Bandung, Indonesia. Rahmat dan berkat Tuhan selalu tercurah kepada umat manusia. Hal itu betul-betul kami rasakan. Kami memulai hari kelima pertemuan dengan perasaan penuh syukur atas Penyelenggaraan Ilahi yang tidak pernah berhenti mengalir. Dengan berkumpul di sekitar meja Perjamuan bersama Sang Guru, dipimpin oleh para saudara dari East Asia Delegation (Delegasi Asia Timur), kami memandang Dia yang hadir di tengah kami dan mengucap syukur atas kebaikan Dia yang telah memberi diri untuk disantap, yakni Tubuh dan Darah-Nya.
Pagi ini, kami juga bersukacita karena kebaikan Tuhan yang begitu besar, teristimewa atas rahmat hari ulang tahun yang dirayakan oleh saudara terkasih kami, P. Lurdhuswamy, CMF, asal Provinsi Bangalore, India. Semoga berkat Tuhan mengalir pada diri P. Lurdhu, CMF agar senantiasa menjadi berkat bagi banyak orang.
Pertemuan hari kelima ini, Jumat (22/09/2023), dimoderasi oleh P. Johnson Thurackal, CMF dan P. Josekutty Mathew Cherukara, CMF. Mula-mula, pertemuan ini dibuka dengan pembacaan Sabda Tuhan oleh P. Martin Soren, CMF. Kemudian para peserta disuguhkan dengan 4 objektif yang nantinya akan menjadi bahan diskusi bersama para peserta assembly. Empat objektif ini akan menjadi kertas kerja sekaligus menjadi bahan para Claretian Konferensi ASCLA dalam memandang masa depan.
Empat objektif itu adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperlengkapi para Claretian dengan metode studi yang efektif, alat dan sumber daya untuk penafsiran dan penerapan Kitab Suci yang akurat.
2. Untuk memupuk kolaborasi dan semangat persatuan di antara para pelayan Kitab Suci, memastikan adanya saling mendukung dan berbagi wawasan, pengalaman, dan sumber daya.
3. Untuk meningkatkan literasi Kitab Suci di era digital dan meluncurkan pelayanan Kitab Suci ke semua platform digital.
4. Semua pelayanan alkitabiah kita mempertimbangkan konteks multireligius di Asia.
Dalam membahas empat objektif ini, para peserta assembly dibagi dalam lima kelompok untuk membahas resolusi-resolusi apa saja yang hendak dikerjakan di masa mendatang. Hasil pertemuan tiap-tiap kelompok itu dipresentasikan dan dikumpulkan yang nantinya dikirim ke Dewan General.
Sementara itu di sesi sore, para peserta kembali bertemu dengan P. Henry Omonisaya, CMF via telephone. Pada sesi tersebut, P. Henry, CMF memberi input yang membangun kepada para peserta assembly. Input dari P. Henry, CMF membantu para peserta assembly untuk memandang ke depan misi pastoral Kitab Suci nantinya.
Pada pertemuan via telephone itu, P. Henry, CMF juga menunjuk lima peserta assembly yang berbeda organisme untuk menjadi koordinator bersama pastoral Kitab Suci di Asia. Para misionaris yang ditunjuk menjadi koordinator bersama pastoral Kitab Suci di Asia adalah P. Johnson Thurackal, CMF (Delegasi Independen Northeast India); P. Josekutty Mathew Cherukara, CMF (Delegasi Asia Timur); P. Valens Agino, CMF (Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste); P. Ronal Sujeevan, CMF (Delegasi Independen St. Yoseph Vaz-Sri Lanka); dan P. Martin Vithayathil, CMF (Provinsi St. Thomas). Setelah berdiskusi sejenak, kelompok kecil tersebut menunjuk P. Josekutty Mathew Cherukara, CMF sebagai koordinator kelompok tersebut.
Setelah menyelesaikan semua pertemuan, para peserta assembly kembali bertemu di petang hari dalam rangka cultural night. Pada momen ini, para peserta untuk kebolehan dan budaya masing-masing. Adanya yang bernyanyi, dan adanya menari. Pada kesempatan ini juga para peserta bersama-sama merayakan hari ulang tahun P. Lurdhu, CMF secara meriah.