CMFIndoTiles – Rekoleksi Sehari Ikatan Religius Keuskupan Agung Kupang (IRKAK)
Lasiana, Kupang. Dalam rangka mengisi masa Adven dengan refleksi-refleksi rohani untuk menantikan kedatangan Kristus Sang Penyelamat, Ikatan Religius Keuskupan Agung Kupang (IRKAK) mengadakan rekoleksi bersama di Aula Claret, pada Rabu (21/12/2022). Rekoleksi tersebut dipimpin oleh P. Yoseph Ferdinandus Melo, CMF.
Tema yang diangkat dalam rekoleksi itu adalah “Maria: Ikon Sequela Christi yang Sempurna di Tengah Tantangan Budaya Sementara”. Dalam materi tersebut, pertama-tama, para peserta diajak untuk melihat bahwa Hidup Bakti merupakan anugerah dari Tuhan. Menurut P. Ferdy, melalui Hidup Bakti itu sendiri, setiap kaum Hidup Bakti mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan, yang adalah Sang Indah itu sendiri.
Ilalang dalam Kehidupan Kaum Hidup Bakti
Namun, lanjut P. Ferdy, ada begitu banyak ilalang yang tumbuh di dalam kehidupan Kaum Bakti. Beberapa yang dibeberkan adalah pengalaman iman akan Allah dari kaum Hidup Bakti yang memudar; kaum Hidup Bakti terpenjara dalam budaya fragmentari yang terpecah-pecah dan sementara sehingga menggerogoti dan melemahkan komitmen seorang religius dalam mengambil keputusan-keputusan yang bersifat tetap dan permanen; institusi Hidup Bakti kurang terbuka terhadap gerakan pembaharuan yang dibawa oleh Roh Kudus; kurangnya pengolahan atas pengalaman ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tingginya impian pribadi sehingga menyebabkan seorang kaum Hidup Bakti kehilangan orientasi hidup; dan kaum Hidup Bakti menemukan kesulitan dalam membangun relasi interpersonal dan komuniter.
Bunda Maria: Ikon Sequela Christi yang Sempurna
Dalam menghadapi momen ilalang ini, P. Ferdy mengajak para peserta untuk belajar dari kemuridan Bunda Maria dalam mengikuti Yesus. Bunda Maria merupakan ibu sekaligus murid dari Yesus Kristus sendiri. Kemuridan Maria ini tidak terlepas dari bagaimana Bunda Maria mendengarkan dengan baik Sabda yang disampaikan Allah melalui Malaikat Gabriel.
Bunda Maria sendiri adalah pribadi yang terbuka pada siapa saja yang datang padanya. Bagi P. Ferdy, ketika mendengarkan siapa saja yang datang untuk menyampaikan keluhannya, Bunda Maria akan mendengerakan. Tetapi, Bunda Maria tidak akan mendengarkan dengan telinga fisiknya saja, tetapi dengan telinga hatinya.
Bunda Maria adalah gambaran pembaktian diri kepada Allah yang paling sempurna kepada Allah. Di dalam pembaktian diri itu, Bunda Maria menjadi murid yang paling setia dalam mengikuti Yesus. P. Ferdy menjelaskan, dengan mengutip St. Yohanes Paulus II, bahwa di atas jejak kaki Yesus ada jejak kaki Santa Perawan Maria.
Setelah materi rekoleksi di sampaikan, peserta diajak untuk berefleksi sejenak tentang relasi personal diri sendiri dengan Bunda Maria. Kemudian, rekoleksi dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi sekaligus sebagai penutup rekoleksi IRKAK. Dalam rekoleksi itu, peserta yang hadir berasal dari biara-biara yang tinggal di sekitaran Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.