Jumat, 19 Maret 2021, di bawah terik matahari yang memanggang kulit, P. Eugenius Paul Madoni, cmf (Ekonom Delegasi), ditemani P. Siprianus Asa, cmf dan P. Selestinus Panggarra, cmf, pergi mengunjungi lahan persawahan Tarus-Noelbaki. Panasnya kota karang tak mengurungkan niat ketiga misionaris ini untuk menyusuri hamparan padi yang menghijau. Maklum, dari kedua tempat ini pasokan beras untuk ketiga dapur rumah formasi di Kupang didatangkan. Tak hanya itu, sebagai Claretian, memasuki pekerjaan-pekerjaan adalah panggilan yang inheren dalam diri seorang Claretian sebagaimana diuraikan dalam Pola Misionaris (Cf. Konst. No. 9).
Beberapa bidang lahan persawahan ini dikelolah oleh Misionaris Claretian bekerja sama dengan beberapa penggarap yang sudah beberapa tahun bekerja bersama para Claretian. Bapak Marianus Raya, salah seorang penggarap sekaligus karyawan dan koordinator lapangan, mengaku senang dan menikmati pekerjaan yang digelutinya sejak beberapa tahun lalu ini. Musim tanam tahun 2020 hampir semua hamparan sawah di Tarus dan Noelbaki mengalami gagal panen, lantaran kemerau panjang dan debit air yang kecil. Semoga musim tanam tahun 2021 ini memberi harapan bagi para petani dan penggarap untuk hasil yang memuaskan.
Pater Dony, dalam pesan WhatsApp mengaku optimis melihat pertumbuhan dan perkembangan padi yang ada. “Sawah Kupang, musim pertama 2021 ini cukup menjanjikan,” demikian tulisnya. Semoga demikian agar “asap dapur” ketiga rumah formasi, Pra Novisiat Claret, Seminari Hati Maria dan Claretian House Kupang tetap membumbung