Diski, Deli Serdang. Orang Muda Katolik (OMK) Kuasi Paroki St. Paskalis Diski, Keuskupan Agung Medan, menggelar seminar sehari dengan tema “Menjadi Orang Muda Katolik yang Militan di Masa Sekarang“. Kegiatan ini merupakan bagian dari Fokus Pastoral Keuskupan Agung Medan tahun 2025, yaitu “Umat Katolik yang Bermisi”.
Acara ini diadakan pada Minggu (2/3/2025) di Aula Kuasi Paroki St. Paskalis Diski dan diikuti oleh 61 peserta dari berbagai lingkungan dan stasi. Seminar dibuka secara resmi oleh Pastor Kuasi Paroki, P. Konstantinus Lakat, CMF, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran orang muda dalam mewartakan iman dan menghadapi tantangan zaman dengan semangat kekatolikan yang kuat.
Kegiatan Seminar ini didampingi oleh P. Serafin Dany Sanusi, OSC dari Komisi Kepemudaan KAM dan Sr. Maria Imaculata Silalahi, SFD seorang yang berkecimpung dalam bidang spiritualitas, dan Ir. Martinus Tjendana, seorang Motivator dari Tim Kaderisasi Awam. Para pembicara menyampaikan materi yang sungguh inspiratif dan membangkitkan semangat peserta untuk semakin aktif dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat.
Sr. Ima sebagai pembicara pertama menyampaikan soal Militansi dan Spritualitas yang perlu dimiliki oleh OMK sehingga sungguh-sungguh militan berhadapan dengan situasi dan keadaan dunia sekarang ini. Selain teori, ada juga praktek sederhana yang dilakukan yang menyadarkan OMK akan pentingnya membiasakan diri dengan doa dan meditasi untuk menimba kekuatan dari Tuhan.
Selanjutnya Ir. Martinus Tjendana menyampaikan tentang Militansi Diri sebagai se-Orang Muda Katolik. Untuk memiliki militansi diri diperlukan BISA: Berubah (mengubah cara berpikir dan bertindak); Integritas (kesesuaian antara apa yang dipikirkan, dikatakan dengan yang dilakukan); Sense of Belonging (rasa memiliki); Affirmasi Diri (tiga kata kunci OMK yang militan: saya bisa, saya harus bisa, saya pasti bisa).
Sebagai pembicara terakhir dan sebagai kesimpulan, P. Serafin Dany Sanusi, OSC menegaskan bahwa menjadi Katolik yang militan bukan berarti bersikap radikal, melainkan memiliki komitmen tinggi dalam iman, doa, pelayanan, dan perutusan sebagai saksi Kristus di dunia modern. Militansi pertama-tama yang perlu dimulai di tempat ini adalah doa yang Katolik. Militansi pertama-tama dimulai dari hati. Militansi pun tidak bisa dibangun dalam 1-2 hari saja tapi berdasarkan ketekunan dan komitmen. Karena itu mulailah dengan kebiasaan-kebiasaan yang sungguh dengan ketekunan dan komitmen yang tetap serta dengan integritas diri.
Seminar ini dipandu oleh Roni Parsaulian Gultom, S.Ag dan Tim seksi Katekese. Para peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab, berbagi pengalaman, serta menggali lebih dalam tentang bagaimana mereka dapat mewujudkan semangat misioner dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama serta komitmen dari setiap peserta untuk terus berjuang dalam iman dan menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan OMK Kuasi Paroki St. Paskalis Diski semakin bersemangat dalam menghidupi iman mereka dan menjalankan perutusan sebagai Orang Muda Katolik yang bermisi. (Kontributor P. Konstantinus Lakat, CMF dan Roni Parsaulian Gultom, S. Ag dari Kuasi Paroki St. Paskalis Diski)
Galeri Foto



