdomisli di Kota Kupang dan sekitarnya, dan para tamu undangan.

Dalam nada sukacita itu pula, P. Valens menerimakan tujuh frater Claretian untuk hidup secara kekal dalam Kongregasi. Mereka yang mengikarkan kaul kekal adalah Frs. Albinus Boleng Lonek, Antonius Laja Wea, Bernardino Vicente Siki, Cesar Agostinho Amaral, Mario Fredrikus Cole Putra, Reneldus Maryono Paing, dan Yulius Cerliyono Ne’ong, CMFF.

Selamat ulang tahun Kongregasi tercinta dan profisiat kepada tujuh saudara yang telah mengikrarkan kaul kekal!

Galeri

Misa Kaul Perdana dan Ibadat-Misa Pembaruan Kaul Kebiaraan

Kupang, NTT. Setelah menjalani masa retret selama kurang lebih seminggu, para frater Claretian berkesempatan untuk mengikrarkan kaul perdana dan membarui kaul-kaul kebiaraan mereka.

Para frater novis yang maju untuk kaul perdana berjumlah 11 frater. Mereka adalah Frs. Mateo, Leo, Nuel, Darvis, Nando, Wawan, Ino, Ancis, Yohan, Lio, dan Rikard, CMFF. Misa kaul perdana dari para saudara kita ini dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juli 2023. Yang menerima kaul perdana mereka adalah P. Valens Agino, CMF

Sedangkan para frater yang membarui kaul kebiaraan berjumlah 48 frater. Dengan rincian 28 frater dari Komunitas Seminari Hati Maria Kupang; 12 frater Komunitas Wisma Skolastikat Claretian Jogjakarta; dan 8 frater Komunitas Biara St. Antonius Maria Claret Sinaksak.

Pengikraran kaul perdana dan pembaruan kaul dilaksanakan dalam Misa meriah nan sederhana. Pengecualian untuk Komunitas SHM yang melaksanakan pembaruan kaul dalam Ibadat Sabda. Kendati demikian, hal itu tidak mengurangi kesakralan perayaan pembaruan kaul tersebut.

Profisiat untuk para frater yang telah mengikrarkan kaul perdana dalam Kongregasi dan profisiat kepada para frater yang telah membarui kaul-kaul kebiaraan mereka dalam Kongregasi.

Retret Para Frater Claretian 2023

Kupang, NTT. Retret merupakan momen berahmat untuk menarik diri sejenak dari kesibukan harian ke situasi hidup hening dan tenang. Pada momen hening dan tenang itu, seseorang diajak untuk semakin mengakarkan diri pada Tuhan dan merasa-rasakan kehadiran-Nya dalam hidup.

Dalam pada itu, para fratres Claretian di rumah-rumah formasi mengadakan retret. Para frater yang mengikuti retret ini terbagi dalam beberapa kelompok dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang retret untuk mempersiapkan diri menjadi novis, menerima kaul perdana, pembaruan kaul, dan pengikraran kaul kekal.

Para frater calon novis mengadakan retret pada 3-8 Juli 2023 di bawah bimbingan P. Anselmus Senga, CMF; para frater calon kaul perdana mengadakan retret pada 2-6 Juli 2023 bersama P. Sabu Georg, CMF; para frater Seminari Hati Maria Kupang mengadakan retret pada 3-8 Juli 2023 dengan pemateri P. Konstantinus Lakat, CMF.

Para frater Wisma Skolastikat Claretian Jogjakarta mengadakan retret pada 6-12 Juli 2023 bersama P. Adrianus Manek Rusan, CMF; para frater Biara St. Antonius Maria Claret Sinaksak mengadakan retret pada 9-14 Juli 2023 bersama pembimbing P. Marsel Bedin, CMF; dan para frater calon kaul kekal mengadakan retret Latihan Rohani St. Ignatius pada 4-13 Juli 2023 bersama pembimbing P. Francisco Baeza Roca, CMF dan P. Silverinus P. Homa, CMF.