Lasiana, Kupang. Sebelum menutup kalender tahun 2022, Komunitas Seminari Hati Maria (SHM) mengadakan pertemuan dan evaluasi akhir tahun, pada Kamis (29/12/2022), bertempat di aula SHM. Tujuan dari pertemuan dan evaluasi ini adalah untuk melihat kembali semua kegiatan yang telah dilaksanakan, untuk melihat kekurangan dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan, dan untuk menjadi momentum membangun komitmen baru di masa mendatang.
Pertemuan dan evaluasi komunitas SHM dibuka dengan sebuah rekoleksi mini yang dibawakan oleh P. Kristoforus Landur, CMF. Terinspirasi dari teks 2 Kor 5:11-21, P. Kristo, CMF membagikan tiga kata kunci yang menjadi bahan permenungannya yakni anugerah, meninggalkan, dan belas kasih.
Dari tiga kata kunci itu, P. Kristo, CMF mengajak komunitas untuk menyadari bahwa misi yang diemban komunitas merupakan anugerah dari Allah, sehingga yang dikerjakan dalam kehidupan komunitas adalah kepentingan Allah. Selanjutnya, pastor ekonom komunitas SHM ini juga mengajak komunitas untuk berani bangkit dari kejatuhan sebagai momen untuk meninggalkan cara hidup yang lama. Akhirnya, komunitas diajak untuk terbuka pada belas kasih Allah yang senantiasa tercurah kepada tiap-tiap anggota komunitas.
Setelah mengadakan rekoleksi mini, P. Yoseph Ferdinandus Melo, CMF mengajak komunitas untuk melihat sejenak kegiatan Asembli Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste yang telah dilaksanakan di rumah retret Wisma Claretian Benlutu pada 6-11 Desember 2022. Kegiatan akbar tahunan delegasi tersebut dihadiri oleh prefek umum formasi kongregasi, P. Joseph Mbungu-Mutu, CMF.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi dari setiap seksi yang ada dalam komunitas SHM. Di sini, setiap ketua seksi mempresentasikan hasil kerja seksi selama satu semester terakhir. Setelah itu, evaluasi akhir tahun komunitas SHM berlanjut pada pembahasan tujuh impian komunitas sebagaimana tertuang dalam proyek komunitas SHM. Dalam membahas impian-impian tersebut, anggota-anggota komunitas dibagi ke dalam tujuh kelompok. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan satu impian yang kemudian dipresentasikan dalam pertemuan.
Sebagai penutup, P. Ferdy, CMF, selaku superior komunitas mengucapkan terima kasih kepada komunitas yang telah berdinamika bersama selama setahun. P. Ferdy, CMF juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada komunitas, yakni pertama, aspek dasariah formasi komunitas SHM adalah spiritualitas hati; kedua, proyek komunitas merupakan road map, roh, dan prinsip hidup komunitas SHM; ketiga, pentingnya evaluasi proyek komunitas dilaksanakan secara berkala agar semakin mendarahdaging dalam setiap anggota komunitas.
Pertemuan dan evaluasi akhir tahun komunitas SHM diakhiri dengan acara serah terima Dekalog Impian Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste.