Melata, Kalimantan Tengah. Hidup adalah serangkaian pilihan. Setiap hari, kita dihadapkan pada berbagai kemungkinan antara yang baik, yang lebih baik, dan yang terbaik. Namun, dalam dunia yang semakin sibuk ini, sering kali kita terjebak dalam rutinitas tanpa menyadari bahwa kita mungkin telah memilih hal-hal yang mengalihkan kita dari yang paling utama. Masa Prapaskah mengundang kita untuk kembali melihat hati kita, merenungkan pilihan-pilihan kita, dan bertanya dengan jujur: Apakah aku telah memilih yang terbaik, yaitu Tuhan sendiri?
Situasi inilah yang melatari berkumpulnya Orang Muda Katokik (OMK) se-Paroki Mater Dei Melata untuk mengadakan rekoleksi Prapaskah pada 15-16 Maret 2025. Tema yang direnungkan adalah “Memilih yang Terbaik”, yang terinspirasi dari teks Injil Lukas 10:38-42.
Rekoleksi tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua DPP Paroki Mater Dei Melata, yang dalam sambutannya menekankan bahwa rekoleksi ini bukan hanya sekadar momen pertemuan, tetapi sebuah kesempatan untuk menanamkan nilai iman yang lebih dalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Rekoleksi Prapaskah: Memilih yang Terbaik
Rekoleksi tersebut dibawakan oleh Fr. Firminus Deo, CMF. Melalui teks Injil yang direnungkan, TOM-er Melata ini mengajak para peserta untuk belajar dari kisah Maria dan Marta, dua saudari yang menerima Yesus di rumah mereka. Sementara Marta sibuk melayani, Maria memilih untuk duduk di dekat kaki Yesus dan mendengarkan-Nya. Ketika Marta mengeluh, Yesus menjawab dengan penuh kasih, “Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil darinya.”
Fr. Firminus Deo, CMF juga menjelaskan bahwa kisah Maria dan Marta bukan sekadar tentang aktivitas dan keheningan, tetapi tentang prioritas dalam hidup. Marta tidak salah dalam melayani, tetapi dia kehilangan hati yang tenang dan terarah kepada Yesus. Di sisi lain, Maria menunjukkan bahwa berada dekat dengan Tuhan adalah hal yang paling utama.
Menurutnya, kisah Maria dan Marta sangat relevan bagi kaum muda saat ini. Dalam kesibukan dunia modern, banyak orang muda yang terjebak dalam kesibukan yang tidak selalu bermakna, baik itu dalam studi, pekerjaan, media sosial, maupun hiburan. Tanpa disadari, mereka menjadi seperti Marta sibuk, tetapi lupa menyisihkan waktu untuk Tuhan. Atas dasar inilah Fr. Firminus Deo, CMF mengajak peserta rekoleksi untuk memberi waktu untuk duduk di kaki Tuhan seperti Maria dan mengajak mereka untuk memilih kegiatan-kegiatan yang terbaik. Para peserta pun diajak untuk memilih waktu berdoa lebih banyak, mengurangi gangguan yang membuat mereka sendiri jauh dari Tuhan, lebih peduli kepada sesama melalui tindakan kasih, dan membuka hati untuk mendegarkan suara Tuhan dalam keheningan.
Setelah sesi refleksi, para peserta diajak untuk memasuki momen hening, di mana mereka diberi kesempatan untuk merenungkan kembali pilihan-pilihan hidup mereka selama ini. Dalam suasana yang tenang, mereka menuliskan komitmen kecil yang akan mereka lakukan selama Prapaskah ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Banyak peserta yang tersentuh oleh sesi ini. Ada yang menyadari bahwa mereka terlalu sibuk dengan dunia luar hingga lupa berdoa, ada yang merasa perlu memperbaiki hubungan dengan keluarga, dan ada yang bertekad dan berkomitmen untuk lebih aktif dalam pelayanan Gereja.
Selain berefleksi bersama, rekoleksi Prapaskah OMK Paroki Melata juga disegarkan dengan icebreaking yang dipandu oleh ketua OMK. Icebreaking ini bertujuan untuk mempererat kebersamaan dan membangun semangat persaudaraan antar peserta. Gelak tawa dan sukacita memenuhi ruangan, mencerminkan kebahagiaan dalam kebersamaan sebagai komunitas yang beriman.
Misa Penutup
Sebagai puncak rekoleksi, pada Minggu, 16 Maret 2025, seluruh peserta mengikuti Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Paroki, P. Jefryyanus Ulu, CMF. Dalam homilinya, Pastor mengajak setiap orang muda untuk benar-benar menerapkan pesan rekoleksi ini dalam kehidupan sehari-hari—bukan hanya sebagai teori, tetapi sebagai gaya hidup dalam mengutamakan Tuhan di atas segalanya.
Rekoleksi ini menjadi kesempatan berharga bagi OMK untuk semakin mengenali diri, memperdalam relasi dengan Tuhan, dan meneguhkan komitmen dalam memilih yang terbaik. Semoga setiap langkah yang diambil setelah ini menjadi langkah yang semakin dekat kepada Kristus, Sang Kebaikan Sejati. Semoga masa Prapaskah ini menjadi awal perjalanan baru bagi setiap OMK, di mana mereka semakin berani berkata dalam hidup mereka: “Aku memilih yang terbaik, aku memilih Tuhan.” (Kontributor P. Jefryyanus Ulu, CMF, Pastor Paroki Mater Dei Melata dan Fr. Firminus Deo, CMF, TOM-er Paroki Mater Dei Melata)
Galeri Foto





