kapitel umum xxvi: DARI AKAR KE TAPAL BATAS

Nemi. Italia. 20 Agustus 2021. Pada bagian awal, diceritakan bagaimana kondisi mereka yang kebetulan pada hari sebelumnya dikunjungi hujan. Dan pada hari ini (tanggal 20-08-2021) keadaan membaik; mereka didatangi fajar dengan angin segar dari arah danau.

Pada pagi hari, para bapak Kapitel merayakan Ekaristi seperti biasa yang ditanggung oleh sauadara-saudara yang bermisi di bidang publikasi, lembaga teologi hidup bakti, dan pelayanan komunikasi. Dalam perayaan Ekaristi hari itu yang kebetulan pada hari peringatan St. Bernardus, maka selain merenungkan Sabda Allah mereka juga dibawa untuk mengenal St. Bernardus (Imam dan Doktor); mengenal kehidupannya, karya-karyanya, dan juga kotbah-kotbahnya. Mereka merenungkan dan mengingat keberanian St. Bernardus dalam reformasi gerejawi melalui Ordo Cistercian yang mengakarkan diri penuh dalam Tuhan dan dia berkata: Yesus Sendiri adalah madu di bibir, nyanyian di telinga dan sukacita di hati. Bersama St. Bernardus, para bapak Kapitel memohonkan rahmat kepada Tuhan untuk hidup seolah-olah akan mati besok dan membangun seolah-olah akan tinggal seribu tahun lagi.

Pada hari ini kegiatan Kapitel sendiri dilanjutkan dengan sharing dalam kelompok-kelompok kecil kemudian ke pertemuan umum yang mendapat perhatian lebih dan juga menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan pada proses transformasi pertama di mana kongregasi dimulai. Para bapak Kapitel berusaha dengan penuh percaya diri menyoroti benih-benih kehidupan yang telah mereka temukan, tetapi di sisi lain mereka juga menunjukan lalang yang menghalangi jalan, menemukan lalang yang menganggu ladang gandum atau dengan kata lain mereka tidak hanya menemukan hal-hal yang positif tetapi juga hal-hal negatif dalam perjalanan atau ziarah Kongregasi pada masa lampau khususnya enam tahun yang telah berlalu. Proses ini melibatkan juga beberapa dewan umum Kongregasi yang mengawasi kelancaran proses ini selama beberapa tahun diantaranya Bro. Carlos Verga (Prefek kaum muda dan panggilan), P. Artur Texeira (Konsultor dan prefek kerasulan) dan P. Henry Omonisaye (Konsultor). Sedikit demi sedikit pekerjaan komunitas Kapitel semakin intensif, dialog tidak lagi hanya terpusat di Nemi bagi mereka yang telah hadir tetapi dengan saudara-saudara yang masih di tempat karantina atau dengan mereka yang masih dalam perjalanan. Ada dua saudara yang pada sore hari baru tiba di Roma yaitu mereka yang dari India. Sampai di sini dapat dipastikan bahwa belum semua bapak Kapitel mengikuti pertemuan secara langsung di Nemi, Italia.

Kapitel hari ini diakhiri dengan doa syukur yang didedikasikan untuk saudara-saudara yang bermisi di bidang penerbitan, pendampingan hidup religius dan komunikasi, ada P. Alberto Rossa, P. José Cristo Rey García Paredes dan Bro. Mario Kevin Armijo karena melalui mereka doa-doa bisa meluas ke seluruh dunia. Komunitas Kapitel juga menyadari bahwa akhir-akhir ini, semua Claretian di seluruh dunia sedang terarah perhatiannya ke Nemi melalui doa-doa dan masukan-masukan dan komunitas Kapitel mengucapakan syukur dan terima kasih atas semuanya itu. Selain itu, komunitas Kapitel juga berdoa untuk semua Claretian di seluruh dunia terutama bagi mereka yang paling menderita saat ini, diantaranya saudara-saudara di Haiti dan Afghanistan, Bro. Josep Jo Estrada, dan P. Josep Codina Farrés dan juga Bro Richard Allen Suttle yang berasal dari Amerika dan bergabung dengan Indonesia-Timor Leste. Semoga Tuhan membukakan bagi mereka pintu Kerajaan-Nya dan semoga mereka menemukan penghiburan di Hati Maria, bintang kita dalam segala badai. Sebagai penutup dikutip kata-kata dari St. Bernardus “Jika dia menopangmu, kamu tidak jatuh; jika dia melindungimu, kamu tidak perlu takut; jika dia membimbingmu, kamu tidak menjadi lelah; jika dia menguntungkanmu, kamu akan mencapai tujuan”. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Emil Riwu, cs)

Kapitel Umum XXVI: Menemukan untuk pergi keluar

Nemi, Italia, 19 Agustus 2021. Setelah Ekaristi, yang kami rayakan di pagi hari dalam bahasa Prancis, Inggris, dan Spanyol, kami menghabiskan sisa pagi itu dengan meninjau kembali materi, dengan bantuan Pater Joseba Kamiruaga, Sekretaris Jenderal dalam lima tahun terakhir, materi yang kami bahas mengenai data global Kongregasi dan statistik paling relevan tentang hidup dan misi kita. Semua kelompok menyoroti ketelitian dan kerja baik yang dilakukan dalam penyusunan laporan dan menjelaskan di ruang kapitel tentang aspek-aspek yang paling mencolok atau yang memerlukan klarifikasi lebih lanjut. Juga, kerja sama dan tanggung jawab komisi lain dalam Kapitel sudah dikonfigurasi, oleh: Pater Rosendo Urrabazo (AS-Kanada) Pater Pedro Belderrain (Santiago), Pater José Cristo Rey García Paredes (Santiago), Pater Carlos Sánchez Miranda (CESC), Pater Jude Thaddeus Langeh (Kamerun) dan Pater Michael Plamparambil (Bangalore); Komisi Ekonomi, dengan perwakilan dari setiap konferensi, yaitu Pater Josué Gonzalez Jaramillo (MICLA), Pater Daniel Onyeayana (ACLA), Pater Alberto Rossa (ASCLA East), Pater Antonio Bellella (ECLA) dan Pater Jose Thempillil (ASCLA West); Komisi Revisi Berita Acara yang dibentuk oleh Pater Antonio Bellella (Santiago), Pater Mario Gutiérrez (San José del Sur) dan P. Pedro Cabrera (Fátima), dan Komisi Urusan Lain-lain, dengan Pater Elias Jr Ayuban (Filipina), Pater Teodoro Bahillo (Santiago) dan Pater Alejandro Cerón (Mexico) mereka akan berkolaborasi. Kami berterima kasih kepada mereka atas kontribusi mereka dengan murah hati untuk kelancaran Kapitel Umum kita.

Dengan pandangan yang lebih luas dan lebih terinformasi pada situasi kami saat ini, Sidang Kapitel kami dimulai pada sore hari untuk meninjau garis besar proyek misionaris yang telah kami kembangkan. Kapitel Umum 2015 memutuskan untuk mengusulkan kepada setiap Claretian dan setiap komunitas rencana pertobatan melalui tiga proses transformasi: hari ini kita berhenti untuk mempertimbangkan yang pertama, yang mendesak kita untuk semakin intens menjadi “Misionaris yang keluar ” (Misionari Sumus 66-68). Ini bukan tantangan baru, tetapi ini adalah tantangan yang mendesak di zaman kita: dalam menghadapi sikap akomodatif dan referensi diri, Tuhan memanggil kita untuk pergi ke perbatasan/periferi-periferi. Menjadi menjadi misionaris pewarta yang unggul, maka kerasulan kita tidak menolak untuk menjangkau periferi-periferi dari segala jenis; agar benar-benar berbuah, supaya pengalaman panggilan kita tidak dapat dibatasi pada diri kita sendiri, tetapi kita harus menemani dan mendorong pengalaman orang-orang muda di sekitar kita. Sejauh mana proses transformasi ini menghasilkan kehidupan di antara kita? Apa buah kita dalam usaha besar pertama ini? Apa yang menjauhkan kita dari mimpi misioner Claret untuk semua orang, yang membakarnya dengan sepenuh hati?

Dia yang memanggil kita untuk mengambil bungkusan, dan pergi ke persimpangan jalan, lalu di pintu rumah, Dia menunggu kita dengan kelembutan-Nya ketika kita lelah dan terbebani, dan Dia mendorong kita dengan kekuatan-Nya dalam pergumulan misi. Tuhan inilah kami yang setia percaya pada Sabda-Mu. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Floren, cs)

Kapitel Umum XXVI: Antara Emaus dan Yerusalem

Nemi, Italia, 18 Agustus 2021. Hari ketiga sekaligus sesi terakhir retret Kapitel Umum XXVI dalam edisi Rabu, 18 Agustus 2021 dimulai pukul 07:30 pagi. Kapitel dibuka dengan sebuah doa pujian yang dibawakan oleh Pater Provinsial USA-CANADA.

Di sela-sela waktu permenungan para bapa kapitel akan Sabda Tuhan, terselip juga rasa syukur atas kehadiran tiga anggota Provinsi Brasil yang baru tiba di rumah kapitel, yakni di Nemi, Italia. Juga pada ibadat sore, P. Juan Carlos Bartra (Provinsial Peru-Bolivia) turut mengambil bagian setelah menjalani tiga hari masa karantina. Sebelumnya juga, P. Armando Valencia (Provinsial Kolombia- Venezuela) telah tiba dari Medellin. Dengan demikian, kehadiran mereka menambah jumlah Kapitular terkecuali, saudara-saudara kita dari India dan Sri Lanka.

Di pagi hari, para bapa kapitel dibagi ke dalam kelompok Emaus-Yerusalem dengan cita-cita menemukan Tuhan yang sedang berjalan bersama mereka sambil memecahkan roti. Peristiwa Emaus ini, mendorong para bapa kapitel untuk kembali ke komunitas sambil mewartakan kemuliaan Tuhan yang telah bangkit mulia dan membuka jalan kemuridan kita yang baru.

Benih Sabda Tuhan yang ditaburkan dalam setiap hati kita ini sarat dengan mimpi dan revolusi bagi Komunitas, Gereja dan Dunia. Artinya, kita semua dipanggil menjadi tanda nyata kasih persaudaraan Misionaris dan satu dalam misi.

Di sesi kerja sore, dibawah pimpinan Sr. Jolanta dan P. Paulson (Fasilitator), para peserta kapitel dibagi lagi ke dalam tim untuk membuat resolusi dari pengalaman spiritual tiga hari pertama yang akan menjadi titik fokus kegiatan besok. Dan sebagai penutup dari sesi ini, semua anggota kelompok berkumpul lagi dan memilih sebuah objek yang bisa mengungkapkan kerinduan hati mereka yang tidak terungkap melalui mulut.

Tanggal 19 Agustus 2021

Pada hari ketiga dan terakhir retret, Komunitas Kapitel melanjutkan jalanya kapitel yang dijiwai oleh Sr. Jolanta RMI dan P. Paulson Veliyannoor,CMF sebagai fasilitatar. Kehadiran kedua fasilitator ini membawa warna baru dalam sejarah kapitel umum kita. Selain memimpin retret mereka juga menemani jalanya kapitel dalam waktu yang berbeda. Bersama mereka pula kapitel berterima kasih kepada keempat penerjemah yakni dua dari spanyol ke Inggris P. Efren Limpo Lo (Provinsi Filipina) dan P. Anthony Igbokwe (Povinsi Santiago) dan dua dari Inggris ke Spanyol: P. Fermin Rodriguez (Provinsi Fatima) dan P. Fransico San Martin (Provinsi San Jose del Sur). Kesulitan dalam hal bahasa khususnya dalam pertanyaan-pertanyaan membantu kami untuk saling mengenal satu sama lain secara mendalam. Hal ini ditunjukkan melalui dinamika doa pada hari pertama yakni ditandai dengan pertemuan kelompok, dialog berpasangan, dan berbagi tentang apa yang kita jalani. Secara khusus melalui Ekaristi.

Trudum rohani akan segera berakhir ketujuh puluh delapan anggota kapitel membawa dalam hati kita kegembiraan dan harapan, serta kesedihan dari tiga ribuan Claretian yang tersebar di seluruh dunia. Hal ini membantu kita siap untuk membangun jalan bagi mereka yang berkehendak baik. Dengan kerendahan hati kami percaya bahwa Tuhan mamanggil kami untuk berbagi kepada semua, berbicara dengan semua, menderita dengan semua, dan melayani dengan semua, serta berjuang dengan semua. Hal ini dibangun atas keinginan Claret kepada misionarisnya agar terus membara dalam berdoa, bekerja, dan menderita hanya demi kemuliaan Allah yang lebih besar dan keselamatan umat-Nya.

Sekelompok yang dibentuk oleh beberapa Claretian yang berasal dari India, Sri Lnka, Kongo, Brasil, Peru-Bolivia, dan Kolombia-Venezuela, yang tidak sempat hadir di Roma karena pandemi telah memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam ruang kapitel, berkat informasi yang disampaikan demi tujuan dan sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Taktha Suci. Kami berharap pada akhirnya mereka semua dapat bergabung bersama para bapa kapitel lainnya. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI oleh Frs. Martin Enfein, cs)

Kapitel Umum XXVI: “TUHAN, ampunilah dosa-dosa kami”

Nemi, Italia. Kala sore menghilang dan malam menjelang; pada pertengahan perayaan pertobatan, di hari pertama retreat, dari mulut Pater Superior General – kami mendengarkan ungkapan pengampunan atas nama Kongregasi:

“Tuhan Yesus..,

Engkau menghendaki pendirian Kongregasi ini, untuk mewartakan Sabda hidup dan kasih-Mu kepada umat manusia. Engkau juga menganugerahi kami St. Antonius Maria Claret, sebagai bapa pendiri – yang memiliki kesaksian dan suri teladan akan karisma misioner sebagai Putera Hati Maria. Dia mengajarkan bahwa: satu-satunya perhatian kami adalah – bagaimana mengikuti-Mu dan meneladani-Mu dalam segala hal – dan senantiasa berjuang, hanya demi kemuliaan Allah yang besar dan keselamatan umat manusia.

Engkau juga telah menanamkan dalam karisma misioner kami, kelembutan hati seperti bunda-Mu, Perawan Maria – yang senantiasa mengalir kepada mereka yang lemah dan tak berdaya di masayarakat. Namun, kami telah gagal dalam menjaga dan melindungi mereka yang dipercayakan kepada kami, supaya tidak menjadi mangsa nafsu dari saudara-saudara kami yang jahat. Kami telah gagal menjaga hati kami untuk tetap lembut mendengarkan tangisan anak-anak belia pun yang dewasa, yang tak berdaya – dan yang hidupnya hancur oleh ulah beberapa dari antara kami yang menyalahgunakan kekuasaan dan kepercayaan sebagai murid-Mu. Kami menyadari, penyalahgunaan seperti itu, menodai kesucian sesama dan merendahkan panggilan kami sendiri, sebagai misionaris.

Sebagai Kongregasi, kami belum berbuat banyak dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan seperti itu, karena kami terlalu menekankan privasi dan kebebasan individu; gagal menerapkan langkah-langkah ketat dalam penerimaan dan pembentukan anggota; ragu memberikan koreksi persaudaraan yang jujur; serta tidak berani mengambil tindakan tegas terhadap anggota yang bersalah.

Sebagai Kongregasi, kami mengharap ampun-Mu, Tuhan; karena gagal menjaga kepercayaan-Mu terhadap kami; karena tidak merangkul mereka yang lemah dengan kasih-Mu yang lembut. Kami mohon sentuhan-Mu yang menyembuhkan – bagi mereka yang menjadi korban pelecehan, dan juga untuk kami, komunitas kami serta Kongregasi kami. Berilah rahmat dan kekuatan supaya kami senantiasa setia pada panggilan kami sebagai misionaris. .

Engkau yang hidup dengan Bapa dan Roh Kudus, satu Allah untuk selama-lamanya. Amin.”

Mathew Vattamattam, CMF

16 Agustus, 2021.

(Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI – oleh Frs. Ponsy Ladung, cs)

Pidato Pembukaan Kapitel Umum XXVI

Nemi, Italia. Pater General dalam pidato pembukaan Kapitel, mengundang kita para Misionaris Claretian untuk berjalan bersama Yesus seperti dua murid ke Emaus. Hendaknya kita juga harus berjalan ke depan dalam Kapitel Umum XXVI ini. Lebih lanjut, Pater General menjelaskan bahwa badai pandemi global telah mengejutkan kita dan menjadi kekelaman, kecemasan dan ketidakpastian yang menghantui kita. Namun dalam perspektif iman, itu menjadi kesempatan untuk bergerak ke depan meski dalam kekelaman dan kita yakin tangan Tuhan menuntun kita. Seperti cinta seorang ayah yang menuntun anaknya menyebrangi jalan yang berbahaya.

Pater General juga menegaskan bahwa Kongregasi kita adalah pemberian Roh Kudus untuk membagi misinya melalui karisma Bapa Pendiri kita. Lebih lanjut, Pater General juga mengatakan bahwa keberadaan kita sebagai Claretian dalam Gereja hanya dalam ditemukan dalam kesetiaan kita kepada karisma dan itu merupakan pembaharuan berkelanjutan dan pembaharuan di dalam masa yang berbeda.

Enam tahun yang lalu, Tuhan meminta kita untuk memulai petualangan transformatif kita agar relevan dengan masa kita saat ini. Pater General mengundang kita untuk merenungkan kembali tiga kata kunci Paus Fransiskus : Menyembah, berjalan dan menemani. Bahwa selama 6 tahun kita memusatkan perhatian kita pada tiga proses transformasi: menjadi Kongregasi yang pergi keluar, menjadi komunitas saksi dan pembawa pesan dan menjadi pribadi yang menyembah Allah dalam Roh.

Pater General juga bersyukur kepada tiga Superior terdahulu Mgr. Jose M. Abella, cmf, Kardinar Aquilono Bocos dan P. Gustavo Alonso, cmf yang turut mewarnai perjalanan Kongregasi. Setiap Claretian merupakan pemberian berharga untuk karisma Komunitas kita. Pater General juga menyinggung peran orang tua dalam misi Kongregasi dan gereja dengan mempersembahkan kita karena cinta mereka untuk Allah dan Gereja. Pater General mengundang kita untuk membara dengan cinta dan kita boleh tinggal di dalam cinta seperti yang dilakukan oleh Yesus. Kita juga diundang untuk memperkaya Kapitel umum dengan keaktifan, partisipasi dan tanggung jawab memlalui percakapan yang jujur.

Pater General meminta agar kita membuka hati kepada Roh Kudus agar setelah Kapitel Umum, kita boleh mengalami transformasi seperti para murid yang berjalan ke Emaus. Kapitel umum XXVI merupakan sukacita dan rekonsiliasi untuk memulai petualangan kemuridan. Kapitel Umum ke-26 mengantar kita untuk masuk dalam waktu Roh, terang Tuhan dan belaskasihan Bapa.

Ada dua animator Kapitel dalam membimbing tiga hari retret yakni Sr. Jolanta Kafka, rmi dan P. Paulson Velyannoor, cmf. Pada pagi hari waktu Italia, para Bapa Kapitel merenungkan Peristiwa Rosario Gembira yang membawa kehidupan bagi misi Claretian dan mengomunikasikan dalam kelompok-kelompok kecil sukacita panggilan yang, dalam kebaikan-Nya, telah dicurahkan Tuhan kepada kita.

Sukacita yang diterima dengan tidak selayaknya dan dengan rendah hati melapangkan hati: Allah mengisinya dengan rasa syukur dan mendorong kita untuk menyembah. Pater Joseph Mbungu-Mutu, cmf, yang mengundang kami untuk kembali ke akar panggilan dan sejarah kita sebagai sumber sukacita dan keselamatan yang abadi.

Dalam sharing sore, kata kunci misteri yang menyakitkan, menuntun para bapa Kapitel berjalan berdua-dua, seperti para murid yang diutus oleh Yesus untuk mewartakan Kabar Baik melalui luka dan penderitaan mereka, dengan keyakinan bahwa “Tuhan tidak akan pernah membawa kita ke tempat di mana kita tidak dapat ditopang oleh kasih karunia-Nya,” kata P. Paulson, cmf

Para bapa kapitel menyadari bahwa setiap doa akan diangkat ke surga saat matahari terbenam melalui sakramen tobat yang tenang dan sepenuh hati, di mana kita mengakui dosa-dosa kita sebagai umat Allah di hadapan api penyucian dan berlutut di hadapan Yesus roti hidup dan anggur baru yang diberikan untuk pendamaian kita.

Pada tanggal 16 Agustus 2021 kemarin menjadi hari yang padat namun juga menyenangkan. Dan restoratif. Tuhan telah memberikan kasih yang besar kepada kita, seperti selalu Ia berikan kepada Claret, semua orang yang mendekati-Nya dengan hati yang tulus.

Pada malam hari, masing-masing menarik diri dalam kesunyian sambil berdoa “Di sinilah kami, Tuhan, untuk melakukan kehendak-Mu” (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI – oleh Frs. Jondri Siki, cs)