Kupang, Indonesia. Pada 13-16 Februari 2024, P. Kalixtus Kapistrano, CMF (Sekretaris Prokura Misi Delegasi Independen Claretian Indonesia Timor Leste) mengikuti Kursus Manajemen Proyek bersama Tulip. Kursus yang dilaksanakan secara online ini diikuti peserta dari negara-negara di Afrika dan Asia. Para peserta berjumlah 62 orang. 44 orang diantaranya berbahasa Inggris dan 18 berbahasa Prancis. Peserta terdiri dari 17 suster, 22 pastor, 7 bruder dan 16 awam. Menurut perbedaan gender terdapat 18 perempuan dan 44 laki-laki.
Kegiatan dimulai tepat pukul 08:00-17:15 waktu London (16:00-01:15 WITA) dengan istirahat singkat yang diselingi sepanjang hari. Kursus dipimpin oleh narasumber berpengalaman dalam bahasa Inggris dan Perancis. Hari pertama khusus mempelajari seluk-beluk perencanaan proyek, dengan fokus pada manajemen siklus hidup proyek. Kursus selalu dibagi menjadi empat sesi menarik, masing-masing berdurasi satu jam lima belas menit.
Hari kedua, peserta khusus mempelajari penulisan proposal proyek yang difasilitasi oleh dua pemateri yang membahas berbagai topik penting sepanjang hari. Dua sesi pertama dipimpin oleh P. Dr. Lord Winner CMF, berfokus pada metodologi menganalisis masalah, maksud atau tujuan proyek. Sesi berikutnya, dipimpin oleh Percy Patrick yang membahas tentang perencanaan kegiatan proyek. Kegiatan hari kedua ini ditutup oleh Ramón Álvarez, Koordinator Asia untuk Manos Unidas, berbagi wawasan mengenai misi, sejarah, dan kriteria dukungan proyek organisasi tersebut.
Eksplorasi materi terus berlanjut. Hari ini khusus membahas rancangan proyek dan presentasi badan donor. Peserta dituntun untuk memperhatikan aspek-aspek penting dari Fase Desain Proyek, dengan fokus pada Manajemen Keuangan, Manajemen Risiko, dan Pelaporan. Puncak acara pada hari ini adalah presentasi dari Badan Donor Missio Munich, yang disampaikan oleh Branka Begic, Program Officer untuk Asia.
Para peserta mengalami pergeseran fokus dari ketelitian dalam menulis proposal proyek ke bidang penting dalam pemantauan proyek dan hubungan donor. Kursus hari terakhir lebih menyoroti aspek-aspek penting dari efektivitas manajemen proyek dan membina hubungan dengan lembaga-lembaga donor. Pelatihan diakhiri dengan sesi tanya jawab yang menarik, diikuti dengan ucapan terima kasih yang tulus dari Percy Patrick.
Di akhir sesi, peserta memperoleh informasi tentang dua peluang kursus yang akan datang pada tahun 2024 yakni Pelatihan online “Penggalangan Dana Kontemporer – Metode dan Strategi”, pada 14-16 Mei 2024 mendatang; dan “Lokakarya Manajemen Proyek dan Penggalangan Dana – Tingkat Mahir” yang akan diadakan di Dubai dari pada 2-6 September 2024.
Umumnya setiap Kongregasi atau Tarekat dan Keuskupan mengirim satu anggota. Peserta terbanyak adalah dari SVD sebanyak 10 orang. Jika menurut negara, peserta terbanyak adalah dari Ethiopia (13 orang), disusul Chad dan Nigeria masing-masing 8 orang. Sedangkan P. Kalixtus Kapistrano, CMF menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia. (Laporan P. Kalixtus Kapistrano, CMF, peserta kursus “Project Management and Donor Agencies”)