Pada 23-24 November 2024, Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Antonius Maria Claret Salele dan Paroki Imaculada Coraçao de Maria Fohorem merayakan Hari OMK Sedunika ke-39 di bawah tema: “Berjalan dalam Harapan“.
Tema ini diambil dari ajakan Paus Fransiskus dalam pesannya kepada OMK pada perayaan ke-39 hari OMK sedunia tahun 2024 ini. “Inilah ajakan saya: Berjalanlah dalam Harapan,” kata Paus Fransiskus.
Ajakan ini disampaikan kepada OMK sedunia agar mempersiapkan diri memasuki Tahun Yubelium 2025 dengan harapan yang pasti, yaitu hanya menaruh harapan kepada Tuhan. Mereka yang berjalan dalam harapan seperti itu tidak akan mengalami kelelahan (bdk. Yes 40:31).
Bertolak dari teks biblis ini, Paus Fransiskus mengajak OMK sedunia untuk membangun mimpi. Paus lebih suka dengan mereka yang “berkotor tangan” karena terlibat dalam masalah dunia ini daripada mereka yang hanya memandang dunia dari beranda saja.
Paus meneguhkan kaum muda agar tak takut lelah. “Saya lebih suka dengan mereka yang kelelahan karena berjalan ke depan daripada mereka yang merasa bosan karena terus berdiri di tempat saja”, tegas Paus.
Dalam rangka mewujudkan pesan Paus tersebut, OMK dari kedua paroki tersebut berkumpul di Fohorem untuk merenungkan dan mengevaluasi mimpi mereka selama lima tahun yang telah berlalu, sekaligus merancang mimpi mereka lima tahun ke depan. Mereka berdoa, misa dan berdinamika bersama di bawah koordinasi P. Metodius Manek, CMF dan Tim Animasi selama dua hari.
P. Belarmino Da Costa Oliviera, CMF (Pastor Paroki Fohorem) dan P. Ireneus Neonbanu, CMF (Pastor Paroki Salele) mengharapkan kegiatan bersama ini tetap berlanjut. “Semoga kegiatan ini bukan yang pertama dan terakhir,” tegas P. Ireneus Neonbanu, CMF dalam sambutan penutupan kegiatan selama dua hari di tempat misi pertama Claretian di Delegasi Indonesia-Timor Leste ini.
OMK yang berpatisipasi pun merasa sangat bersukacita dengan animasi kegiatan hari OMK sedunia yang dikemas secara menarik. Mereka bersyukur karena kegiatan kali ini membuka horizon mereka untuk memandang teguh mimpi mereka dalam harapan yang pasti sebagaimana diharapkan oleh Paus Fransiskus dari mereka tahun ini. (Kontributor P. Metodius Manek, CMF, Ekonom Komunitas Claretian Paroki Fohorem)
Menjelang perayaan kemerdekaan Timor Leste yang ke-49 (28 November 2024), para misionaris Claretian wilayah Timor Leste berjumpa di Pulau Atauro. Mereka meninggalkan sebentar tempat misi mereka masing-masing di Pulau Timor dengan tujuan berjumpa untuk mengadakan pertemuan dan rekoleksi bersama di sana.
Momen penuh rahmat ini berlangsung pada 26-28 November 2024 di Aula Paroki Nossa Senhora de Fatima Atauro. Seluruh rangkaian perjumpaan ini dikoordinir oleh Komunitas Claretian Paroki Aimutin.
Terdapat berbagai kegiatan mewarnai perjumpaan wilayah ini, antara lain; doa dan misa bersama, pemaparan materi dan pertemuan, juga ada canda-tawa ringan dan rekreasi bersama. Seluruh kegiatan berlangsung dalam semangat Surat Ensiklik Paus Fransisus terbaru, yaitu Dilexit Nos, yang dikeluarkan pada 24 Oktober 2024 yang lalu.
Berlandas pada surat tersebut, P. Benediktus Nuwa, CMF sebagai pembawa materi rekoleksi mengajak seluruh misionaris Claretian wilayah Timor Leste agar membarui kehidupan pribadi, bersama dan pelayanan kerasulan dengan Hati Yesus. Khususnya dalam pelayanan, beliau menegaskan, setiap misionaris hendaknya menjadikan Hati Yesus sebagai inspirasi dalam merayakan Sakramen Rekonsiliasi, agar mampu memancarkan-Nya dalam relasi yang lembut dan hangat, serta menjadikan-Nya sebagai pusat spiritualitas misioner dalam adorasi.
Untuk memperkaya permenungan bersama, setiap misionaris membagikan pengalaman pelayanan mereka bercermin dari Hati Kudus Yesus dan bertolak dari tiga pertanyaan penuntun. Selain itu, mereka juga membangun komitmen agar menjadikan Hati Yesus sebagai hati mereka masing-masing dalam keseluruhan hidup mereka selanjutnya. (Kontributor P. Metodius Manek, CMF, Ekonom Komunitas Claretian Paroki Fohorem)
Pada 14-17 November 2024, Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Maliana berjumpa di Paroki Santo Antonius Maria Claret Salele. Tujuan utama perjumpaan ini adalah formasi kaum muda selama Tahun Pastoral (2024) di Keuskupan Maliana dengan mendalami Kitab Suci, Tradisi Suci, dan Magisterium Gereja sebagai tiga pilar iman.
OMK di Keuskupan ini lebih dikenal dengan nama “Foinsae Católica Diocese de Maliana” (FOCADIMA). Meski demikian, formasi yang dilaksanakan di Paroki Salele ini dikhususkan hanya bagi FOCADIMA di Kabupaten Covalima, terdiri dari OMK Paroki Salele, Fohorem, Suai dan Zumalai.
Para pemateri dalam perjumpaan ini semuanya adalah Misionaris Claretian. P. Metodius Manek, CMF memulai materi pertama pada 15 November 2024 dengan tema “Jovem ho Biblia” (Orang Muda dan Kitab Suci), dilanjutkan oleh P. Francisco Baeza Roca, CMF dengan tema “Jovem ho Magisterium da Igreja” (Orang Muda dan Magisterium Gereja). Pada hari berikutnya, 16 November 2024, P. Irenius Neonbanu, CMF memberikan formasi bagi OMK yang sama dengan tema “Jovem ho Tradiçao Apostólica” (Tradisi Apostolik).
Partisipasi dan kesiapsediaan para misionaris tersebut menampakkan bahwa kehadiran kita sungguh untuk melayani Gereja Lokal di mana kita berada. Hal ini tentu saja sesuai dengan impian kita di Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste.
Semua materi dikemas dengan dinamika dan animasi menarik sehingga mudah dipahami seluruh peserta sekaligus mengusir kejenuhan di tengah panasnya cuaca Salele.
RD. Francesco Indra Nascimento Teyseran, Pr sebagai Koordinator Kaum Muda Keuskupan Maliana sungguh mengapresiasi kesiapsediaan dan kedalaman penyampaian materi dari para Claretian pada momen perjumpaan OMK Covalima di Salele. Dia mengharapkan adanya kerjasama terus pada kegiatan-kegiatan selanjutnya. (Kontributor P. Metodius Manek, CMF, Ekonom Komunitas Claretian Paroki Fohorem)
Dalam wejangan suci di bibir pantai Galilea, Yesus memerintahkan kepada Petrus dan para murid lainnya untuk menebarkan jalan menangkap ikan. “Tebarkanlah jalamu, maka akan kamu peroleh” (Yoh 21:6).
Jala panggilan bukanlah suatu barang antik yang harus disembunyikan, melainkan dia harus ditebarkan di lautan lepas, menerjang ombak, menabrak karang-bahkan sampai tersobek-sobek untuk memperoleh panggilan-panggilan baru.
Kali ini, tim promotor panggilan wilayah Manggarai, P. Robertus Darvino Karno, CMF mencoba menebarkan kembali jala panggilan itu di wilayah Manggarai Timur hingga ke pelosok-pelosoknya. Terbersit sebuah keyakinan bahwa suara Tuhan itu menembusi batas-batas teritorial dan membumi di rahim tanah Congka Sae (Manggarai).
Adapun sasaran promosi panggilan yang telah dijangkau oleh P. Robertus Darvino Karno, CMF adalah Paroki St. Gregorius Borong (SMAS Katolik Pancasila Borong), Paroki St. Pius X Mukun (SMAS Katolik St. Arnoldus Mukun), Paroki St. Antonius Padua Mbeling (SMAN 7 Borong-Mbeling), Paroki St. Maria dari Fatima Nangalanang (SMAN 6 Borong-Puntu), Pra Paroki St. Hironius Emilianus, Jawang (SMAN Borong-Jawang).
Pada umumnya sekolah-sekolah ini menyambut dengan baik kehadiran misionaris Claretian yang mengadakan aksi panggilan. Kerja sama yang sudah terjalin dari tahun ke tahun membuat Kongregasi kita semakin dikenal oleh umat.
Kami mengharapkan dukungan dan doa dari para misionaris agar karya kami dalam menebarkan jala panggilan ini membuahkan hasil yakni “memperoleh ikan yang melimpah”. Salam in Corde Matris. (Laporan P. Robertus Darvino Karno, CMF, tim promotor panggilan wilayah Manggarai)
Pematang Siantar, Sumatra Utara. P. Valens Agino, CMF selaku Pimpinan Claretian Indonesia-Timor Leste kembali mengadakan kunjungan kanonik. Kali ini, komunitas yang dikunjungi adalah komunitas di wilayah Sumatra, tepatnya di Keuskupan Agung Medan. Perjalanan kunjungan kanonik ini dilaksanakan pada 20 Oktober sampai 7 November 2024.
Perjalanan kunjungan kanonik dari P. Valens Agino, CMF di wilayah Sumatra dimulai dengan Komunitas Claretian Kuasi Paroki St. Paskalis, Diski, pada 28-29 Oktober 2024. Beliau disambut dengan tata cara penyambutan berbudaya Batak. Kegiatan kunjungan ini dibuka dengan ibadat resmi lalu dilanjutkan dengan dialog bersama masing-masing anggota komunitas. Setelah itu, diadakan beberapa aktivitas berupa pengamatan atas kegiatan yang ada dalam komunitas, fasilitas-fasilitas komunitas, dan pemeriksaan aset-aset komunitas baik milik keuskupan maupun delegasi/kongregasi.
Aktivitas yang hampir sama juga dilakukan oleh P. Valens Agino, CMF ketika menyambangi Komunitas Claretian Paroki St. Yohanes Penginjil, Mandala, pada 2-4 November 2024, dan Komunitas Claretian Paroki St. Mikhael, Tanjungbalai, pada 4-6 November 2024. Pada dua komunitas ini, P. Valens Agino, CMF juga berdinamika bersama komunitas, mengikuti jadwal harian komunitas, berdialog, dan melihat-lihat aset dan dokumentasi komunitas.
Pada 30 Oktober sampai 2 November 2024, P. Valens Agino, CMF menjadwalkan untuk mengunjungi Komunitas Claretian Pematang Siantar. Sebagaimana biasanya, kedatangan P. Valens Agino, CMF disambut dengan tata cara penyambutan secara adat Batak Simalungun. Dalam kunjungan di komunitas formasi ini, visitor melakukan dialog dengan setiap anggota, observasi terhadap aset-dokumentasi kongregasi, membuat pertemuan untuk menyelaraskan hal-hal spiritual serta memberi informasi aktual Delegasi juga masukan-masukan bagi kelanjutan misi komunitas formasi ini.
Kemudian pada tanggal 6 November 2024 malam, bertempat di komunitas Claretian Mandala, Medan, P. Valens Agino, CMF bersama semua anggota berkaul kekal di wilayah misi CMF Sumatera mengadakan temu penutupan rangkaian kunjungan ke komunitas-komunitas misi wilayah Sumatra. Dalam pertemuan ini beliau menyampaikan semua hasil observasi serta memberi masukan-masukan untuk kelanjutan misi Claretian di wilayah misi ini.
Kunjungan kanonik ini merupakan kunjungan penting dan bermakna bagi setiap komunitas yang dikunjungi. Semua misionaris Claretian dari masing-masing komunitas sangat antusias menyambut kunjungan kanonik ini dan mensyukurinya sebagai tanda persatuan dan perhatian Dewan Delegasi terhadap komunitas Claretian yang berkarya di wilayah misi Sumatera. (Laporan Fr. Arnoldus Yansen Feka, CMF; Ekonom Komunitas Biara St. Antonius Maria Claret Sinaksak)
Matani, Kupang. Pada Selasa (20/8/2024), komunitas Pra Novisiat Claret (PNC) Kupang tengah diliputi sukacita. Terik matahari siang tidak membuyarkan semangat anggota komunitas PNC untuk menunjukkan sukacita mereka atas tiga peristiwa penting yang sedang mereka rasakan. Tiga peristiwa sukacita tersebut adalah pelantikan P. Sabu George Palackathadathil, CMF menjadi superior komunitas di depan altar kapel komunitas PNC, penerimaan 12 postulan yang ditandai dengan penerimaan Autobiografi St. Antonios Maria Claret dan penerimaan 18 aspiran yang ditandai dengan penerimaan biografi St. Antonius Maria Claret. Ketiga peristiwa ini dibungkus dalam ibadat syukur yang dipimpin oleh P. Valens Agino, CMF selaku Superior CMF Indonesia-Timor Leste.
Dalam kotbahnya, P. Valens Agino, CMF menyebutkan bahwa P. Sabu George Palackathadathil, CMF merupakan sosok pemimpin yang rendah hati. Hal ini disampaikannya dengan mengingat bahwa P. Sabu George Palackathadathil, CMF berasal dari India yang sangat kental dengan sistem kasta. Selain itu, P. Sabu George Palackathadathil, CMF sendiri pernah menjabat sebagai Delegatus CMF Indonesia-Timor Leste periode 2008-2014. Namun, dengan kerendahan hatinya, beliau mau ditempatkan di rumah formasi.
Selain itu, dalam kotbahnya juga P. Valens Agino, CMF mengingatkan para aspiran dan para postulan baru perihal panggilan mengikuti Tuhan di dalam Kongregasi Misionaris Claretian. Beliau mengingatkan bahwa panggilan mengikuti Tuhan sebagai misionaris Claretian bukan untuk coba-coba masuk biara. Seseorang mesti sungguh-sungguh menjawab panggilan Tuhan. Untuk itulah di masa aspiran dan postulan ini, P. Valens Agino, CMF mengajak para calon untuk sungguh menjadi dekat dengan Tuhan dan mencermati panggilan Tuhan secara lebih sungguh.
Ibadat pelantikan superior baru komunitas PNC dan penerimaan aspiran-postulan diakhir dengan foto bersama dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah di kamar makan komunitas PNC. Yang turut hadir dalam ibadat syukur ini adalah para Claretian berkaul kekal dari komunitas CH dan SHM serta beberapa pengajar di komunitas PNC. Profisiat kepada komunitas PNC.