Semau, Kupang. Pada 4-5 Maret 2022 silam, Komunitas SEPEKita telah mengadakan pelatihan bertajuk “Gerakan Latih Bersama” bertempat di wilayah kuasi Paroki St. Petrus Batu Karang Liman, Semau. Pelatihan tersebut ditujukan kepada para peserta yang tergabung dalam kelompok Langa Bungtilu. Saat itu, sebanyak 15 peserta hadir dalam pelatihan tersebut.
Pada kesempatan itu, Komunitas SEPEKita dan kelompok Langa Bungtilu belajar mengolah rumput laut, bawang merah dan minuman herbal.
Yustina Sadji, pendamping kegiatan pelatihan, melalui sambungan whatsapp menginformasikan bahwa kegiatan pelatihan tersebut telah berhasil dilaksanakan. Hasilnya, kelompok Langa Bungtilu langsung mengadakan bazar kemudian memperoleh pendapatan sebesar Rp 1.205.000. Hasil itu menjadi pemasukan bagi kelompok Langa Bungtilu sebagai modal untuk terus berproduksi.
Yustin Sadji menjelaskan bahwa Komunitas SEPEKita akan terus melakukan “Gerakan Latih Bersama” untuk umat dan masyarakat untuk memberdayakan keterampilan yang dimiliki agar bisa menjadi salah satu sumber penopang hidup ekonomi keluarga.
“Ibu-ibu yang hadir ini diharapkan memiliki keterampilan yang diberikan Komunitas SEPEKita sebagai kekuatan untuk memberdayakan diri dalam menopang ekonomi keluarga”, ungkapnya.
Kegiatan “Gerakan Latih Bersama” yang ditawarkan oleh Komunitas SEPEKita mendapat tanggapan yang positif dari Pastor, Dewan Kuasi Paroki dan tim sosial ekonomi (Sosek) wilayah setempat.
RD. Philipus Philic, Pr, selaku pastor dari kuasi Paroki St. Petrus Batu Karang Liman, Semau sangat mendukung program ini. Ia mengatakan bahwa umat dan juga kelompok lain di sekitar wilayahnya sangat terbantu menjadi lebih kreatif dan keterampilan yang dimiliki akan membantu meningkatkan ekonomi rumah tangga.
“Kegiatan ini membantu umat untuk lebih kreatif meningkatkan ekonomi rumah tangga dan kehadiran SEPEKita dengan program “Gerakan Latih Bersama” sangat membantu umat, tidak hanya kelompok di wilayah kuasi paroki tetapi juga kelompok lain di wilayah sekitarnya “, katanya.
Lebih lanjut RD. Philipus Philic, Pr, menjelaskan bahwa hal yang membuat dia tergerak hati untuk terlibat dalam gerakan ini adalah bahwa Komunitas SEPEKita menyadarkan umat dan membantu mereka untuk membangun dari apa yang mereka miliki dalam kehidupan harian mereka.
“Visi misi SEPEKita membangun dari apa yang ada pada umat membuat saya sebagai pastor tergerak hati untuk membantu umat sehingga memberdayakan apa yang ada pada diri mereka”, tandasnya.
Selanjutnya, menurut Yustin Sadji, dukungan, pengawasan dan pendampingan intensif dari pastor kuasi paroki St. Petrus Batu Karang Liman, Semau telah mengatar kelompok Langa Bungtilu untuk mengaktualisasikan komitmen mereka. Untuk itulah, pada Sabtu (26/3), kelompok Langa Bungtilu kembali memproduksi sirup rumput laut, pilus rumput laut, dan instan jahe rempah.
“Hari ini, 26 Maret 2022, kelompok Langa Bungtilu menindaklanjuti komitmen yang dilakukan kelompok bersama komunitas SEPEKita dengan memproduksi sirup rumput laut, pilus rumput laut dan instan jahe rempah. Kegiatan ini akan selalu diawasi dan didampingi oleh pastor kuasi Paroki. Ia sangat mendukung kegiatan pemberdayaan umat”, katanya.
Pulau Semau merupakan penghasil rumput laut dan bawang merah. Kelompok Langa Bungtilo merupakan kelompok percontohan dalam mengolah sumber daya lokal tersebut menjadi produk yang mempunyai nilai jual dan menjadi pilihan usaha bagi umat dan masyarakat Semau secara keseluruhan. Menurut rencananya, produk-produk olahan kelompok Langa Bungtilu akan masuk dalam Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT.
(Laporan oleh Fr. Cesar Agostinho Amaral, CMF)