Pertemuan Sekretaris se-ASCLA

Ragama, Sri Lanka. Pada tanggal 12 – 18 Agustus 2019, di komunitas Claretian Ragama, Sri Lanka berlangsung pertemuan para sekretaris se-ASCLA (Asia Claretian), yang merupakan gabungan dari dua Konferensi: ASCLA West (Bangaluru, Chenai, St. Thomas, Sri Lanka, Noth East, Kolkata) dan ASCLA East (Filipina, Jepang-Taiwan-Macau; Korea, Indonesia-Timor Leste).

Pertemuan ini merupakan program secretariat dan dewan jendral dalam rangka penyeragaman metode dan system kerja kesekretariatan seluruh kongregasi. Hadir dalam pertemuan dan workshop bersama ini team dari secretariat jendral di Roma, P. Louie Guades III, cmf dan Bro. Mario Kevin, cmf. P. Louie Guades III, cmf dalam sambutan pembukaan worshop ini mengatakan, “Pertemuan dan workshop ini menjadi momen belajar bersama bagaimana melayani Kongregasi dan sesama saudara kita melalui tugas-tugas kesekretariatan yang kita emban sehari-hari.” Kecuali itu juga, mengulangi pesan Sekretaris Jendral, P. Joseba Kamiruaga Mieza, cmf, “agar komunikasi yang kita bangun dengan sekretaris jendral di Roma berjalan sesuai dengan petunjuk-petunjuk dalam Manual Sekretaris dalam kongregasi kita,” tegasnya.

Seluruh peserta pertemuan dan worshop berterima kasih kepada sekretaris dan dewan jendral di Roma serta para superior dari masing-masing organisme yang telah menggagas jalannya pertemuan dan workshop ini. Ucapan terima kasih yang sama juga disampaikan kepada superior delegatus, P. Rex Constantine, cmf dan semua Misionaris Claretian Sri Lanka yang telah menjadi tuan rumah yang baik dalam menyukseskan pertemuan internasional ini. Semoga pekan belajar bersama ini memantik api pelayanan misionaris kepada Kongregasi/propinsi/delegasi dengan sepenuh hati dan selalu menikmati menjadi the man behind the curtain.

Pesan Pater General pada Hari Pendirian Kongregasi

Tanggal 16 Juli membangkitkan gairah hidup di dalam diri kita, kenangan ruangan seminari di Vic pada tahun 1849 di mana Pendiri kita dan kelima rekannya berkumpul dalam suasana doa untuk sebuah permulaan yang baru. Mereka adalah orang-orang, seperti yang Claret sendiri tulis, “yang Tuhan telah memberikan semangat yang sama yang mendorong saya” (Aut. 489). Mereka menaruh nyala api di dalam hati mereka bersama untuk “membentuk sebuah Kongregasi para imam yang menjadi dan disebut Putra-Putra Hati Tak Bernoda Maria” (Aut. 488). Kongregasi bertumbuh dalam jumlah dan menerima Bruder, Frater, dan Diakon serta bermisi ke semua benua. Saat ini kita bertanggung jawab untuk menjaga agar api karisma kita itu tetap menyala dan mengobarkan nyalanya di mana saja kita berada.

Pada hari Pendirian, Bapa Pendiri kita mengambil Mazmur 23:4, “gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” Untuk menyemangati kelompok, menunjuk pada Salib Kristus (tongkat) dan doa Bunda Maria (gada). Kekuatan Salib dan kehadiran yang menemani dari Bunda kita yang Terberkati merupakan sumber kekuatan bagi kita dalam hidup dan misi kita.

Kehidupan Bapa Pendiri kita sendiri dan cara dia menghadapi fitnahan-fitnahan dan penyiksaan dalam hidupnya membuktikan keberanian yang ia ambil dari “gada dan tongkat” ini. Saudara-saudara martir kita menimba kekuatan dari “gada dan tongkat” ini pada saat-saat kemartiran mereka.

Saya telah melihat kekuatan ini dalam diri banyak Misionaris Claretian yang melewati hidup dalam saat-saat kesalah-pahaman, krisis, tuduhan-tuduhan palsu dan macam-macam pencobaan hidup serta berusaha untuk menemukan kekuatan di dalam Salib Kristus dan kehandiran mendampingi nan lembut dari Bunda yang kudus.

Pada Pesta Pendirian ini, saya mengundang semua Misionaris Claretian untuk menyisihkan waktu untuk melihat ke dalam hati mereka masing-masing kekayaan api cinta ilahi yang membakar hidup missioner kita dan meniupnya sesekali bila abu sisa bakarannya mencoba untuk menutupinya. Mari kita memegang erat pada tongkat dan gada yang Bapa Pendiri kita sebutkan pada Hari Pendirian serta menghadapi pelbagai cobaan hidup dengan keberanian dan integritas.

Saya mengharapkan berlimpah berkat bagi saudara-saudara kita yang membuat profesi mereka, pembaruan kaul-kaul, tahbisan dan perayaan-perayaan peringatan pada tanggal 16 Juli.

Selamat kepada kalian semua sukacita perayaan Pesta Maria dari Gunung Karmel, hari Pendirian kita.

Fr. Mathew Vattamattam, CMF
Superior General