Salele – Timor Leste. Setiap momen peralihan tugas dan tanggung jawab merupakan kesempatan untuk memaknai secara baru kepercayaan yang diberikan oleh lembaga atau komunitas tertentu. Hari ini, Kamis, 05 Agustus 2021, dalam balutan sukacita dan segenggam harapan, di Gereja Paroki St. Antonius Maria Claret Salele, Timor Leste dilaksanakan upacara pelantikan pastor paroki baru, P. Irenius Neonbanu, cmf. Misionaris asal Noemuti, TTU – NTT – Indonesia, yang sebelumnya berkarya di Paroki San Jose Aimutin, Dili ini menggantikan P. Yohanes Paulus I, cmf, misionaris kelahiran Welamosa, Ende, NTT – Indonesia yang juga cukup lama berkarya di paroki ini.
Upacara pelantikan pastor paroki ini berlangsung dalam Perayaan Ekaristi yang khidmat dipimpin oleh Pe. Lucio Norberto de Deus, Vicario Geral Diocese Maliana. Hadir dalam perayaan berahmat ini, komunitas Claretian Salele dan umat Paroki St. Antonius Maria Claret. Kita berharap P. Ren, demikian sapaan akrabnya, mampu meneruskan semangat misioner “cura animarum” bagi semua umat Allah di Salele seperti yang diwariskan oleh St. Antonius Maria Claret, terutama membangkitkan pengharapan umat di tengah kecemasan global dan himpitan beban hidup akhibat pandemi Covid-19 ini. Terima kasih bagi P. Yanpol untuk pengabdian selama menjadi pastor paroki Salele. Selamat bertugas bagi P. Ren dan P. Yanpol di medan misi barunya masing-masing.
SEMINARI HATI MARIA KUPANG – INDONESIA. Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria (Para Misionaris Claretian) secara global merayakan Hari Ulang Tahun pendiriannya setiap tanggal 16 Juli, tepat pada Pesta Sta. Maria dari Gunung Karmel. Pada tahun ini, Para Misionaris Claretian merayakan hari ulang tahun Kongregasi ke 172 pada hari Jumat (16 Juli 2021). Adapun perayaan tersebut dibalut dalam beberapa peristiwa penting Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste yang melahirkan sukacita besar sebagai kado istimewa bagi Kongregasi Claretian. Sukacita itu lahir dari pemberian diri orang-orang muda yang ingin dibentuk dalam Tanur Hati Maria demi kelanggengan misi Kongregasi.
Pada tahun ini, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste mengalami beberapa sukacita besar. Yang pertama, datang dari dapur Kongregasi di mana sebanyak 23 Postulan Claretian telah diterima menjadi Novis dan resmi memasuki tahun kanonik masa Novisiat pada Kamis (15 Juli 2021). Perayaan Ekaristi dipimpin oleh P. Antimus Melvianus Mali, CMF yang berlangsung di Kapela Novisiat Claret Benlutu, Soe – TTS.
Sukacita berikut datang dari pemberian diri dua frater; Fr. Aloysius Etwino Ganti, CMF dan Fr. Helio Castro Alves, CMF yang secara bebas memberikan diri untuk menerima rahmat tahbisan diakonat melalui tangan Yang Mulia Mgr. Norberto do Amaral, Uskup Keuskupan Maliana di Paroki Sta. Maria Fatima Lolote, Timor Leste pada hari Jumat, 16 Juli 2021.
Selain itu, kabar baik datang dari rumah-rumah formasi di mana tepat pada hari yang sama Jumat (16 Juli 2021) tiga frater; Fr. Edvan Andreas Ru’u, CMF, Fr. Anggalius Yoseph Usfal, CMF dan Fr. Patris Urbat, CMF mengikrarkan kaul kekal di Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Perayaan sukacita ini dipimpin oleh Superior Delegatus, P. Valens Agino, CMF dan disiarkan secara lives streaming youtube pada chanel Claret Tanur.
Pada hari yang sama, P. Nikolaus Ilan, CMF memimpin Perayaan Ekaristi Pengikraran Kaul Perdana bagi 9 Novis yang telah purna menjalankan masa Novisiat. Perayaan Ekaristi mengikuti protokol kesehatan Covid-19 sehingga hanya komunitas dan beberapa karyawan Novisiat yang menghadirinya dan keluarga para frater hanya mengikuti perayaan Ekaristi melalui siaran Chanel Youtube Claret Tanur. Dalam perayaan ini, para Novis mendendangkan lagu-lagu yang syahdu dan berlangsung di Kapela Novisiat.
Sementara itu sebanyak 42 Frater di Seminari Hati Maria Kupang, 23 Frater di Wisma Claretian Yogyakarta dan 7 Frater di Komunitas Sinaksak, Pematang Siantar membaharui kaul kebiaraan. Pembaharuan kaul ini menjadi tanda kelahiran kembali Kongregasi secara baru. Perayaan Ekaristi pembaharuan kaul di Seminari Hati Maria Kupang dipimpin oleh P. Eugenio Paul Madoni, CMF. Dalam homilinya ia bersyukur bahwa Kongregasi selalu lahir secara baru. “Setiap kali kalian membaharui kaul, di sana Kongregasi dilahirkan kembali. Dan hari ini melalui tahbisan diakonat di Lolote, pengikraran kaul perdana di Novisiat, pengikraran kaul kekal di Yogyakarta dan pembaharuan kaul para frater sebenarnya Kongregasi mengalami kelahiran baru,” ungkap P. Dony, CMF dalam homili singkatnya.
Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste selalu mendapat anugerah istimewa dari Tuhan dengan panggilan-panggilan baru. Para Misionaris Claretian terus mengepak sayapnya untuk mewartakan Kabar Baik dan bersama Gereja Lokal membangun iman umat sembari menimba semangat spiritual dari Bapa Pendiri St. Antonius Maria Claret sehingga bersama semangat Kapitel Umum ke 26 Para Misionaris dipanggil untuk semakin “Berakar ke Dalam dan Berani Keluar” untuk menjalankan misi Kristus yang diembankan kepada mereka.
Selamat hari Ulang Tahun Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria ke-172 dan proficiat bagi 109 Misionaris Muda Claretian yang telah memberikan diri untuk menjadi pelayan Tuhan dalam gaya St. Antonius Maria Claret. Semoga semakin banyak orang yang terpanggil untuk melayani Tuhan. Kita adalah misionari dan selalu misionaris. Missionarii Sumus, dan always Missionaries. (Y.A. Siki, cmf)
LOLOTOE – TIMOR LESTE. Pada perayaan ulang tahun Kongregasi Claretian ke 172 dan peringatan Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel (16/07/2021) kedua saudara kita, Fr. Helio Castro Alves, CMF dan Fr. Aloysius Etwino Ganti,CMF telah menerima rahmat tahbisan Diakonat melalui penumpangan tangan Yang Mulia, Dom Norberto do Amaral uskup Keuskupan Maliana di Gereja Paroki Nossa Senhora de Fatima de Lolotoe.
Keseluruhan perayaan penuh syukur dan sukacita ini diawali dengan perarakan dan penyerahan kedua frater calon diakon oleh keluarga kepada Gereja. Kedua frater yang mengenakan pakaian adat Timor diarak oleh keluarga menuju pintu masuk Gereja dan selanjutnya keduanya dipresentasikan ke tangan Bapa Uskup Norberto. Pakaian adat yang dikenakan kemudian dilepas-diganti dengan Alba yang sudah diberkati bapa uskup. Acara ini menunjukkan kepada seluruh umat bahwa keluarga kedua frater dengan rela hati mempersembahkan putra-putra mereka kepada Allah; kepada Gereja-Nya untuk melaksanakan tugas-tugas yang akan dipercayakan Gereja Kudus kepada mereka. Setelah acara simbolis itu perayaan Missa tahbisan Diakonat dilaksanakan dengan khidmat dan meriah. Perayaan ini dihadiri oleh umat Paroki Lolotoe, keluarga dan undangan lainnya. Beberapa imam keuskupan Maliana dan para Claretian, serta biarawan-biarawati dari beberapa kongregasi juga turut hadir memberikan dukungan kepada kedua jubilaris.
Dalam khotbahnya, Bapa Uskup memberi pesan kepada umat seluruhnya untuk selalu menyadari panggilan dan tanggung jawab sebagai orang Kristiani yakni hidup sebagai satu keluarga Allah dan menjadi pewarta, mengajar dan menerangi dunia dengan terang nilai-nilai Injili. Dan secara khusus kepada kedua calon diakon beliau berpesan untuk menjaga komitmen yang hari ini dipersembahkan kepada Allah di hadapan Gereja-Nya. “Jawaban “YA” yang sekarang dikumandangkan berlaku sekali untuk selamanya; sim para siempre, demikan tegas Uskup Norberto.
Syukur kepada Allah atas anugerah yang kepada kedua saudara kita Dkn. Helio CMF dan Dkn. Etwin, CMF. Semoga jawaban “YA” yang mereka haturkan pada Tuhan dapat menjadi seperti jawaban “YA” Bunda Maria yang bersedia menjawab undangan Tuhan untuk berkolaborasi dalam karya penyelamatan Allah. (Dkn. A. Etwino Ganti, cmf)
Yogyakarta – Indonesia. Setiap tanggal 16 Juli merupakan hari bersejarah bagi Kongregasi Claretian. Pada tanggal tersebut Kongregasi Claretian merayakan Hari Raya Pendirian Kongregasi yang pada 172 tahun yang lalu lahir di Vic, Barcelona, tepatnya 16 Juli 1849. Diusianya yang semakin tua ini, Kongregasi Claretian telah bermisi di 69 negara di suluruh belahan dunia. Salah satunya adalah Indonesia-Timor Leste. Di hari yang bersejarah ini juga, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, di hadiai rahmat besar, yakni bertambahnya anggota tiga misionaris berkaul kekal. Ketiga misionaris ini adalah Fr. Patris Urbat, CMF, Fr. Anggalius Y. Usfal, CMF, dan Fr. Edvan Andreas Ru`u, CMF. Ketiga kauliawan ini berkomitmen untuk hidup murni, miskin dan taat dalam Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria untuk selama-lamanya. Komitmen ini mereka kumandangkan dengan lantang dan bebas di hadapan umat Allah yang berkumpul di Kapela St. Antonius Maria Claret Yogyakarta. Perayaan ini tidak dihadiri oleh orangtua dari ketiga kauliawan karena penyebaran virus Covid-19 yang masih meningkat dan darurat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Keluarga mengikuti Perayaan Ekaristi pengikraran kaul kekal ini lewat live streaming channel youtube Delegasi, Claret Tanur.
Perayaan ini dilangsungkan pada hari Jumad 16 Juli 2021, pukul 17:30 sampai selesai di Kapela St. Antonius Maria Claret, Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Perayaan ini dipimpin langsung oleh Superior Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino, CMF. Dalam homilinya beliau menegaskan akan radikalitas panggilan Allah atas diri ketiga misionaris ini. Belajar dari pengalaman Nabi Samuel dan Rasul Paulus yang secara radikal menyerahkan diri seutuhnya untuk kehendak Allah. Nabi Elia yang mendengar panggilan Allah dan menjawab “Ya,” untuk rencana Allah bagi manusia. Rasul Paulus dengan lantang mengatakan bahwa segala sesuatu adalah rugi setelah mengenal Kristus. Begitu pula dengan ketiga misionaris yang mengikrarkan kaul kekalnya. Mereka dengan lantang dan berani menjawab panggilan Allah dan bekerja demi Kerajaan Allah secara lepas bebas. Dalam arti menghidupi ketiga kaul mereka dengan tanggung jawab dan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah.
Adapun motto dari ketiga misionaris yang mengikrarkan kaul kekal mereka adalah. Fr. Patris Urbat, CMF, (“Engkau telah memberikan sukacita kepadaku” Mzm. 4:8); Fr. Anggalius Y. Usfal, CMF, (“Ia menyesal, lalu pergi juga” Mat. 21:28-30). dan Fr. Edvan Andreas Ru`u, CMF, (“Hendaklah kamu kaya dalam pelayanan kasih” 2 Kor. 8:7b). Dan tema umum dari perayaan kaul kekal ini adalah “Kuatkanlah Hatimu, Berdirilah Ia memanggil Engkau” (Mrk 10:49).
Selain ketiga misionaris muda yang hari ini dengan lantang mengingrarkan komitmen kekal untuk hidup murni, miskin dan taat di dalam Kongregasi Claretian, ada 23 misionaris muda yang membarui komitmen mereka untuk menghidupi nasehat-nasehat injili, mengikuti Kristus dalam semangat hidup St. Antonius Maria Claret untuk satu tahun. Adapun perayaan pembaruan kaul ini, dilaksanakan di kapela St. Antonius Maria Claret Yogyakarta. Perayaan ini dilangsungkan pada ibadat pagi, yang dipimpin langsung oleh Superior Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino, CMF.
Dalam homili singkatnya, beliau menegaskan bahwa kita perlu kembali ke dalam pengalaman kita akan kasih Allah, yang telah memanggil kita. Dengan kembali mengingat pengalaman panggilan kita, kita akan selalu dikuatkan, dan dimampukan untuk menghadapi persoalan dalam panggilan kita dengan rasa sukacita. Sebab panggilan yang kita jalani adalah anugerah cuma-cuma yang dipercayakan oleh Allah kepada kita. Dalam homilinya ini, beliau juga menekankan tegas akan keseriusan dalam menjalani panggilan. Pembaharuan kaul ini menjadi momen memperdalam komitmen akan panggilan dari setiap frater untuk semakin setia dan berakar pada pengalaman akan Allah serta berani keluar untuk menanggapi tantangan dan tuntutan zaman. Adapun ke-23 frater yang membarui kaul ini, terdiri dari frater tingkat I-IV. Dengan jumlah pertingkat, tingkat I: 5 orang, tingkat II: 8 orang, tingkat III: 4 orang, dan tingkat IV: 6 orang. (F. Gedo Baso, cmf)
Kita disebut Putra-Putra Hati Tak Bernoda Maria, karena kita dikandugnya dan mewarisi jiwa keibuannya yang hangat. Itu menjadi alasan logo ini menempatkan Maria yang sedang mengandung pada sentralnya. Yang dikandungnya ada ikon CMF, itu adalah kita yang dikandungnya (kita dibentuk dalam dirinya). Maria tidak hanya mengandung Kongregasi (kita), tetapi Maria selalu memandang Kongregasi hingga di usia yang saat ini.
Bola bumi yang ada di kepala Bunda Maria menggantikan halo, menggambarkan kita semua yang selalu ada dalam ingatan Bunda Maria, dan karena ia Ratu Surga dan Bumi. Dan dari situ ada hulu dari kelima warna melengkung (pelangi), ini adalah dinamika hidup dan juga tersirat 5 benua yang terarah ke Salib (terarah pada Kristus), serta gambaran pluralitas keanggotaan kita (diri kita yang berbeda-beda dalam kesatuan persaudaraan Kongregasi Claretian).
Pada bagian hilir lengkungan warna-warni disambut dengan Salib. Salib unik dan penuh misteri. Salib yang ujungnya ada jari-jari, gambaran spirit Salib yang hendaknya juga ada di jari jemari kita sebagai misionaris Dia yang pernah bergantung di sana. Salib Kristus menekankan dimensi kemartiran kita. Lalu warna hitam pada Salib menyiratkan sesuatu yang bisa membuat kita berpikir positif dengan gelapnya warna hitam.
Hitam adalah warna yang pas di hampir semua desain. Ia membuat warna lain lebih menonjol. Hitam adalah warna yang tersembunyi, misterius dan tidak diketahui. Warna ini menciptakan rasa misteri dan menjaga segala sesuatunya pada dirinya sendiri, tersembunyi dari seluruh dunia. Salib dengan warna hitam menjadikan kita, yang diwakili warna pelangi itu, lebih menonjol atau lebih berarti. Pada saat yang sama Misteri Salib Kristus (warna hitam) tetap menjadi misteri bagi kita. Menarik kita untuk terus menyelidiki Dia.
Terakhir ada gambaran waktu dan nama tempat. Tentang Waktu (tanggal) itu berkaitan dengan hari jadi dan perkembangannya. Menariknya adalah di samping tahun 2021 ada nama Komunitas (Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta), itu menjadi gambaran tentang perkembangan, serta momen kelahiran baru. Angka 172 adalah usia kita yang baru, CMF adalah kita semua. Akhirnya bersama dengan tema perayaan kita, “Beriman dan Beramin – 172”, logo ini hendaknya memberi warna dan mendorong refleksi kita semakin dalam.