Seminari Hati Maria – Kupang. Para Misionaris post novisiat yang sedang menjalankan Tahun Orientasi Misioner (TOM) Angkatan 2022/2023, mengadakan evaluasi pertengahan masa orientasi misioner pada tanggal 9-10 Januari 2023. Evaluasi tersebut dilaksanakan secara daring, mengingat hampir semua anggota angkatan TOM tahun ini tersebar di sebagian wilayah misi Misionaris Claretian seperti Sumatra, Timor Barat dan Timor Leste; selain itu tentu demi efisiensi waktu dan biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini.
Pertemuan para misionaris TOM ini dibuka dengan mendengarkan input dan insight yang disampaikan oleh Superior Delegatus CMF Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino, cmf. P. Valens, demikian sapaan akrabnya, mengundang para misionaris muda untuk membuka diri dalam seluruh dinamika formasi kemuridan dengan membiasakan diri untuk berdialog dengan superior komunitas dan saudara-saudara sekomunitas. Selain itu agar mereka juga terlibat dalam perjalanan bersama untuk mewujudkan impian Allah bagi Kongregasi, Delegasi, komunitas kita saat ini dalam terang mandat Kapitel Umum XXVI.
Dinamika evaluasi yang naratif dan apresiatif, membantu para-TOM-ers untuk memahami kisah kemuridan sebagai sebuah perjalanan bersama (sinodal) sesuai dengan konteks komunitas di mana mereka diutus. Demikan sasaran yang hendak dicapai sebagaimana dirancang oleh team pendamping: P. Yohanes DS Jeramu, cmf (Prefek Formasi Delegasi), P. Damasus Sumardi, cmf (Superior dan Formator Skolastikat Claretian Yogyakarta), dan P. Yoseph Ferdinandus Melo, cmf (Superior dan Formator Komunitas Seminari Hati Maria Kupang).
Ada sembilan misionaris post-novisiat yang menjalankan Tahun Orientasi Misioner kali ini: Fr. Agostinho Do Rego, cmf (Paroki San Jose Aimutin, Dili), Fr. Andreas E.S. Nahak, cmf (Paroki St. Maria Fatima Lolotoe – Timor Leste), Fr. Karolus K. Guru, cmf (Paroki St. Antonius Ma. Claret Salele – Timor Leste), Fr. Dominikus D.D. Lanang, cmf (Paroki Hati Tak Bernoda Maria Fohorem – Timor Leste), Fr. Yoh. Raimundus B. Paga, cmf (Paroki St. Maria Fatima Nurobo), Fr. Petrus K. Bheo, cmf (Paroki St. Antonius Ma. Claret Oenopu), Fr. Cesar Agostinho Amaral, cmf (Paroki St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus Panite), Fr. Falenrius Nderi, cmf (Quasi Paroki St. Paskalis Diski), dan Fr. Fridolin Marcen Putra, cmf (Paroki St. Mikhael Tanjung Balai). Melalui narasi kemuridan dengan macam-macam peluang dan tantangan yang mereka hadapi di komunitas perutusan mereka masing serta input dan insight formatif yang diberikan oleh para pendamping, menjadikan mereka untuk tetap bersemangat menekuni masa orientasi ini dengan baik. Demikian pengakuan TOM-er Lolotoe, Fr. Andreas E.S. Nahak, “bahwa masa orientasi misioner ini membantu saya untuk menghidupi jatidiri saya sebagai misionaris dan “always missionaries.”