Oenopu, Timor Tengah Utara. Paroki St. Antonius Maria Claret, Oenopu menjadi saksi dari sebuah perayaan yang tak terlupakan, dalam rangka puncak Pesta Claret 2023. Pesta yang ditunggu-tunggu oleh para Claretian di seantero dunia ini menggabungkan momen perayaan St. Antonius Maria Claret yang dirayakan setiap tanggal 24 Oktober, dengan momen penting lainnya, yakni pesta perak 25 tahun hidup membiara dari lima pater Claretian dan syukur atas tahbisan suci dari lima imam baru Claretian.
Pembagian Sembako dan Pelatihan Pengolahan Bahan Lokal
Momen puncak Pesta Claret 2023 di Oenopu dibuka dengan pembagian sembako. Pembagian sembako ini diperuntukan bagi keluarga kurang mampu yang berdomisili di paroki pusat maupun di stasi-stasi yang tersebar di wilayah paroki. Kegiatan bertajuk “Aksi Bulan Claret: Menebar Kasih, Menabur Harapan, Menuai Kehidupan demi Keutuhan Ciptaan” ini terselenggara berkat kerja sama Paroki St. Antonius Maria Claret dan tim Solidaritas dan Misi (SOMI) melalui Komunitas SEPEKita. Selain itu, Komunitas SEPEKita juga mengadakan pelatihan pengolahan produk lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Kegiatan bagi-bagi sembako dan pelatihan pengolahan produk lokal ini merupakan bagian penting dalam semangat kebersamaan dan kepedulian sosial bagi mereka yang membutuhkan bantuan. Sembako yang dibagikan berupa beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya. Para sukarelawan dari pihak paroki maupun dari pihak komunitas bekerja keras untuk memastikan bahwa bantuan tersebut sampai kepada mereka yang membutuhkannya. Sedangkan bahan-bahan yang dipakai untuk pengolahan berupa ubi, labu, asam, dan lainnya.
Misa Puncak Pesta Claret 2023
Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste secara sengaja memilih Paroki St. Antonius Maria Claret, Oenopu sebagai venue puncak Pesta Claret 2023 karena nama pelindung paroki adalah St. Antonius Maria Claret. Misa puncak Pesta Claret 2023 dirayakan pada 24 Oktober 2023 pukul 15.30 yang dipimpin oleh P. Yos Markus Arkian, CMF sebagai selebran utama. Misa dirayakan secara semarak bersama seluruh umat paroki.
Selain itu, dalam pesta yang sama, dirayakan pula 25 tahun hidup membiara dari lima pater Claretian, yakni P. Dami Tasaeb, CMF; P. Gab Bahan, CMF; P. Justino Galvao, CMF; P. Fenz Poca, CMF; dan P. Yos Markus, CMF. Adapula perayaan syukur atas rahmat tahbisan imamat dari lima imam baru yang ditahbiskan pada 18 Oktober 2023 lalu.
Setelah Misa, semua yang hadir dalam pesta tersebut disuguhkan dengan acara-acara, seperti tarian bersama, dance dari anak-anak sekami, nyanyian, dan lain sebagainya.
Palurejo, Kalimantan Tengah. Pada bulan Oktober tahun ini, Pesta Claret di Paroki St. Maria Immaculata Wayun Palurejo berlangsung sangat meriah dan harmonis. Kegiatan yang berlangsung dari 8-23 Oktober 2023 itu merupakan perayaan yang sangat dinantikan oleh para Claretian dan umat paroki setempat, serta menarik partisipasi dari umat non-Katolik dalam berbagai perlombaan.
Selama pesta Claret berlangsung, berbagai perlombaan yang menarik diadakan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh umat paroki untuk berpartisipasi. Beberapa perlombaan yang diselenggarakan antara lain Cerdas Cermat Alkitab, voli, futsal, dan berbagai kegiatan seru lainnya. Perlombaan cerdas cermat alkitab memberi daya tarik tersendiri karena menguji pengetahuan iman dan agama dari para peserta yang merupakan anak-anak sekami dari 12 lingkungan yang ada di pusat paroki.
Selain itu, dalam perlombaan voli dan futsal, tim-tim yang terdiri dari berbagai kalangan umat paroki bersaing dengan semangat tinggi untuk menjadi yang terbaik. Euforia umat paroki menciptakan atmosfer yang meriah di lapangan, yang juga membangkitkan dukungan dan sorak-sorai dari para penonton yang antusias.
Salah satu fenomena yang menonjol dari Pesta Claret 2023 di Paroki St. Maria Immaculata Wayun Palurejo ini adalah keterlibatan umat non-Katolik dalam perlombaan. Gambaran ini menunjukkan semangat inklusifitas dan kerukunan antara umat beragama di lingkungan paroki tersebut. Para peserta non-Katolik yang turut serta dalam perlombaan turut antusias dalam Pesta Claret meunjukkan semangat persaudaraan dan memperkuat hubungan antarumat beragama.
Pesta Claret di Paroki St. Maria Immaculata Wayun Palurejo adalah bukti nyata tentang kebersamaan, keragaman, dan persatuan dalam hidup bersama. Pesta Claret tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi telah bergerak lebih maju perihal memberikan gambaran tentang kehangatan dan keramahan dalam hidup bersama sebagai saudara.
Kota Baru, Kupang Bertepatan dengan Pesta St. Lukas, Rabu (18/10/2023), Mgr. Petrus Turang, Pr menahbiskan 10 diakon menjadi imam di Gereja Paroki St. Maria Assumpta, Kota Baru, Kupang. Para imam baru yang ditahbiskan tersebut merupakan gabungan dari lima diakon Keuskupan Agung Kupang dan lima diakon Kongregasi Para Misionaris Putra-putra Hati Tak Bernoda Maria (Para Misionaris Claretian).
Dalam homilinya, Uskup asal Manado ini mengingatkan kepada para imam baru dengan spiritualitas hati. Bagi Bapa Uskup, hati para imam baru harus benar-benar didedikasikan untuk umat. Hati para imam baru adalah hati Gereja.
“Kamu punya hati adalah hati Gereja, bukan hati kamu sendiri”, ungkapnya.
Diharapkannya bahwa dengan hati, para imam baru bisa menggerakan umat ke arah hidup rohani yang semakin baik. Sebab, menjadi seorang imam berarti menjadi seorang pemimpin spiritual.
“Yang harus berkembang menjadi hati yang baik adalah seluruh umat yang Anda gerakan sebagai pemimpin spiritual, supaya umat sungguh-sungguh menikmati kehadiran imam”, kata Bapa Uskup.
Para diakon dari Misionaris Claretian yang ditahbiskan menjadi imam adalah Dominikus Evenroy Gultom, CMF; Emilianus Dungnga Koten, CMF; Engelbertus Seran, CMF; João Martinho Enfein, CMF; dan Ponsianus Ladung, CMF.
Profisiat untuk para imam baru dari Kongregasi Para Misionaris Claretian. Semoga menjadi berkat bagi semua orang yang dilayani. Salam In Corde Matris!
Noeltes, Kupang. Pada Minggu (15/10/2023), Komunitas SEPEKita mengadakan kegiatan bagi-bagi sembako di Kapela St. Maria Lordes, Noeltes. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Komunitas SEPEKita dalam membantu masyarakat, terutama dalam mengatasi kesulitan ekonomi yang semakin meningkat.
Kegiatan bagi-bagi sembako ini dimulai dengan Perayaan Ekaristi Kudus. P. Selestinus Panggara, CMF selaku pemimpin rombongan berkesempatan memimpin perayaan syukur tersebut. Dengan diinspirasi bacaan liturgi hari Minggu Biasa XXVIII, bagi P. Seles, CMF, pertemuan antara umat Noeltes dengan Komunitas SEPEKita semata-mata karena kedua kelompok ini menerima undangan Tuhan untuk berkumpul di sekitar altar Tuhan.
Selepas Misa, umat Noeltes berkumpul di depan Kapela St. Maria Lordes untuk menerima bantuan yang telah disediakan. Masing-masing keluarga menerima satu bingkisan sembako yang isinya berupa kebutuhan hidup harian. Adapun juga anak-anak sekami menerima bingkisan kecil.
Umat Allah yang mendapat bantuan sembako ini tidak terbatas pada umat Katolik saja. Pada kesempatan berahmat itu, umat non-Katolik juga berkesempatan untuk menerima bantuan sembako.
Kegiatan bagi-bagi sembako dari Komunitas SEPEKita ini merupakan bagian dari perayaan Pesta Claret 2023. Melalui Komunitas SEPEKita, para Misionaris Claretian hendak membagi-bagikan rahmat Tuhan kepada umat Allah yang tidak mampu. Selain itu, kegiatan yang sama pula bertujuan untuk memeriahkan hari Pangan Sedunia.
Lasiana, Kupang. Para Claretian Indonesia-Timor Leste yang berdomisili di wilayah Timor Barat I mengadakan rekoleksi bersama, pada Sabtu (14/10/2023). Rekoleksi tersebut bertempat di Komunitas Claretian House, Kupang. Tema yang diberikan dalam kesempatan rekoleksi kali ini terinspirasi dari Impian II Delegasi, yakni tentang Karisma dan Pelayanan Sabda. Rekoleksi tersebut dipimpin oleh P. Francisco José Baeza Roca, CMF.
Dalam presentasi materinya, P. Xiku, CMF membagikan hasil refleksinya tentang Spiritualitas Hati Maria dan pelayanan Sabda yang mana sumber inspirasinya berasal dari Dokumen Kapitel Umum XXV (2022), yakni Querida Congregación. Selain itu, P. Xiku, CMF juga membicarakan tentang spiritualitas pribadi dari setiap Claretian yang diambil dari dokumen Kapitel Umum XX (1985), yakni Seorang Misionaris Claretian dalam Proses Perubahan Kongregasi. Materi lain yang diangkat dalam rekoleksi kali ini adalah tentang homili yang sumbernya berasal dari dokumen Evangelii Gaudium.
Setelah memaparkan materinya, P. Xiku, CMF memberi kesempatan kepada peserta rekoleksi untuk merenungkan kembali materi-materi yang telah dibicarakan, untuk kemudian di-sharing-kan secara bersama-sama. Adapun sebelum sharing hasil pembacaan pribadi atas materi rekoleksi, para peserta rekoleksi diberikan kesempatan untuk mengadakan pengakuan dosa. Setelah sharing, para peserta rekoleksi diajak untuk mengadakan adorasi bersama dipimpin oleh P. Sipri Asa, CMF. Rekoleksi sehari tersebut kemudian diakhiri dengan makan bersama.
Rekoleksi bersama ini merupakan salah satu usaha dari para Claretian dalam memahami dan mendalami panggilannya dalam Gereja untuk melayani Sabda dan meneruskan kharisma yang telah diwariskan oleh St. Antonius Maria Claret.
Matani, Kupang. Dalam rangka memeriahkan Pesta Claret yang setiap tahun jatuh pada tanggal 24 Oktober, Komunitas Pra Novisiat Claret (PNC) dan Komunitas Seminari Hati Maria (SHM) mengadakan dua pertandingan persahabatan pada Jumat (13/10/2023) di lapangan Komunitas PNC. Dua cabang olahraga yang dipertandingkan adalah pertandingan sepak bola dan pertandingan bola voli.
Pertandingan sepak bola menampilkan keahlian dan semangat kompetitif dari kedua tim. Pertandingan tersebut berlangsung sengit sepanjang 90 menit dengan diwarnai aksi-aksi gemilang para pemain dari kedua tim. Aksi saling serang mewarnai pertandingan. Namun, diakhir pertandingan, Komunitas SHM berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 0-1, yang mana gol tunggal tersebut tercipta pada babak pertama. Gol tunggal dari Komunitas SHM tersebut menciptakan momen yang akan dikenang dalam sejarah pertandingan ini.
Tidak hanya dalam pertandingan sepak bola. Komunitas SHM juga menunjukkan dominasi mereka atas Komunitas PNC pada pertandingan bola voli. Para pemain voli dari kedua komunitas berusaha menampilkan permainan terbaik mereka, melalui strategi-strategi jitu. Namun, tampaknya para pemain voli dari Komunitas SHM lebih unggul dalam setiap aspek permainan. Pada pertandingan tersebut, Komunitas SHM memenangkan pertandingan dengan skor meyakinkan 0-3, dengan jarak skor di setiap set yang cukup lebar.
Pada akhir pertandingan, superior komunitas dari Komunitas PNC dan Komunitas SHM sama-sama mengamini bahwa pertandingan antar komunitas ini bukan untuk mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah. Lebih dari pada itu, pertandingan tersebut merupakan upaya dari para Claretian untuk memupuk rasa persaudaraan dalam hidup bersama sebagai satu keluarga Claretian. Pertandingan hanyalah 2×45 menit dan tiga set, selebihnya adalah tentang persaudaraan.
Momen pertandingan persaudaraan antara Komunitas PNC dan Komunitas SHM diakhiri dengan menikmati kopi-teh dan cemilan bersama-sama di depan Kapel Komunitas PNC.