Condong Catur, Sleman. Pada Senin, 9 Januari 2023 pukul 18.00 WIB- 19.00 WIB, Komunitas Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta (WSCY) mengadakan doa Taize online bersama keluarga Claretian. Keluarga Claretian yang dimaksud adalah keluarga besar para frater, kerabat dan mahasiswa rantau. Doa ini dipimpin oleh Fr. Adrianus Musu Sili, CMF dengan tema: “Mimpi Bersama Keluarga Kudus Nazaret”. Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi dari proyek komunitas WSCY impian 1 dalam tekad ke-3: “Melakukan Ibadat Taize Komunitas dan juga bersama umat”.
Dalam Taize tersebut, inspirasi renungan berasal dari Injil Matius 2:13-15 tentang “Penyingkiran ke Mesir”. Dalam renungannya, Fr. Adris, CMF menegaskan bahwa “Yusuf mendapat perintah dari Allah untuk membawa Yesus dan Maria keluar dari Israel menuju mesir karena ada persoalan. Tak banyak bicara ataupun kompromi, mereka langsung menanggapi perintah Allah tersebut dengan hati pasrah namun penuh kepercayaan menuju mesir. Jika kita melihat sepintas tentang alasan dari perintah ini, maka kita menemukan bahwa Yusuf dan Maria pergi ke mesir untuk mengamankan Yesus dari ancaman Herodes. Akan tetapi, poin dari perintah itu bukan hanya sebatas pergi dan aman, melainkan lebih dari itu adalah penggenapan Firman Allah. di mana Allah mengatakan, ‘dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’”.
“Bagi saya, itu adalah mimpi utama dari keluarga kudus Nazaret yang mana menjaga dan membantu Yesus Kristus untuk menjalankan karya keselamatan Allah. Kita tentu tahu bahwa mimpi Yusuf bertemu dengan malaikat berbeda dengan Yusuf dan Maria mengimpikan keluarganya yang siap menyukseskan karya keselamatan dari Yesus Kristus. Alasannya adalah mimpi Yusuf bertemu dengan malaikat itu sebagai cara Allah menyapa manusia sedangkan mimpi Yusuf dan Maria untuk menjaga dan membantu Yesus Kristus adalah tanggapan manusiawi untuk Allah atau tanggapan iman mereka. Selain itu, mereka juga sadar bahwa Allah telah hadir dalam rupa manusia di tengah-tengah mereka. Gambaran umumnya adalah hidup dalam naungan Allah maka semua persoalan akan ada jalan keluarnya. Selayaknya, mimpi keluarga kita sama dengan Keluarga Kudus Nazaret yakni hidup dalam naungan Tuhan. Kita mesti menanggapi saapan Allah dengan tindakan kasih dalam keluarga”, tegas Fr. Adris, CMF dalam renunganya.
Setelah doa ini ada sapaan hangat dari P. Damasus Sumardi, CMF sebagai Rektor Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan saling sapa satu sama lain. Kegiatan ini dibuat untuk meningkatkan rasa persaudaraan anggota komunitas WSCY dengan keluarga, umat dan kaum muda. (Laporan R. Maryono Paing, CMF)