Matani, Kupang. Para misionaris Claretian wilayah Timor Barat I menggelar rekoleksi, pada Sabtu, 9/12/2023, bertempat di Komunitas Pra-Novisiat Claret, Kupang. Rekoleksi ini dipimpin oleh Br. Hieronimus Ngampu, CMF.
Tema rekoleksi yang menjadi bahan permenungan kali ini adalah “Impian Keempat: Kerasulan, Kaum Muda, dan Panggilan”. Isi dari impian keempat itu adalah “Kita impikan suatu organisme yang berani dan itineran bergerak ke periferi geografis dan eksistensialis sesuai dengan tuntutan Roh dan Gereja: kaum pinggiran, kaum terabaikan, kaum miskin, kaum muda, kaum awam dan keluarga”.
Inspirasi materi rekoleksi yang dimanfaatkan oleh Br. Hiron berasal dari Dokumen Konsili Vatikan II (Apostolicam Actuositatem), Konstitusi dan Direktori Claretian, dan Dokumen Kapitel Umum. Selain dari dokumen-dokumen ini, Br. Hiron juga berbagi kisah pengalaman hidup selama bertugas untuk menangani kaum muda dan menjadi bagian dalam aksi panggilan.
Dalam materinya, Br. Hiron mengajak para misionaris claretian untuk merenungkan kembali panggilan mereka sebagai misionaris. Ia mengingatkan bahwa panggilan mereka adalah untuk melayani kaum muda dan membawa mereka kepada Yesus Kristus.
Ia juga mengajak para misionaris claretian untuk terus berkarya dengan semangat apostolik. Ia mengatakan bahwa dunia membutuhkan kehadiran misionaris claretian yang bersemangat untuk mewartakan Injil, yang bersemangat untuk melayani kaum muda, dan membantu orang muda menemukan panggilan hidupnya.
Dinamika rekoleksi ini terdiri dari materi yang dibawakan oleh Br. Hiron, CMF, refleksi dan pengakuan, sharing, adorasi, dan makan siang bersama komunitas PNC.
Rekoleksi di akhir tahun 2023 kali ini dihadiri oleh semua misionaris Claretian yang berdomisili di wilayah Timor Barat I, yakni Komunitas Pra Novisiat Claret, Komunitas Seminari Hati Maria, Komunitas Curia CH, dan Komunitas Taman Ziarah Yesus-Maria Oebelo.
Lasiana, Kupang. Para Claretian Indonesia-Timor Leste yang berdomisili di wilayah Timor Barat I mengadakan rekoleksi bersama, pada Sabtu (14/10/2023). Rekoleksi tersebut bertempat di Komunitas Claretian House, Kupang. Tema yang diberikan dalam kesempatan rekoleksi kali ini terinspirasi dari Impian II Delegasi, yakni tentang Karisma dan Pelayanan Sabda. Rekoleksi tersebut dipimpin oleh P. Francisco José Baeza Roca, CMF.
Dalam presentasi materinya, P. Xiku, CMF membagikan hasil refleksinya tentang Spiritualitas Hati Maria dan pelayanan Sabda yang mana sumber inspirasinya berasal dari Dokumen Kapitel Umum XXV (2022), yakni Querida Congregación. Selain itu, P. Xiku, CMF juga membicarakan tentang spiritualitas pribadi dari setiap Claretian yang diambil dari dokumen Kapitel Umum XX (1985), yakni Seorang Misionaris Claretian dalam Proses Perubahan Kongregasi. Materi lain yang diangkat dalam rekoleksi kali ini adalah tentang homili yang sumbernya berasal dari dokumen Evangelii Gaudium.
Setelah memaparkan materinya, P. Xiku, CMF memberi kesempatan kepada peserta rekoleksi untuk merenungkan kembali materi-materi yang telah dibicarakan, untuk kemudian di-sharing-kan secara bersama-sama. Adapun sebelum sharing hasil pembacaan pribadi atas materi rekoleksi, para peserta rekoleksi diberikan kesempatan untuk mengadakan pengakuan dosa. Setelah sharing, para peserta rekoleksi diajak untuk mengadakan adorasi bersama dipimpin oleh P. Sipri Asa, CMF. Rekoleksi sehari tersebut kemudian diakhiri dengan makan bersama.
Rekoleksi bersama ini merupakan salah satu usaha dari para Claretian dalam memahami dan mendalami panggilannya dalam Gereja untuk melayani Sabda dan meneruskan kharisma yang telah diwariskan oleh St. Antonius Maria Claret.
Bejo, Bajawa – Flores, Indonesia. Sebanyak dua puluh satu Misionaris Claretian Regio Indonesia Timur (Timor Barat, Flores, dan Sulawesi Barat) mengadakan Retret Tahunan dan Mini Asembli di Rumah Khalwat Bintang Bethlehem “Sang Timur” Bejo, Bajawa, Ngada, Flores pada tanggal 10 – 17 September 2019. Retret Tahunan regional kali ini dibimbing oleh P. Lukas Jua, SVD, Provinsial SVD Propinsi Ende dengan tema, “Transformasi Diri Model Abraham.”
Transformasi memang merupakan mega proyek sexenium kongregasional dengan tiga kata keramatnya, “Berjalan – Menemani – Menyembah.” Mimpi dan cita-cita Claretian Indonesia-Timor Leste pun meneruskan gerak transformatif-kongregasional ini: “Misionaris, Berjalan, Menemani dan Menyembah.” Menggunakan pendekatan tokoh sambil mencermati momen paling menggugah (exciting moment) dalam anyaman kisah nomadic-transformatif Abraham, renungan Pater Lukas membuka ruang pemahaman yang semakin dalam pada apa artinya transformasi, tidak hanya pada sensus literalis dari tenunan kisah tertentu, tetapi terutama pada sensus plenior – menemukan makna yang lebih dalam dengan menghubungkan teks tersebut dengan keseluruhan makna Kitab Suci, sambil menjimpit maknanya untuk hidup kita saat ini – pesan transformatif untuk hidup di sini dan sekarang ini terasa mengalir dari balik tenunan narasi ini.
Petualangan transformatif ini diteruskan dalam Mini Asembli yang dipimpin oleh P. Frederikus Jampur, CMF (Consultor dan Prefek Kerasulan Delegasi), pada tanggal 16 – 17 September 2019. Mini Asembli ini merupakan momen untuk mengevaluasi sejauh mana tiga proses transformasi (Berjalan-Menemani-Menyembah) berjalan dan dihidupi oleh setiap anggota serta komunitas Claretian sekaligus juga merupakan puncak kunjungan kanonik beliau ke komunitas-komunitas Claretian Regio Indonesia Timur yang dimulai pada bulan Agustus yang lalu. Hadir dalam Retret Tahunan dan Mini Asembli ini komunitas dan perwakilan komunitas Claretian di Regio Indonesia Timur: Komunitas Claretian Paroki St. Maria Fatima Nurobo; Komunitas Claretian Paroki St. AMC Oenopu; Komunitas Claretian Paroki St. Theresia Kanak-Kanak Yesus Panite; Komunitas Claretian Paroki St. Hubertus Sok; Komunitas Claretian Quasi Paroki St. Marinus Puurere Ende; Komunitas Claretian Paroki St. Mikhael Tobadak; Pra Novisiat Claret Kupang; Novisiat Claret Benlutu; Seminari Hati Maria Kupang; Komunitas Claretian Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo dan Claretian House Kupang.
Retret Tahunan dan Mini Asembli ini ditutup dengan outing bersama di Wae Pana Soa dan kampung tradisional Bena. Suguhan keindahan alam Bajawa cukup menggairahkan petualangan sang misionaris untuk terus berlangkah, seperti Abraham yang selalu tinggal dalam kerinduan kepenuhan janji Allah pada setiap kisah nomadik-transformatifnya. Kisah missioner-kemuridan kita pun bergerak dalam alur nomadic menuju kepenuhan transformasi saat “Allah menjadi semua di dalam semua” (1Kor 15:28).
Nurobo, Indonesia. Konsultor Dewan sekaligus Prefek Kerasulan Para Misionaris Claretian Indonesia-Timor Leste, P. Frederikus Jampur, CMF, dalam bulan Agustus-September 2019 ini mengadakan kunjungan kanonik ke komunitas-komunitas Claretian di Regio Indonesia Timur.
Kunjungan kanonik ini selain menjalankan amanat Konstitusi dan Direktori Claretian, tetapi terutama untuk mengalami lebih dekat kehidupan sesama saudara sebagai Claretian di komunitas-komunitas lokal. Kesempatan ini juga menjadi momen evaluasi bersama sebagai saudara dalam menekuni petualangan missioner-kemuridan sehari-hari.
Kunjungan kanonik di Regio Indonesia Timur kali ini dimulai dari komunitas Claretian, Paroki St. Maria Fatima Nurobo, Atambua, selanjutnya menuju ke komunitas Claretian, Paroki St. Antonius Maria Claret Oenopu serta semua komunitas Claretian Regio Indonesia Timur. Kunjungan kanonik ini akan ditutup dalam Retret Tahunan bersama Regio Indonesia Timur di Mataloko, Ngada pada tanggal 10-17 September 2019.