Nemi, Italia. Para Bapa Kapitel melakukan misa Hari Raya Maria Diangkat ke Surga. Misa dipimpin oleh Pater General, Mathew Vattamattam, CMF dalam bahasa Inggris dan dalam beberapa kesempatan ia menggunakan bahasa Spanyol. Kotbah oleh Prefek Spiritual kita Pater Gonzalo Fernandez, CMFdalam bahasa Spanyol dan diujung kotbahnya ia menggunakan Bahasa Inggris.
Dalam kata pengantar misa, pater jendral mengajak kita untuk membuka diri pada karunia Roh Kudus yang akan menaungi hati kita terutama peserta kapitel. Pada hari raya Maria diangkat ke surga, kita memulai suatu tahap baru untuk melihat kekayaan sejarah kongregasi kita. Kala itu, penyelenggaraan ilahi berkarya atas bapa pendiri kita dalam memilih hati Maria untuk memulai karya besarnya. Sekarang, pada Hari Raya Maria diangkat ke surga ini, ketujuh puluh delapan Misionaris menyatukan hati dari berbagai belahan dunia untuk memulai Kapitel Umum XXVI.
Karisma kita mendorong kita untuk menciptakan kemballi pengalaman Maria yang dipenuhi dengan rahmat Roh Kudus. Kita pada kesempatan ini kita mempercayakan hidup dan misi kita dengan cara diperbaharui oleh Roh Kudus juga. Untuk itu kita membuka diri pada harapan untuk berakar pada panggilan Tuhan serta berani bermisi ditengah dunia saat ini terlebih khusus dalam menghadapi situasi Covid-19.
Kita tidak sendirian. Kita berjalan bersama Kristus. Kita berjalan bersama Maria. Kita berjalan bersama Pater Claret dan kita berjalan bersama keluarga Claretian.
Semoga kita senantiasa terbuka hati seperti Para Rasul yang membuka hati untuk bermisi dan berani mengambil resiko dalam mewartakan Injil. Harapan besar kedepannya ialah semoga jala kita mencapai semua lautan dan semoga kaki kita menjangkau semua jalan-jalan kehidupan ini.
Pater Gonzalo berkotbah menggunakan bahasa Spanyol. Kurang lebih ia berbicara tentang bacaan pertama dari Kitab Wahyu tentang perempuan dan naga. Dimana perempuan dalam kitab Wahyu itu yang sedang menghadapi situasi atau tantangan dan ia berhasil keluar dari yang dihadapinya. Perempuan itu bagaikan kita yang akan melihat kemudian mengeksplorasi tantangan dan situasi di saat ini sekaligus melihat harapan-harapan di dalamnya sembari mempercayakan arah langkah kita pada penyelenggaraan Ilahi. Di akhir kotbahnya ia mengatakan semoga Kapitel Umum ini membantu kita untuk selalu percaya bahwa tiada yang mustahil bagi Allah.
Pada kesempatan misa kali ini juga dihadiri oleh P. Alberto Rosa, CMF yang pada saat itu merayakan 50 tahun imamatnya. Ia adalah misionaris dari Argentina yang berkarya di Delegasi East Asia dan menangani percetakan kita di East Asia. Ia diberikan kesempatan untuk menyampaikan satu dua kata sebelum berkat penutup.
Dalam live streaming di Youtube ada begitu banyak misionaris kita yang turut berdoa dan mengikuti perayaan Ekaristi pembukaan Kapitel ini. Disamping itu juga ada komentar yang berkaitan dengan hal-hal teknis seperti suara yang sering hilang muncul sehingga membuat orang yang mengikuti live streaming kurang menangkap apa yang dibicarakan. (Ringkasan Kronik Kapitel Umum XXVI – oleh Frs. Domi Gultom, cs)
Aimutin – Dili – Timor Leste. Bruder Richard, demikian sapaan akrab di antara saudara-saudara sekomunitasnya, lahir di Selmer – Tennesse, Amerika Serikat, dengan nama lengkap, Richard Allen Suttle. Bapanya bernama William dan ibunya bernama Ruby Chalker.
Setelah melewati dan menempuh sekian jenjang pendidikan dasar, menengah, lanjutan, hingga pendidikan tinggi dan studi profesi, ia memilih untuk menjadi Misionaris Claretian. Semangat missioner dan gaya kerasulan St. Antonius Maria Claret serta teristimewa dalam dan tenangnya tatapan Sang Guru, rupanya membujuk gairah dan hasratnya untuk membaktikan diri dan hidup secara total dan selesai pada jalan sequela Christi, menjadi Misionaris Claretian seluas dunia.
Cita-cita meneruskan cerita Sang Guru seluas dunia dan impian mewujudkan panggilan khas sebagai Misionaris Claretian, yang mengambil bagian dalam tugas-tugas seorang awam (Bruder), semakin menjadi kenyataan, tatkala ia mengikrarkan kaul perdana dalam Kongregasi Para Misionaris Claretian Provinsi USA West (sekarang Provinsi USA – Canada), pada tanggal 30 Agustus 1981.
Panggilan misionernya semakin berakar dan kerinduannya untuk membaktikan segenap jiwa-raga dan seluruh hidupnya dalam jalan philokalia terasa semakin mengabadi. Karena itu pada tanggal 30 Agustus 1984, ia mengikrarkan kaul-kaul hidup religius secara kekal dalam Kongregasi Para Misionaris Claretian di provinsi yang sama.
Sesudah mengikrarkan kaul kekalnya Bruder Richard mulai menekuni panggilan misionernya selain di negaranya sendiri, tetapi juga selalu membuka diri untuk siap diutus ke mana saja Kongregasi membutuhkannya. Ia pernah menjadi misionaris di Mexico untuk beberapa tahun. Ia juga menjadi salah misionaris perintis misi Claretian di Vietnam.
Pada Juni 2019, Pater General, Rev. Mathew Vattamattam, CMF, mengutusnya untuk bermisi di Delegasi Indonesia-Timor Leste, dengan tujuan untuk membantu mengajar Bahasa Inggris di pusat-pusat formasi dalam Delegasi. Ia pun tak bergeming dan menyanggupi perutusan barunya tersebut. Pada tanggal 12 Juli 2019, Bruder Richard menjejakan kakinya untuk pertama kali di Dili – Timor Leste. Ia senang dan bersemangat memulai babak baru dalam hidupnya, meski harus menyesuaikan diri dengan macam-macam perbedaan.
Sejak Juli 2019 sampai dengan Juni 2021, Dewan Delegasi mengutus dan menempatkannya di Komunitas Pra Novisiat Hera – Timor Leste untuk membantu para calon meningkatkan kapasitas Bahasa Inggris mereka. Ia juga terlibat aktif dalam program formasi delegasi, terutama English Camp bagi para formandi dalam Delegasi. Ia sudah dua kali datang ke Kupang untuk program English Camp bagi para frater dan bruder dalam Delegasi. Ia juga dengan setia membantu mengoreksi teks-teks penting dalam Bahasa Inggris untuk kepentingan Delegasi. Selain itu ia juga mengajar Bahasa Inggris di beberapa lembaga pendidikan baik forman dan informal di Dili.
Pada tanggal 15 Juli 2021 sesuai dengan penempatan dan perutusan baru dari Dewan Delegasi, Bruder Richard menjadi Vicar Komunitas Claretian Aimutin – Dili, terhitung sejak tanggal 15 Juli 2021 sampai dengan 31 Desember 2023. Sayang, ia tak mampu memenuhi perutusan itu hingga tuntas di ujung Desember 2023, Kamis, 19 Agustus 2021, pkl. 16:38 waktu Timor Leste, Sang Khalik memanggilnya pulang ke kemah abadi di surga, setelah berjuang melawan maut dan sakit pasca kecelakaan sepeda motor. Kamis malam, jenazahnya disemayamkan di Komunitas Claretian Aimutin dan setelah misa penguburan diberangkatkan ke Hera untuk dimakamkan di sana. Selamat jalan misionaris. Tuntaskan impian dan cita-cita misionermu dari rumah Bapa. Always Missionaries!
Pra Novisiat Claret Kupang – Indonesia. Rahmat dan kemurahan kasih Tuhan terus dirasakan oleh para Misionaris Claretian Indonesia-Timor Leste. Betapa tidak! Di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai dan beragamnya tawaran dunia yang memberi rasa nyaman, Delegasi Claretian Indonesia-Timor Leste masih terus dianugerahi dengan panggilan-panggilan baru.
Minggu, 15 Agustus 2021, bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga, keduapuluh tujuh pemuda tampan diterima menjadi Aspiran dalam Delegasi Claretian Indonesia-Timor Leste di Komunitas Pra Novisiat Claret Kupang. Perayaan Ekaristi penerimaan para Aspiran baru ini dilaksanakan pada sore hari, dipimpin oleh P. Yohanes D.S. Jeramu, cmf selaku Prefek Formasi dalam Delegasi. Pater John, demikian sapaan kesehariannya, mengajak para Aspiran baru untuk selalu belajar dari teladan hidup Sang Bunda yang selalu membuka diri kepada panggilan Allah. “Semoga berkat Doa Bunda Maria dan St. Antonius Maria Claret mereka mulai berakar dalam panggilan,” demikian tambah Pater John. Masa Aspiran adalah masa untuk semakin mengalami panggilan Allah dan semangat hidup St. Antonius Maria Claret yang menjadi dasar untuk proses missioner-kemuridan di tahap-tahap formasi selanjutnya.
Hadir dalam perayaan ini perwakilan dari Komunitas Seminari Hati Maria dan semua anggota Komunitas Pra Novisiat Claret. Sesudah perayaan dilanjutkan dengan resepsi bersama dan rekreasi komunitas dalam suasana pembatasan mengikuti prokes Covid-19. Kita bersyukur atas rahmat panggilan baru ini, terutama juga atas kerja dan usaha Team Promosi Panggilan, yang meskipun dalam kesulitan karena pandemi, tetapi berusaha untuk tetap melakanakan promosi panggilan ke tempat-tempat para calon berasal. Proficiat untuk para Aspiran baru!
Pra Novisiat Claret – Kupang, Indonesia. Pada hari ini, Jumat, 13 Agustus 2021, bertepatan dengan peringatan para Martir Claretian dari Barbastro, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste menerima para postulan baru untuk menjalani masa postulansi mereka sepanjang satu tahun sebagai persiapan intesif untuk memasuki masa novisiat. Perayaan penerimaan ini yang seyogianya berlangsung di satu tempat, di Komunitas Pra Novisiat Claret Kupang, Indonesia, tetapi karena pandemi Covid-19 dan pembatasan perjalanan, maka calon postulant dari negara tetangga, Timor Leste tidak bisa hadir dan tahun ini menjalankan masa postulant di Pra Novisiat Hera, Timor Leste.
Perayaan Ekaristi penerimaan postulant di Pra Novisiat Claret Kupang, Indonesia, dipimpin oleh P. Nikolaus Ilan, cmf, Vicar dan Konsultor Dewan Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste. Dalam homilinya, P. Niko, demikian sapaannya, mengundang ke-22 postulan untuk belajar dari semangat kemartiran saudara-saudara Martir Claretian di Barbastro, yang meskipun dalam usia mereka yang masih muda waktu, rela menumpahkan darah mereka demi Kristus. Komitmen untuk mengikuti Kristus ini tidak bisa suam-suam kuku. “Kita harus berani meninggalkan segala sesuatu untuk bisa mengikuti Kristus dengan bebas dan tanpa terikat pada keluarga, kepemilikan dan hal-hal yang menghambat kita untuk mengikuti Kristus dengan sepenuh hati,” demikan tegasnya.
Hadir dalam perayaan penerimaan ini, perwakilan anggota komunitas Seminari Hati Maria Kupang, perwakilan anggota komunitas Susteran MC dan anggota Komunitas Pra Novisiat Claret. P. Selestinus Panggarra, cmf selaku superior komunitas, mengucapkan proficiat kepada para postulant baru dan selamat memasuki masa postulant. Semoga masa postulant menjadi saat untuk semakin berakar pada pengalaman panggilan dan berani untuk memberi jawaban “ya” pada panggilan Allah.
Sementara perayaan penerimaan postulant di Komunitas Pra Novisiat Hera, Timor Leste, dipimpin oleh P. Norberto Tai Soco, cmf, Superior Komunitas Hera didampingi beberapa Misionaris Claretian yang berkarya di Hera dan Aimutin. Ada empat postulant dari Timor Leste, yang sebenarnya sudah bergabung sejak tahun 2020 lalu di Pra Novisiat Claret Kupang, tetapi karena pandemic Covid-19 yang tak kunjung hilang, ditambah kebijakan negara soal pembatasan kegiatan warga, maka keempat postulant ini menjalankan tahun postulansi mereka di Hera, Timor Leste. Semoga ziarah panggilan mereka juga semakin berakar dan berani keluar untuk menjawab dengan tulus panggilan Allah dalam hidup mereka. Proficiat untuk ke-26 postulan dalam Delegasi kita.
SEMINARI HATI MARIA KUPANG – INDONESIA. Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria (Para Misionaris Claretian) secara global merayakan Hari Ulang Tahun pendiriannya setiap tanggal 16 Juli, tepat pada Pesta Sta. Maria dari Gunung Karmel. Pada tahun ini, Para Misionaris Claretian merayakan hari ulang tahun Kongregasi ke 172 pada hari Jumat (16 Juli 2021). Adapun perayaan tersebut dibalut dalam beberapa peristiwa penting Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste yang melahirkan sukacita besar sebagai kado istimewa bagi Kongregasi Claretian. Sukacita itu lahir dari pemberian diri orang-orang muda yang ingin dibentuk dalam Tanur Hati Maria demi kelanggengan misi Kongregasi.
Pada tahun ini, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste mengalami beberapa sukacita besar. Yang pertama, datang dari dapur Kongregasi di mana sebanyak 23 Postulan Claretian telah diterima menjadi Novis dan resmi memasuki tahun kanonik masa Novisiat pada Kamis (15 Juli 2021). Perayaan Ekaristi dipimpin oleh P. Antimus Melvianus Mali, CMF yang berlangsung di Kapela Novisiat Claret Benlutu, Soe – TTS.
Sukacita berikut datang dari pemberian diri dua frater; Fr. Aloysius Etwino Ganti, CMF dan Fr. Helio Castro Alves, CMF yang secara bebas memberikan diri untuk menerima rahmat tahbisan diakonat melalui tangan Yang Mulia Mgr. Norberto do Amaral, Uskup Keuskupan Maliana di Paroki Sta. Maria Fatima Lolote, Timor Leste pada hari Jumat, 16 Juli 2021.
Selain itu, kabar baik datang dari rumah-rumah formasi di mana tepat pada hari yang sama Jumat (16 Juli 2021) tiga frater; Fr. Edvan Andreas Ru’u, CMF, Fr. Anggalius Yoseph Usfal, CMF dan Fr. Patris Urbat, CMF mengikrarkan kaul kekal di Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Perayaan sukacita ini dipimpin oleh Superior Delegatus, P. Valens Agino, CMF dan disiarkan secara lives streaming youtube pada chanel Claret Tanur.
Pada hari yang sama, P. Nikolaus Ilan, CMF memimpin Perayaan Ekaristi Pengikraran Kaul Perdana bagi 9 Novis yang telah purna menjalankan masa Novisiat. Perayaan Ekaristi mengikuti protokol kesehatan Covid-19 sehingga hanya komunitas dan beberapa karyawan Novisiat yang menghadirinya dan keluarga para frater hanya mengikuti perayaan Ekaristi melalui siaran Chanel Youtube Claret Tanur. Dalam perayaan ini, para Novis mendendangkan lagu-lagu yang syahdu dan berlangsung di Kapela Novisiat.
Sementara itu sebanyak 42 Frater di Seminari Hati Maria Kupang, 23 Frater di Wisma Claretian Yogyakarta dan 7 Frater di Komunitas Sinaksak, Pematang Siantar membaharui kaul kebiaraan. Pembaharuan kaul ini menjadi tanda kelahiran kembali Kongregasi secara baru. Perayaan Ekaristi pembaharuan kaul di Seminari Hati Maria Kupang dipimpin oleh P. Eugenio Paul Madoni, CMF. Dalam homilinya ia bersyukur bahwa Kongregasi selalu lahir secara baru. “Setiap kali kalian membaharui kaul, di sana Kongregasi dilahirkan kembali. Dan hari ini melalui tahbisan diakonat di Lolote, pengikraran kaul perdana di Novisiat, pengikraran kaul kekal di Yogyakarta dan pembaharuan kaul para frater sebenarnya Kongregasi mengalami kelahiran baru,” ungkap P. Dony, CMF dalam homili singkatnya.
Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste selalu mendapat anugerah istimewa dari Tuhan dengan panggilan-panggilan baru. Para Misionaris Claretian terus mengepak sayapnya untuk mewartakan Kabar Baik dan bersama Gereja Lokal membangun iman umat sembari menimba semangat spiritual dari Bapa Pendiri St. Antonius Maria Claret sehingga bersama semangat Kapitel Umum ke 26 Para Misionaris dipanggil untuk semakin “Berakar ke Dalam dan Berani Keluar” untuk menjalankan misi Kristus yang diembankan kepada mereka.
Selamat hari Ulang Tahun Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria ke-172 dan proficiat bagi 109 Misionaris Muda Claretian yang telah memberikan diri untuk menjadi pelayan Tuhan dalam gaya St. Antonius Maria Claret. Semoga semakin banyak orang yang terpanggil untuk melayani Tuhan. Kita adalah misionari dan selalu misionaris. Missionarii Sumus, dan always Missionaries. (Y.A. Siki, cmf)
Yogyakarta – Indonesia. Setiap tanggal 16 Juli merupakan hari bersejarah bagi Kongregasi Claretian. Pada tanggal tersebut Kongregasi Claretian merayakan Hari Raya Pendirian Kongregasi yang pada 172 tahun yang lalu lahir di Vic, Barcelona, tepatnya 16 Juli 1849. Diusianya yang semakin tua ini, Kongregasi Claretian telah bermisi di 69 negara di suluruh belahan dunia. Salah satunya adalah Indonesia-Timor Leste. Di hari yang bersejarah ini juga, Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, di hadiai rahmat besar, yakni bertambahnya anggota tiga misionaris berkaul kekal. Ketiga misionaris ini adalah Fr. Patris Urbat, CMF, Fr. Anggalius Y. Usfal, CMF, dan Fr. Edvan Andreas Ru`u, CMF. Ketiga kauliawan ini berkomitmen untuk hidup murni, miskin dan taat dalam Kongregasi Putera-Putera Hati Tak Bernoda Maria untuk selama-lamanya. Komitmen ini mereka kumandangkan dengan lantang dan bebas di hadapan umat Allah yang berkumpul di Kapela St. Antonius Maria Claret Yogyakarta. Perayaan ini tidak dihadiri oleh orangtua dari ketiga kauliawan karena penyebaran virus Covid-19 yang masih meningkat dan darurat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Keluarga mengikuti Perayaan Ekaristi pengikraran kaul kekal ini lewat live streaming channel youtube Delegasi, Claret Tanur.
Perayaan ini dilangsungkan pada hari Jumad 16 Juli 2021, pukul 17:30 sampai selesai di Kapela St. Antonius Maria Claret, Wisma Skolastikat Claretian Yogyakarta. Perayaan ini dipimpin langsung oleh Superior Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino, CMF. Dalam homilinya beliau menegaskan akan radikalitas panggilan Allah atas diri ketiga misionaris ini. Belajar dari pengalaman Nabi Samuel dan Rasul Paulus yang secara radikal menyerahkan diri seutuhnya untuk kehendak Allah. Nabi Elia yang mendengar panggilan Allah dan menjawab “Ya,” untuk rencana Allah bagi manusia. Rasul Paulus dengan lantang mengatakan bahwa segala sesuatu adalah rugi setelah mengenal Kristus. Begitu pula dengan ketiga misionaris yang mengikrarkan kaul kekalnya. Mereka dengan lantang dan berani menjawab panggilan Allah dan bekerja demi Kerajaan Allah secara lepas bebas. Dalam arti menghidupi ketiga kaul mereka dengan tanggung jawab dan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah.
Adapun motto dari ketiga misionaris yang mengikrarkan kaul kekal mereka adalah. Fr. Patris Urbat, CMF, (“Engkau telah memberikan sukacita kepadaku” Mzm. 4:8); Fr. Anggalius Y. Usfal, CMF, (“Ia menyesal, lalu pergi juga” Mat. 21:28-30). dan Fr. Edvan Andreas Ru`u, CMF, (“Hendaklah kamu kaya dalam pelayanan kasih” 2 Kor. 8:7b). Dan tema umum dari perayaan kaul kekal ini adalah “Kuatkanlah Hatimu, Berdirilah Ia memanggil Engkau” (Mrk 10:49).
Selain ketiga misionaris muda yang hari ini dengan lantang mengingrarkan komitmen kekal untuk hidup murni, miskin dan taat di dalam Kongregasi Claretian, ada 23 misionaris muda yang membarui komitmen mereka untuk menghidupi nasehat-nasehat injili, mengikuti Kristus dalam semangat hidup St. Antonius Maria Claret untuk satu tahun. Adapun perayaan pembaruan kaul ini, dilaksanakan di kapela St. Antonius Maria Claret Yogyakarta. Perayaan ini dilangsungkan pada ibadat pagi, yang dipimpin langsung oleh Superior Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino, CMF.
Dalam homili singkatnya, beliau menegaskan bahwa kita perlu kembali ke dalam pengalaman kita akan kasih Allah, yang telah memanggil kita. Dengan kembali mengingat pengalaman panggilan kita, kita akan selalu dikuatkan, dan dimampukan untuk menghadapi persoalan dalam panggilan kita dengan rasa sukacita. Sebab panggilan yang kita jalani adalah anugerah cuma-cuma yang dipercayakan oleh Allah kepada kita. Dalam homilinya ini, beliau juga menekankan tegas akan keseriusan dalam menjalani panggilan. Pembaharuan kaul ini menjadi momen memperdalam komitmen akan panggilan dari setiap frater untuk semakin setia dan berakar pada pengalaman akan Allah serta berani keluar untuk menanggapi tantangan dan tuntutan zaman. Adapun ke-23 frater yang membarui kaul ini, terdiri dari frater tingkat I-IV. Dengan jumlah pertingkat, tingkat I: 5 orang, tingkat II: 8 orang, tingkat III: 4 orang, dan tingkat IV: 6 orang. (F. Gedo Baso, cmf)