Tabak Kanilan, Barito Selatan. Dalam rangka mempersiapkan diri menyambut Paskah 2025, OMK Paroki St. Antonius Maria Claret Tabak Kanilan menggelar kegiatan rekoleksi dan Ekaristi Kaum Muda (EKM) yang berlangsung pada hari Jumat (28/3/2025). Kegiatan ini berlangsung di Gereja Katolik Stasi St. Yohanes Kayumban. Jumlah peserta yang hadir dalam rekoleski dan EKM ini sebanyak 52 orang. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menguatkan spiritualitas kaum muda terutama spiritualitas pertobatan.
Di bawah tema “Bertolaklah ke Tempat yang Lebih Dalam” (Luk 5:4) Fr. Sebastianus Julian Harjoni, CMF selaku pemateri mengingatkan kepada segenap kaum muda yang hadir akan sikap kepedulian Yesus terhadap para murid yang kecewa karena semalaman tidak menangkap ikan. “Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam” adalah sebuah seruan transformatif untuk melihat kedalaman iman dan merenungkan kasih karunia Tuhan dalam hidup kita. Di masa Prapaskah ini Tuhan mengajak kita untuk Bertolak ke tempat yang lebih dalam agar kita mampu menemukan Kasih Allah yang begitu besar dalam hidup kita.
Point-point materi permenungan tersebut sangat memotifasi seluruh OMK yang hadir dalam memaknai masa muda mereka. Masa muda adalah masa yang membahagiakan dan penuh daya. Dalam Seruan Apostolik Chistus Vivit, Paus Fransiskus mengatakan bahwa orang-orang muda memiliki energi, kreatifitas dan impian-impian.
Dengan kata-kata ini kaum muda diminta untuk memperjuangkan kehidupan yang maksimal-bukan hidup yang minimalis. Yesus meminta murid-murid “bertolak ke tempat yang dalam” tidak hanya dilihat sebagai suatu perintah untuk berpindah posisi dari pinggiran ke tengah danau. Tetapi di balik kata-kata tersebut, Yesus ingin para murid semakin masuk dalam misteri-Nya dan mengenal Dia secara mendalam. Kata-kata ini juga ditujukan kepada orang-orang muda.
Dalam Christus Vivit Paus Fransiskus mengajak kaum muda untuk berani meninggalkan diri-keluar dari diri dan “bertolak ke tempat yang lebih dalam”-menjumpai realitas kehidupan yang mahaluas dan dalam. Orang muda harus “berani meninggalkan tepian danau yang dangkal dan supaya keruh bisa menangkap banyak ikan.” Sebagai orang muda yang energik, kita harus meninggalkan hidup yang minimalis dan mempejuangkan hidup yang maksimal.
Kegiatan rekoleksi ini digabungkan juga dengan Jalan Salib bersama dengan umat pukul 11.00 dan diakhiri dengan Ekaristi bersama. Seluruh peserta yang hadir mengikutinya dengan baik. Uniknya, pernyataan tobat dalam Perayaan Ekaristi dilakukan dengan simbolisasi pembakaran dosa di mana para peserta menulis dosa-dosanya dalam secarik kertas dan dibakar pada kuali yang telah disiapkan oleh panitia. Moment ini diselingi dengan instrument liturgis yang membuat suasana hati para peserta menjadi hikmat dan penuh haru.
Dalam Perayaan Ekaristi, P. Robertus Darvino Karno, CMF merefleksikan bahwa “bertolak ke tempat yang lebih dalam” berarti “suatu perjalanan spiritual untuk berlangkah menuju ke pusat kehidupan yakni Allah sendiri” yang merupakan sumber dan puncak kehidupan manusia. Sebagai sumber, Allah merupakan asal mula kehidupan dan Pemberi rahmat. Sedangkan sebagai puncak Allah adalah tujuan akhir perjalanan hidup manusia.
Selain perjalanan spiritual P. Vino, demikian sapaannya, juga merefleksikan bahwa “bertolak ke tempat yang lebih dalam” berarti “sebuah keberanian untuk keluar dari diri sendiri demi memperjuangkan taraf hidup yang lebih berkualitas.” Itulah tempat yang dalam. Orang muda mesti menggunakan segala kekuatan untuk bertolak tempat yang dalam tersebut. Untuk berjalan mendekati Allah ada saatnya mereka perlu menepi dan mengambil jeda sejenak. Sebab hanya dalam keheningan seseorang dapat merenungkan kasih Allah yang selalu mengalir tiada hentinya.
Karena itu, rekoleksi ini adalah sebuah kesempatan untuk sejenak merenung bersama Yesus dan menyiapkan hati untuk berlangkah dengan penuh keyakinan ke tempat yang lebih dalam. Moment ini juga adalah kesempatan berahmat untuk mengubah dan menata diri agar menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Dalam Laudato Si, Paus Fransiskus mengingatkan kaum muda untuk berani melakukan perubahan gaya hidup karena mereka merupakan agen perubahan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Keberanian untuk melakukan pertobatan adalah suatu sikap kedewasaan iman yang membuat seseorang semakin bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mampu menerima diri dan memahami segala realitas kehidupannya dengan hati dan pikiran yang bijak.
Saudari Atik (OMK stasi Ruhing Raya) meluapkan isi hatinya dengan mengatakan bahwa rekoleksi dan EKM ini adalah sebuah kesempatan untuk membaharui diri dan memperdalam iman. Tema rekoleksi yang direnungkan membuat saya sadar bahwa ternyata Allah menjadikan saya sebagai sarana untuk mewartakan Sabda-Nya dan menjadi tanda kasih Allah kepada sesama.
Saudari Erma (OMK pusat paroki) mengungkapkan bahwa materi rekoleksi ini sangat mendalam karena memiliki makna perutusan. OMK ajak untuk berani meninggalkan zona nyaman untuk ikut serta dalam memajukan Gereja di zaman modern ini. Sedangkan ibu Levi (ketua umat stasi Kayumban) mengucapkan terima kasih kepada OMK yang telah memilih stasti Kayumban sebagai tempat rekoleksi dan EKM. Kehadiran OMK memberi warna tersendiri bagi stasi Kayumban. Ibu Levi berpesan agar OMK menjalani tugas tugas mulia Gereja dengan setia-walaupun berat, teruslah berjuanglah hingga berbuah.
Kegiatan rekoleksi dan EKM ini juga dibuat untuk mempererat tali persaudaraan di antara sesama OMK paroki Tabak Kanilan. Dua minggu sebelum kegiatan ini dilaksanakan pengurus inti OMK membentuk panitia kecil. Dari hasil pemilihan, saudari Claudia (OMK stasi Kayumban) dipilih menjadi ketua pelaksana dan dibantu oleh saudari Atik, selaku sekretaris OMK, untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan terutama berkaitan dengan surat menyurat dan izinan pengurus Gereja setempat.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, setiap peserta dibebankan kontibusi dengan nominal Rp. 10.000 dan beras satu muk. Umat stasi Kayumban sangat mendukung kegiatan ini. Ibu Levi selaku ketua umat menyampaikan sejak awal bahwa umat Kayumban siap menerima kedatangan OMK ke stasi Kayumban. Bentuk dukungan mereka diwujudkan dengan menyiapkan snack dan makanan ala kadarnya.
Antusiasme ini menunjukkan bahwa OMK paroki Tabak Kanilan memiliki semangat spiritual yang baik dan jiwa kekompakan dalam memanejemen kegiatan-kegiatan kaum muda. Melihat antusiasme tersebut, P. Vino memotivasi mereka dengan menyampaikan bahwa paroki Tabak Kanilan yang baru berumur satu tahun membutuhkan semangat dan pengurbanan kaum muda. Orang muda adalah kekuatan dan harapan paroki ke depan. Karena itu milikilah dan cintailah paroki ini sebagai rumah kalian bersama. (Kontributor P. Robertus Darvino Karno, CMF, Pastor Rekan Paroki St. Antonius Maria Claret Tabak Kanilan)
Galeri Foto




