Pesan Pemimpin Umum: Perayaan Yubileum Claretian 2025

oleh | Feb 23, 2025 | Amanat

PESAN PEMIMPIN UMUM

PERAYAAN YUBILEUM CLARETIAN 2025

Roh Tuhan ada pada-Ku…

untuk mewartakan tahun rahmat Tuhan” (Luk 4:18-19)

Saudara-saudara terkasih,

Semoga Tahun Yubileum 2025 memberi berkat dan rahmat bagi kita semua!

Menyusul pengalaman Yubileum Kongregasi kita yang penuh rahmat tahun lalu, Yubileum Gereja tahun 2025 menawarkan kepada kita kesempatan baru untuk menjaga api Roh tetap hidup di dalam diri kita dan menyebarkan apinya ke mana pun kita pergi (Bdk. Kons. 9). Sebagai Kongregasi peziarah, kita dipanggil untuk berjalan dengan penuh pengharapan, percaya bahwa Tuhan yang telah membimbing kita sepanjang sejarah terus berjalan bersama kita. Harapan ini sangat penting dalam dunia di mana keputusasaan, perpecahan dan ketidakpastian mengancam untuk memadamkan api misioner di dalam diri kita. Yohanes Paulus II hingga Paus Fransiskus, secara konsisten menyoroti krisis harapan yang mempengaruhi generasi baru dan bahkan para pewarta Injil (bdk. Evangelii Gaudium, 84). Dalam Yubileum ini, kita diundang untuk memperbaharui dasar-dasar pengharapan kita yang berakar pada kesetiaan Allah yang tak tergoyahkan dan kerahiman-Nya yang tak terbatas.

Tahun Yubileum ditandai dengan ritual melewati Pintu Suci basilika di seluruh dunia. Namun, tindakan ini lebih dari sekadar ritual – ini adalah undangan mendalam untuk melintasi dua ambang pintu suci yang membentuk perjalanan iman kita. Yang pertama adalah pintu batin, di mana kita berjumpa dengan Tuhan yang berdiam di dalam hati (bdk. Yoh. 15:4; Rm. 8:9) dan membiarkan detak jantung-Nya beresonansi di dalam diri kita, membuka diri kita terhadap cinta, rekonsiliasi, dan persekutuan yang lebih dalam dengan orang lain. Yang kedua adalah pintu mistik Injil, yang membawa kita ke cakrawala transenden Kerajaan Allah, di mana mata kita terbuka untuk melihat semua orang sebagai anak Allah (fratelli tutti). Dengan dijiwai oleh kesadaran akan Kristus, kita mengakui martabat setiap orang dan merayakan persekutuan persaudaraan melalui tindakan nyata dalam kasih dan pelayanan. Yubileum ini juga merupakan momen istimewa untuk menemukan kembali karunia Rekonsiliasi, baik secara pribadi maupun komunal – sebuah masa penuh rahmat untuk mendorong pengampunan, penyembuhan, dan pembaruan dalam diri kita sendiri, komunitas kita, dan pelayanan kita.

Konsep Yubileum dalam Alkitab (bdk. Imamat 25) – waktu pembebasan, pemulihan, dan pembaharuan – beresonansi secara mendalam dengan kharisma Claretian kita sebagai pelayan Sabda dan misionaris pengharapan dan transformasi. Sebagai sebuah Kongregasi yang dipanggil untuk misi kenabian, kita diundang untuk mewujudkan semangat Yubileum dengan cara-cara yang nyata dengan mempromosikan keadilan, perdamaian, rekonsiliasi, dan kepedulian terhadap ciptaan. Saya mendorong setiap komunitas untuk merenungkan dengan penuh doa bagaimana kita dapat mewujudkan semangat ini dalam konteks ktia masing-masing. Melalui kebijaksanaan bersama, pertimbangkanlah langkah-langkah konkret yang dapat kalian ambil untuk mengimplementasikan beberapa saran berikut ini.

1. Pembaruan Internal: Menghayati Yubileum dalam Kehidupan Claretian

Semangat Yubileum menyerukan pembaruan di dalam Kongregasi, khususnya dalam cara kita berhubungan satu sama lain, menghayati kaul-kaul kita, dan mewujudkan pemuridan misioner. Pembaruan ini harus didasarkan pada menghidupkan kembali semangat misioner kita karena tanpa semangat ini, kita tidak dapat menjadi pembawa harapan.

a) Rekonsiliasi Persaudaraan dan Kehidupan Komunitas

  • Mendorong proses pengampunan, penyembuhan dan rekonsiliasi dalam komunitas-komunitas di mana hubungan telah tegang karena kesalahpahaman, konflik, atau luka masa lalu.
  • Membina persaudaraan yang otentik, memastikan bahwa setiap anggota mempunyai rasa memiliki dan dukungan, dan tidak ada yang merasa ditinggalkan atau terpinggirkan.
  • Mempromosikan budaya mendengarkan dan sinodalitas, di mana semua suara dihargai dalam pengambilan keputusan.

b) Keadilan Ekonomi dan Penggunaan Sumber Daya

  • Menerapkan prinsip ekonomi Yubileum dengan mengelola sumber daya komunitas dalam semangat solidaritas dan kesederhanaan.
  • Memperkuat manajemen keuangan yang bertanggung jawab dan berbagi barang, memastikan bahwa harta benda kita melayani misi dan kebutuhan orang miskin.
  • Berkomitmen pada transparansi dan akuntabilitas ekonomi, menjadikan sumber daya keuangan sebagai sarana persekutuan dan bukan perpecahan.
  • Terlibat secara aktif dalam inisiatif-inisiatif yang memerangi kemiskinan dan marjinalisasi.

c) Merawat Kesehatan Para Misionaris Secara Menyeluruh

  • Membina program-program pembaharuan secara teratur untuk memelihara kesehatan rohani, emosional, dan fisik para anggota.
  • Mendukung mereka yang telah melayani dalam misi-misi yang penuh tantangan dengan memberikan kesempatan untuk beristirahat, pembinaan yang berkelanjutan, dan peremajaan rohani.
  • Mendorong setiap misionaris untuk merawat kesehatan dan kejujuran moralnya secara menyeluruh dengan memberikan dukungan untuk penyembuhan dari luka-luka dan mengatasi pola-pola hidup yang tidak sehat.

2. Komitmen Misioner: Membawa Yubileum kepada Dunia

Sebagai seorang Claretian, panggilan misioner kita mendorong kita untuk menjadi nabi keadilan, rekonsiliasi, dan kepedulian terhadap ciptaan. Semangat Yubileum dapat membentuk pelayanan kita dengan cara-cara yang kuat.

a) Komitmen terhadap Keadilan dan Kaum Miskin

  • Memperkuat pelayanan-pelayanan yang mengangkat martabat kaum miskin, khususnya dalam komunitas-komunitas yang terpinggirkan dengan memberikan perhatian khusus pada orang sakit, orang lanjut usia dan para narapidana.
  • Mengadvokasi hak-hak para migran, pengungsi, dan orang-orang terlantar, menghidupi prinsip Yubileum alkitabiah untuk menyambut orang asing.
  • Mendukung inisiatif-inisiatif yang menyediakan akses ke pendidikan, perawatan kesehatan, dan pemberdayaan bagi populasi yang rentan.
  • Berdiri teguh untuk kebenaran, keadilan, dan belas kasihan, bahkan ketika itu harus mengorbankan diri sendiri, dan mendukung mereka yang dengan berani mengejar nilai-nilai ini.
  • Terlibat dalam advokasi untuk pembebasan hutang dan keadilan ekonomi, memperkuat suara kaum miskin.

b) Pembangunan Perdamaian dan Rekonsiliasi

  • Terlibat secara aktif dalam upaya pembangunan perdamaian, mendorong rekonsiliasi di wilayah-wilayah yang dilanda perpecahan dan kekerasan.
  • Mempromosikan dialog antaragama dan antarbudaya, memperkuat saling pengertian di dunia yang sering kali ditandai oleh fragmentasi.
  • Memfasilitasi proses pemulihan bagi individu dan komunitas yang terkena dampak perang, diskriminasi, dan ketidakadilan sejarah.

c) Integritas Ciptaan dan Tanggung Jawab Ekologis

  • Menerapkan praktek-praktek lingkungan yang berkelanjutan di rumah-rumah dan lembaga-lembaga Claretian, dengan mengintegrasikan Laudato Si’ ke dalam cara hidup kita.
  • Mempromosikan proyek-proyek ramah lingkungan, seperti penghijauan, pertanian organik, dan energi terbarukan, terutama di wilayah misi.
  • Mendidik dan meningkatkan kesadaran akan keadilan iklim, dengan melibatkan kaum muda dan komunitas lokal.
  • Mengembangkan retret dan program pembinaan eko-spiritualitas, yang menghubungkan kepedulian terhadap ciptaan dengan spiritualitas Claretian.

3. Sebuah Pendekatan Yubileum terhadap Kepemimpinan dan Pemerintahan (Governance)

a) Kepemimpinan yang Melayani dan Sinodalitas

  • Mendorong kepemimpinan yang melayani dan partisipasi sinodal, memastikan bahwa kepemimpinan bersifat inklusif dan konsultatif.
  • Memperkuat proses pengambilan keputusan yang berbasis kebijaksanaan di semua struktur yang mendorong tanggung jawab, akuntabilitas dan transparansi di semua tingkatan.
  • Memperdalam rasa misi bersama di setiap tingkat, dengan mengakui bahwa kita semua berpartisipasi dalam Missio Dei melalui keragaman panggilan, karisma, dan pelayanan

b) Pembinaan Spiritualitas Yubileum Misionaris

  • Mengintegrasikan tema-tema Yubileum ke dalam pembinaan para Claretian, memastikan bahwa para misionaris kita mengembangkan visi keadilan, rekonsiliasi, dan kepedulian terhadap ciptaan.
  • Memberikan pelatihan khusus dalam keadilan sosial, pembangunan perdamaian, dan penatalayanan ekologi bagi mereka yang terlibat dalam pelayanan sosial.
  • Mendorong program-program pembinaan yang berkelanjutan yang memupuk pembaharuan pribadi, dialog antar budaya, dan identitas Claretian yang lebih mendalam.

Saudara-saudara terkasih, sebagai putra-putra Hati Maria, kita menjaga hati kita tetap bernyala dengan kasih Allah, berbagi dalam belas kasih dan harapan yang teguh bagi dunia yang menderita, dan berkolaborasi dengan Roh Kudus dalam mewujudkan Impian Allah bagi umat manusia. Dalam peziarahan kita, Maria berjalan bersama kita, membimbing kita dengan harapan dan rahmat.

P. Mathew Vattamattam, CMF

Pemimpin Umum

Pada Pesta Tahta St. Petrus

Roma, 22 Februari 2025