Misa Kaul Perdana dan Ibadat-Misa Pembaruan Kaul Kebiaraan

Kupang, NTT. Setelah menjalani masa retret selama kurang lebih seminggu, para frater Claretian berkesempatan untuk mengikrarkan kaul perdana dan membarui kaul-kaul kebiaraan mereka.

Para frater novis yang maju untuk kaul perdana berjumlah 11 frater. Mereka adalah Frs. Mateo, Leo, Nuel, Darvis, Nando, Wawan, Ino, Ancis, Yohan, Lio, dan Rikard, CMFF. Misa kaul perdana dari para saudara kita ini dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juli 2023. Yang menerima kaul perdana mereka adalah P. Valens Agino, CMF

Sedangkan para frater yang membarui kaul kebiaraan berjumlah 48 frater. Dengan rincian 28 frater dari Komunitas Seminari Hati Maria Kupang; 12 frater Komunitas Wisma Skolastikat Claretian Jogjakarta; dan 8 frater Komunitas Biara St. Antonius Maria Claret Sinaksak.

Pengikraran kaul perdana dan pembaruan kaul dilaksanakan dalam Misa meriah nan sederhana. Pengecualian untuk Komunitas SHM yang melaksanakan pembaruan kaul dalam Ibadat Sabda. Kendati demikian, hal itu tidak mengurangi kesakralan perayaan pembaruan kaul tersebut.

Profisiat untuk para frater yang telah mengikrarkan kaul perdana dalam Kongregasi dan profisiat kepada para frater yang telah membarui kaul-kaul kebiaraan mereka dalam Kongregasi.

Perayaan Ekaristi Pesta Hati Tak Bernoda Maria, Perayaan Ulang Tahun Komunitas Seminari Hati Maria dan Pelantikan Lektor-Akolit

Lasiana, Kupang. Setelah merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus, Gereja Katolik merayakan Pesta Hati Tak Bernoda Maria. Bagi Kongregasi Para Misionaris Claretian, pesta ini merupakan pesta identitas, sebab Kongregasi menjadikan Hati Maria sebagai spiritualitasnya.

Perayaan Ekaristi dalam rangka merayakan Pesta Hati Tak Bernoda Maria dirayakan dengan penuh semarak di Komunitas Hati Maria, pada Sabtu (17/6/2023). Tema yang diangkat dalam perayaan syukur itu adalah “Hati Maria: Kedekatan, Kelembutan, dan Belas Kasih”. Perayaan Ekaristi syukur itu dipimpin oleh P. Valens Agino, CMF.

Dalam homilinya, P. Valens Agino, CMF menuturkan bahwa pesta Hati Maria merupakan suatu perayaan identitas. Hal ini merujuk pada spiritualitas Kongregasi yang menjadikan Hati Maria spirit bagi para misionaris dalam bermisi.

“Kita sedang merayakan identitas kita. Kita sedang merayakan siapa kita”, kata P. Valens.

Identitas sebagai “Putra Hati Maria” tidak muncul secara tiba-tiba dalam Kongregasi. Identitas ini lahir dan tumbuh dalam kehidupan pribadi P. Claret. Dalam hidupnya, P. Claret sungguh-sunguh dekat dengan Bunda Maria. Dengan relasi yang intim, P. Claret yakin bahwa dirinya adalah seorang Putra yang lahir dari Hati Bunda Maria.

P. Valens menambahkan bahwa identitas sebagai Hati Maria tidak lahir oleh karena pekerjaan tangan manusia, tetapi lahir oleh karena bantuan Roh Kudus. Dengan inspirasi Roh Kudus, para misionaris Claretian menjadi pelayan Sabda yang berkarisma dan siap untuk melayani sesama.

“Hati ini dibentuk bukan oleh manusia, tetapi oleh Roh, sebagaimana hati Bunda Maria”, tandasnya.

Bagi para Claretian, Hati Maria bukan sekadar gelar tambahan bagi Perawan Maria. Hati Maria adalah gambaran seluruh pribadi Maria dan merupakan suatu bagian terpenting untuk menegaskan keseluruhan kedalaman batin Sang Perawan, cinta keibuannya, dan sikapnya dalam hubungan dengan Yesus dan para misionarisnya. Di dalam hatinya seorang Claretian menemukan kedekatan, kelemahlembutan dan belaskasihan.

Hati Maria merupakan keistimewaan  spiritualitas dan kerasulan para Misionaris Claretian. Hati Maria adalah sumber cinta kepada Allah dan sesama. Dalam tanur hati Maria seorang Claretian dibentuk menjadi seorang misionaris berkarisma sebagai pendengar dan pelayan Sabda, yang memiliki rasa tergerak hati, rasa kesiapsediaan dan rasa kekatolikan, untuk diutus ke mana saja Gereja dan Kongregasi membutuhkan.

Bertepatan dengan perayaan hari ini, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste menutup Tahun Hati Maria. Selama setahun terakhir, para Claretian diajak untuk mendalami kembali dan menghidupi spiritualitas Hati Maria, sehingga dalam melaksanakan misi, seorang Claretian akan selalu bermisi dengan hati, agar setiap orang yang dilayani dapat semakin mengenal, mencintai, melayani dan memuliakan Tuhan.

Selain itu, dalam semarak Pesta Hati Tak Bernoda Maria, Komunitas Seminari Hati Maria (SHM) merayakan ulang tahunnya yang ke-20 (2003-2023). Semenjak kelahirannya di Kupang, Komunitas SHM telah melahirkan begitu banyak misionaris yang handal dan siap diutus. Dengan mengambil nama “Hati Maria” sebagai nama komunitas, Komunitas SHM telah menjadikan dirinya sebagai saksi sukacita Injili dalam berbagai bentuk pelayanan, seperti pelayanan sakramental, kerasulan, dan berbagai bentuk misi lainnya.

Perayaan Ekaristi Pesta Hati Tak Bernoda Maria dan Perayaan Syukur ulang tahun komunitas SHM menandai dilantiknya delapan misionaris Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria menjadi lektor dan akolit. Pelantikan ini menjadi tanda bahwa mereka segera dan siap dilahirkan untuk membantu pelayanan dalam kegiatan liturgi Gerejani. Pelayanan mereka dalam liturgi Gereja akan menjadi nyanyian syukur yang indah bagi semua orang yang akan mereka layani.

Delapan misionaris yang dilantik oleh P. Valens Agino, CMF menjadi lektor dan akolit adalah Frs. Adolfo Martins de Deus, Armandino Atiyos da Costa, Arsensius Roiman Baruk, Ferdinandus Naibobe, Patrianus Densi Dewa Panggo, Stanislaus Erson, Theofilus Antonius Gela, dan Yanuarius Asan Berek, CMFF.

Profisiat! P. Doddy Sasi, CMF Meraih Gelar Doktor Hukum Gereja

Roma, Italia. Pada Rabu (1/3/2023), P. Viktor Doddy Sau Sasi, CMF mengikuti ujian Doktoral di Aula Paulus VI Universitas Kepausan Lateran, Roma. Pada kesempatan tersebut, P. Doddy Sasi mempertahankan tesisnya yang berjudul “La Responsabilità del Superiore Provinciale Sui Beni Temporali alla Luce del Canone 636 e La Sua Applicazione al Diritto Propio della Congregazione dei Missionari Clarettiani” (Tanggunggjawab Superior Provinsial Terhadap Harta Benda Gereja dalam Terang Kanon 636 dan Aplikasinya pada Hukum Khusus dari Kongregasi Misionaris Claretian).

Tesis yang dikembangkan oleh imam kelahiran Umatoos, Besikama ini terdiri atas empat konsep besar. Konsep yang pertama berbicara tentang tanggungjawab, kemudian diikuti dengan penjelasan konsep kedua tentang harta benda Gereja dan harta benda religius. Pada konsep yang ketiga, P. Doddy Sasi membedah kanon Hukum Gereja nomor 636 secara eksegetis. Tesis tersebut ditutup dengan bagian keempat tentang kontribusi atau aplikasinya bagi hukum khusus Kongregasi Misionaris Claretian.

Menurut P. Doddy Sasi, tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk memberikan kontribusi kepada Kongregasi. Diharapkannya bahwa tesis ini bisa memberi andil bagi para superior provinsi agar lebih mudah dalam mengelola harta benda Gereja dan harta benda religius. P. Doddy mengharapkan agar tesisnya bisa berkontribusi dalam melahirkan suatu guideline bagi para superior dalam mengelola harta benda.

P. Doddy Sasi menuturkan bahwa dirinya sempat cemas dan khawatir sebelum mengikuti ujian doktoral. Namun, dengan tenang pastor yang ditahbiskan pada tahun 2014 silam ini bisa mengadakan presentasi dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan para penguji dengan baik. Bahkan P. Doddy Sasi sempat merasa “biasa saja” saat ujian sedang berlangsung. Setelah itu, P. Doddy Sasi merasa sangat bersukacita bisa menyelesaikan ujian tersebut, terlebih setelah mendengar hasil yang dibacakan penguji.

Ujian yang berlangsung hampir selama satu jam tersebut diawali dengan presentasi tesis dari P. Doddy Sasi, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari tiga penguji. Ujian tersebut diakhiri dengan pengumuman hasil ujian di mana P. Doddy Sasi berhasil meraih predikat “Summa cum Laude” dan berhak menyandang status Doktor Hukum Gereja.

Ujian doktoral dari P. Doddy Sasi ini dilangsungkan secara terbuka. Dengan demikian, hadir dalam ujian tersebut adalah Lina Yanti (perwakilan Kedutaan Republik Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan), rekan-rekan Misionaris Claretian dan para sahabat kenalan yang sedang bermisi di Roma.

Sebagai informasi, secara keseluruhan, P. Doddy Sasi menyelesaikan perutusan dari Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste untuk studi di Kota Abadi Roma dalam tempo lima tahun. Rinciannya, studi lisensiat (S2) diselesaikan dalam tempo tiga tahun, dan studi doktoral (S3) diselesaikan dalam tempo dua tahun empat bulan.

Profisiat untuk P. Doddy Sasi, CMF yang telah menyelesaikan studi Hukum Gereja di Universitas Kepausan Lateran, Roma dengan hasil yang sangat luar biasa!

Galeri Foto

Menjadi Pelayan Yang Memimpin (Kursus Para Superior Komunitas Lokal 2023)

Seminari Hati Maria, Kupang. Dalam rangka mewujudkan komitmen bersama untuk menjalankan tugas kepemimpinan yang sinodal, memupuk kerja sama dalam tim, membangun sikap dan semangat tanggung jawab bersama serta selalu berupaya untuk menghargai perbedaan sebagaimana amanat Kapitel Umum XXVI (cf. QC. 57b), Dewan Delegasi mengadakan Formasi Bersama secara daring dengan para superior komunitas lokal yang baru pada tanggal 12-13 Januari 2023.

Tema-tema yang dibahas dalam studi bersama selama dua hari ini antara lain, tentang Dewan Komunitas Lokal Menurut Direktori CMF no. 417-435, yang dibawakan oleh P. Yoseph Ferdinandus Melo, cmf; Persekutuan Hidup Persaudaraan: Sinodalitas dan Power Abuse; Kolegialitas dan Klerikalisme; Correctio fraternal dan Dinamika Praktis Hidup Berkomunitas, yang uraikan oleh P. Valens Agino, cmf dan tema tentang Pengelolaan Harta Benda Kongregasi dalam Komunitas, yang dipaparkan oleh P. Eugenius P. Madoni, cmf. Adapun dinamika pertemuan ini tidak hanya bersifat monolog, tetapi kepada para partisipan diberi ruang dan kesempatan untuk sharing, bertanya atau pun menyampaikan insight untuk semakin mendalami tema yang dibicarakan.

Formasi para superior komunitas lokal kali ini diikuti oleh empat superior komunitas lokal yang baru diangkat untuk menjalankan tugas pelayanan ini. Mereka adalah, P. Aloysius Etwino Ganti, cmf (Superior Komunitas CMF Mandala), P. Justino Galvao, cmf (Superior Komunitas CMF Palurejo), P. Alexius Kedi, cmf (Superior Komunitas CMF Melata), P. Frederikus Seda, cmf (Superior Komunitas CH Catalina, Gading Serpong). Keempatnya menyampaikan terima kasih atas program formatif ini yang tentu akan membantu mereka dalam menjalankan tugas animasi kehidupan misioner bersama saudara-saudara di komunitasnya masing-masing. Jauh di atas semuanya itu adalah panggilan pelayanan di tengah saudara dan bagi saudara sekomunitas serta misi yang khas dari komunitas yang bersangkutan.

Tentu akhirnya tempat satu-satunya bagi kita untuk belajar memimpin adalah pribadi Yesus, Sang Guru. Dia memberikan teladan kepada para murid-Nya model kepemimpinan melayani (servant leadership model). Esensi kepemimpinan dalam model kepemimpinan ini adalah pelayanan. Dalam model kepemimpinan ini, orang yang memegang jabatan kepemimpinan atau autoritas, adalah seorang pelayan yang memimpin, bukan seorang pemimpin yang melayani. Selamat menjalankan tugas sebagai pelayan yang memimpin.

Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki Mater Dei Melata

Melata, Kalimantan Tengah. Memperhatikan Surat Keputusan dari P. Valens Agino, CMF, Superior Delegatus, CMF Indonesia – Timor Leste, tertanggal 15 Juli 2022 perihal usulan pengangkatan dan penempatan yang disampaikan kepada Pimpinan Keuskupan Palangka Raya, maka pada tanggal 23 Desember 2022, pimpinan Keuskupan Palangka Raya, Mgr. Aloysius M. Sutrisnaatmaka MSF, mengeluarkan Surat Keputusan Keuskupan yang menetapkan keputusan Mengangkat P. Jefrryanus Ulu, CMF sebagai Pastor Paroki Mater Dei Melata dengan segala kewenangan dan kewajibannya sebagai Pastor Kepala Paroki, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2023. Menindaklanjuti Surat Keputusan Uskup Palangka Raya ini, maka pada hari Minggu (8 Januari 2023, pkl. 08.00 WIB), bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Minggu Misioner Sedunia dilaksanakan upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki Mater Dei Melata dari Pastor Paroki lama, P. Pankratius Rehi Kandelu, CMF ke Pastor Paroki baru, P. Jeffryanus Ulu, CMF. Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki ini disatukan dalam Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh P. Pankratius Rehi Kandelu, CMF dan Upacara Pelantikan dilakukan setelah Homili oleh Perwakilan Dewan Keuskupan Palangka Raya, P. Yohanes Maharsono MSF dan disaksikan langsung oleh Perwakilan Pimpinan Dewan Kongergasi CMF Delegasi Indonesia – Timor Leste, P. Egenius Paul Madoni CMF.

Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki diawali dengan Pembacaan Surat Keputusan tentang Pembebastugasan Pastor Paroki lama dan Pengangkatan Pastor Paroki Baru oleh P. Yohanes Marharsono MSF sebagai Perwakilan Pimpinan Keuskupan Palangka raya (Sekretaris Keuskupan), dilanjutkan dengan pernyataan kesediaan dan janji dari Pastor Paroki baru, lalu mengucapkan doa dan melantik P. Jefrryanus Ulu CMF sebagai Pastor Paroki baru. Selanjutnya adalah Upacara simbolis Serah Terima Jabatan dan berkas -berkas Parokial oleh P. Pankratius Rehi Kandelu CMF kepada P. Jeffryanus Ulu CMF disaksikan oleh P. Yohanes (Keuskupan), P. Dony CMF dan seluruh Umat Allah yang hadir dalam perayaan Ekaristi. Setelah Upacara Serah Terima Simbolik jabatan dan berkas – berkas Parokial, selanjutnya diadakan pembacaan Berita Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan. Upacara hari ini juga dilengkapi dengan Upacara Pengukuhan Pastor Rekan P. Alexius Kedi, CMF dan P. Edvan Andreas Ru’u CMF serta Pengukuhan Dewan Pastoral Paroki Mater Dei Melata periode 2023-2025.

Sebelum Berkat Penutup Perayaan Ekaristi, diadakan sambutan-sambutan. Sambutan pertama oleh Pastor Yohanes (Perwakilan Dewan Keuskupan). Dalam sambutannya Pastor Yohanes mewakili Uskup Palangka Raya menyampaikan ucapan Terima Kasih atas pelayanan dan pengabdian P. Pankras CMF selama menjadi Pastor Paroki Mater Dei Melata dibawah payung Pelayanan Keuskupan Palangka Raya. Selamat bertugas di tempat misi yang baru, buah kasihmu yang manis akan selalu dikenang, teruslah berbuah kebaikan, jadilah garam dan terang dimanapun engkau diutus Tuhan. Pastor Yohanes juga menyampaikan proficiat atas pengakatan P. Jefry CMF sebagai pastor paroki yang baru. Selamat melayani Keuskupan Palangka Raya dan umat paroki Mater Dei Melata. Semoga Paroki Mater Dei ini dapat berkembang dan selalu memancarkan Kasih Allah di dunia ini, khususnya di bumi Kalimantan Tengah. Sambuatn Kedua, P. Dony mewakili Pimpinan Kongregasi CMF Delegasi Indonesia – Timor Leste. Dalam sambutannya, P. Dony CMF mengucapkan terima kasih kepada Keuskupan Palangka Raya karena telah mempercayakan pelayanan Paroki Mater Dei Melata kepada para Misonaris Claretian (CMF). Untuk Dewan Pastoral dan umat Allah Paroki Mater Dei Melata, P. Dony CMF mengucapkan terima kasih karena telah menerima para Misionaris CMF dengan baik dan telah bekerja sama, saling membantu dan menemani setiap kisah – kisah perjalanan dan pelayanan para misionaris. Ada kisah-kisah yang terdengar bahwa Dewan Pastoral dan Umat Allah Paroki Mater Dei Melata selama ini tidak pernah meninggalkan saudara kami dalam pelayanan dan dalam karya-karya. Semoga kerja sama dan hal-hal baik yang mewarnai karya-karya pastoral selama ini semakin berwarna dan Paroki Mater Dei Melata semakin berkembang dan siap menjadi garam dan terang dunia. P. Dony CMF juga menegaskan bahwa kehadiran DPP dan Umat merupakan bagian dan badan paling penting dari elemen kehidupan Paroki. Selanjutnya P. Dony CMF mengucapkan terima kasih atas kerjsama, pengabdian, dan pelayanan P. Pankras CMF selama menjalankan misi di Paroki Mater Dei Melata. Dan untuk P. Jefry, CMF, P. Alex CMF, dan P. Andre CMF, selamat bertugas dan berkarya, Caritas Christi Urget Nos. Bekerjalah dengan baik, tetap setia pada prinsip “Rooted and Audacious – Berakar dan Berani Keluar”. Sambutan selanjutnya diberikan kepada Ketua DPP, P. Pankras CMF dan P. Jefry CMF. Setelah sambutan, Misa dilanjutkan dengan berkat Penutup. Setelah Misa selesai, kesempatan diberikan oleh Foto Bersama. Setelah Perayaan Misa, atas inisiatif Dewan Pastoral dan umat Allah Paroki Mater Dei Melata diadakan acara Ramah Tamah dan Salaman Perpisahan dengan P. Pankras CMF yang dirangkai secara istimewa dalam ritual adat Dayak yang disebut: Koba Tongan. (Laporan dari P. Alexius Kedi, cmf)

Kunjungan P. Joseph Mbungu-Mutu, CMF ke Rumah-rumah Formasi dalam Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste

Lasiana, Kupang. Menutup kalender kerja 2022, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste mengadakan asembli tahunan pada 6-11 Desember 2022 di rumah retret Wisma Claretian, Benlutu. Pada kesempatan itu, P. Joseph Mbungu-Mutu, CMF selaku prefek umum Formasi hadir dalam asembli tersebut.

Selain hadir dalam rangka asembli, P. Joseph juga mengadakan pertemuan dengan para formator se-delegasi di tempat yang sama pada Senin (12/12/22). Tentunya P. Joseph memberi banyak insight seputar kehidupan delegasi dan kehidupan formasi dalam delegasi.

Selepas asembli, P. Joseph mengadakan kunjungan ke rumah-rumah formasi yang ada dalam delegasi pada 13-23 Desember 2022. Kunjungan tersebut dimulai dari Komunitas Novisiat Claretian Benlutu, lalu berlanjut ke Komunitas Seminari Hati Maria Kupang dan Komunitas Pra-Novisiat Claret Kupang. Setelah itu, P. Joseph mengunjungi Komunitas Wisma Skolastikat Claretian Jogjakarta. Kunjungan itu berakhir di Komunitas Santo Antonius Maria Claret Sinaksak. Dalam kunjungan ke rumah-rumah formasi tersebut, P. Joseph ditemani P. John Jeramu, CMF selaku prefek formasi delegasi.

Kunjungan ini sangat berarti baik bagi P. Joseph sendiri maupun para frater dalam rumah-rumah formasi. Kedua pihak bisa saling sharing dan mendengarkan masukan dan evaluasi serta mendengarkan impian dan harapan untuk kehidupan formasi yang lebih baik.