Matani, Kupang. Sebanyak 18 pemuda masuk Kongregasi Claretian sebagai aspiran dalam Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste. Mereka diterima secara resmi dalam misa penerimaan aspiran pada Senin (15/08/2022). Misa tersebut dipimpin oleh Prefek Formasi Delegasi, P. Yohanes Dari Salib Jeramu, CMF.
Pada kesempatan berahmat itu, para aspiran baru diajak untuk hidup dalam suatu cara hidup yang sama sekali baru. Mereka diingatkan oleh P. John akan adanya gravitasi panggilan yang senantiasa menghampiri perjalanan mereka. Untuk itu, dengan adanya gravitasi panggilan, P. John mengajak para aspiran ini untuk senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan sepaya semakin tertarik kepada pusaran Allah.
Para aspiran baru angkatan 2022/2023 ini akan memulai masa formasi mereka di Komunitas Pra-Novisiat Claret, Kupang selama setahun sebelum melanjutkan perjalanan panggilan mereka ke jenjang postulan. Pada masa ini, para aspiran diantar masuk ke dalam kehidupan misioner Claretian, diajak untuk menghidupi iman dan kepekaan religius dan pada saat yang sama, mereka dibina untuk menajamkan kehendak inisial untuk mengikuti Kristus dalam Kongregasi (GPF 312).
Pada Misa Kudus penerimaan aspiran ini, para aspiran baru menerima buku biografi St. Antonius Maria Claret. Penerimaan buku tersebut merupakan simbolisasi bahwa mereka telah diterima secara resmi dalam Delegasi sekaligus, melalui buku tersebut, mereka bisa secara perlahan-lahan mengenal Bapa Pendiri St. Antonius Maria Claret.
Para aspiran ini berasal dari berbagai daerah, yakni Timor Leste, Timor, Flores, dan Lembata.
Matani, Kupang. Pada Peringatan Para Martir Barbastro, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste menerima 22 frater untuk menjadi Postulan, pada Sabtu (13/08/2022). Dalam Misa Penerimaan Postulan Claretian Angkatan 2022/2023 yang dipimpin oleh Pater Delegatus, P. Valens Agino, CMF, para frater menerima buku Direktori Spiritual sebagai simbol bahwa mereka telah diterima secara resmi sebagai postulan.
Pada masa ini, para postulan akan dibentuk oleh para formator di Komunitas Pra-Novisiat Claret. Tahap postulan merupakan masa pembentukan sekaligus persiapan sebelum memasuki masa novisiat. Tujuan dari masa postulan adalah untuk menyediakan kandidat dengan persiapan yang memadai untuk memulai inisiasi mereka dalam kehidupan misionaris dan memberi Kongregasi ruang lingkup untuk membentuk penilaian matang tentang jaminan bahwa calon tampaknya dapat diajukan (GPF 324).
Misa Kudus Peringatan Para Martis Barbastro dan Penerimaan Postulan 2022 dilaksanakan di Kapel Komunitas Pra-Novisiat Claret, Kupang. Misa Kudus tersebut dihadiri oleh para misionaris dari Komunitas Claretian House, Komunitas Seminari Hati Maria, dan Komunitas Taman Ziarah Yesus-Maria, Oebelo.
Pra Novisiat Claret Kupang – Indonesia. Rahmat dan kemurahan kasih Tuhan terus dirasakan oleh para Misionaris Claretian Indonesia-Timor Leste. Betapa tidak! Di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai dan beragamnya tawaran dunia yang memberi rasa nyaman, Delegasi Claretian Indonesia-Timor Leste masih terus dianugerahi dengan panggilan-panggilan baru.
Minggu, 15 Agustus 2021, bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga, keduapuluh tujuh pemuda tampan diterima menjadi Aspiran dalam Delegasi Claretian Indonesia-Timor Leste di Komunitas Pra Novisiat Claret Kupang. Perayaan Ekaristi penerimaan para Aspiran baru ini dilaksanakan pada sore hari, dipimpin oleh P. Yohanes D.S. Jeramu, cmf selaku Prefek Formasi dalam Delegasi. Pater John, demikian sapaan kesehariannya, mengajak para Aspiran baru untuk selalu belajar dari teladan hidup Sang Bunda yang selalu membuka diri kepada panggilan Allah. “Semoga berkat Doa Bunda Maria dan St. Antonius Maria Claret mereka mulai berakar dalam panggilan,” demikian tambah Pater John. Masa Aspiran adalah masa untuk semakin mengalami panggilan Allah dan semangat hidup St. Antonius Maria Claret yang menjadi dasar untuk proses missioner-kemuridan di tahap-tahap formasi selanjutnya.
Hadir dalam perayaan ini perwakilan dari Komunitas Seminari Hati Maria dan semua anggota Komunitas Pra Novisiat Claret. Sesudah perayaan dilanjutkan dengan resepsi bersama dan rekreasi komunitas dalam suasana pembatasan mengikuti prokes Covid-19. Kita bersyukur atas rahmat panggilan baru ini, terutama juga atas kerja dan usaha Team Promosi Panggilan, yang meskipun dalam kesulitan karena pandemi, tetapi berusaha untuk tetap melakanakan promosi panggilan ke tempat-tempat para calon berasal. Proficiat untuk para Aspiran baru!
Pra Novisiat Claret – Kupang, Indonesia. Pada hari ini, Jumat, 13 Agustus 2021, bertepatan dengan peringatan para Martir Claretian dari Barbastro, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste menerima para postulan baru untuk menjalani masa postulansi mereka sepanjang satu tahun sebagai persiapan intesif untuk memasuki masa novisiat. Perayaan penerimaan ini yang seyogianya berlangsung di satu tempat, di Komunitas Pra Novisiat Claret Kupang, Indonesia, tetapi karena pandemi Covid-19 dan pembatasan perjalanan, maka calon postulant dari negara tetangga, Timor Leste tidak bisa hadir dan tahun ini menjalankan masa postulant di Pra Novisiat Hera, Timor Leste.
Perayaan Ekaristi penerimaan postulant di Pra Novisiat Claret Kupang, Indonesia, dipimpin oleh P. Nikolaus Ilan, cmf, Vicar dan Konsultor Dewan Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste. Dalam homilinya, P. Niko, demikian sapaannya, mengundang ke-22 postulan untuk belajar dari semangat kemartiran saudara-saudara Martir Claretian di Barbastro, yang meskipun dalam usia mereka yang masih muda waktu, rela menumpahkan darah mereka demi Kristus. Komitmen untuk mengikuti Kristus ini tidak bisa suam-suam kuku. “Kita harus berani meninggalkan segala sesuatu untuk bisa mengikuti Kristus dengan bebas dan tanpa terikat pada keluarga, kepemilikan dan hal-hal yang menghambat kita untuk mengikuti Kristus dengan sepenuh hati,” demikan tegasnya.
Hadir dalam perayaan penerimaan ini, perwakilan anggota komunitas Seminari Hati Maria Kupang, perwakilan anggota komunitas Susteran MC dan anggota Komunitas Pra Novisiat Claret. P. Selestinus Panggarra, cmf selaku superior komunitas, mengucapkan proficiat kepada para postulant baru dan selamat memasuki masa postulant. Semoga masa postulant menjadi saat untuk semakin berakar pada pengalaman panggilan dan berani untuk memberi jawaban “ya” pada panggilan Allah.
Sementara perayaan penerimaan postulant di Komunitas Pra Novisiat Hera, Timor Leste, dipimpin oleh P. Norberto Tai Soco, cmf, Superior Komunitas Hera didampingi beberapa Misionaris Claretian yang berkarya di Hera dan Aimutin. Ada empat postulant dari Timor Leste, yang sebenarnya sudah bergabung sejak tahun 2020 lalu di Pra Novisiat Claret Kupang, tetapi karena pandemic Covid-19 yang tak kunjung hilang, ditambah kebijakan negara soal pembatasan kegiatan warga, maka keempat postulant ini menjalankan tahun postulansi mereka di Hera, Timor Leste. Semoga ziarah panggilan mereka juga semakin berakar dan berani keluar untuk menjawab dengan tulus panggilan Allah dalam hidup mereka. Proficiat untuk ke-26 postulan dalam Delegasi kita.
Pra Novisiat Claret, Kupang – Indonesia. Tanggal 30 September 2019, bertepatan dengan peringatan wajib Santo Hieronimus dan penutupan Bulan Kitab Suci Nasional 2019, Komunitas Pra Novisiat Claret melaksanakan upacara pembukaan bulan Claret yang akan berpuncak pada tanggal 24 Oktober. Upacara pembuka diawali dengan Ekaristi kudus pada pagi hari yang dipimpin P. Eusabius Toda, CMF. Dalam kotbahnya, P. Eus menekankan pentingnya menimba inspirasi dan semangat misioner sang pendiri, St. Antonius Maria Claret dalam menjalani panggilan hidup sebagai seorang Misionaris Claretian.
Sore harinya, upacara dilanjutkan dengan penyalaan obor yang dipimpin P. Yohanes Mangge, CMF. Dalam sambutnya, beliau berpesan agar semua pengikut Kristus yang mengikuti gaya misioner Pater Claret, hendaknya tidak pernah merasa lelah untuk berjalan dan berbuat baik kepada siapa saja. “We Walk To The End!” tegasnya.
Setelah penyalaan obor, semua anggota komunitas mengadakan jalan santai sebagai simbolisasi kesediaan seorang Misionaris Claretian untuk berjalan ke mana saja ia diutus. Di samping jalan santai, ada juga beberapa kegiatan akademik dan non akademik yang telah disiapkan panitia demi memeriahkan pesta Claret tahun ini. Adapun kegiatan akademik yang akan dilaksanakan adalah kuis Claret sebagai salah satu cara untuk semakin mengenal, mencintai dan terlebih mampu menimba semangat misionernya. Kegiatan non akademik antara lain, Claret Idol dan perlombaan-perlombaan di bidang olahraga.
Sebagaimana Claret yang memenangkan semua permainan ketika ia ikut bermain, demikian juga kita, para Claretian, diajak untuk memberikan seluruh diri dalam bulan Claret ini agar tidak hanya kemenangan yang ingin kita capai tetapi juga semangat untuk berusaha dan bekerjasama dalam kehidupan panggilan kita. Vamos! (A.Y. Usfal, cmf)
Pra Novisiat Claret, Kupang. “Hari ini kita memulai tahun ajaran yang baru”, demikian kalimat pembuka Pater Yohanes Mangge CMF (P. Yoma, formator Postulan) di dalam pengantar perayaan Ekaristi di Pra-Novisiat Claret (PNC) Kupang, pagi hari ini, Senin, 02/09/2019. Komunitas PNC tepat pada hari ini memulai musim perkuliahan tahun ajaran 2019-2020. Pater Yoma selaku selebran utama didampingi konselebran Pater Fransisco Jose Baeza Roca CMF (P. Xiku, Superior Rumah) dan Pater Eusabius Toda CMF (P. Eus, Formator Aspiran).
Salah satu pemandangan menarik yang mewarnai perayaan ini adalah wajah-wajah baru anggota komunitas. Selain dihadiri oleh penghuni lama, para Postulan, Ekaristi pagi ini disemaraki juga oleh wajah-wajah cerah bersemangat 40 Aspiran. Antusiasme untuk membenamkan diri di dalam ritme akademis tampak di dalam alunan suara komunitas untuk memeriahkan perayaan Ekaristi kudus.
Mendengarkan adalah tanggapan yang tepat dan ungkapan kerendahan hati sebagai seorang murid. Tahapan awal pembelajaran seorang pelajar adalah mendengarkan ajaran para pengajar. Disposisi mendengarkan memampukan seorang murid untuk mencerap makna terdalam ajaran gurunya. Mengacu pada teks Lukas (4:16-30), Pater Yoma menegaskan bahwa semua orang di rumah ibadat marah kepada Yesus karena mereka tidak memiliki kerendahan hati untuk mendengarkan sebagai murid ajaran Yesus tatkala Yesus sedang berkotbah di Sinagoga Nazaret. Ketajaman mata dan nalar mereka terbentur prasangka dan frame kultural-religius Yudaisme.
Mendengarkan adalah pintu awal untuk memasuki medan pertualangan intelektual. Mendengarkan bukan ekspresi pasivitas, melainkan keaktivan akademik yang bijak dan kalem untuk menanggapi stimulus eksternal. Tujuan utama proses pembelajaran adalah membentuk penaralan kritis dan membangun argumentasi paradigmatik. Di dalam domain ilmiah, tujuan ini hanya bisa diraih dengan mendengarkan. Mendengarkan dengan demikian memungkinkan seseorang untuk menanggapi setiap persoalan dengan kritis dan paradigmatis. Mendengarkan adalah tesis awal untuk berdialektika dan menghindari jebakan argumentasi ad hominem.
Perayaan ini diakhiri dengan ketukan palu dibarengi pernyataan “Dengan ini tahun ajaran baru resmi dimulai” oleh Pater Xiku sebagai Superior komunitas. (Fr.L. Benevides, CMF)