Evaluasi Pertengahan Tahun Orientasi Misioner (TOM)

Seminari Hati Maria – Kupang. Para Misionaris post novisiat yang sedang menjalankan Tahun Orientasi Misioner (TOM) Angkatan 2022/2023, mengadakan evaluasi pertengahan masa orientasi misioner pada tanggal 9-10 Januari 2023. Evaluasi tersebut dilaksanakan secara daring, mengingat hampir semua anggota angkatan TOM tahun ini tersebar di sebagian wilayah misi Misionaris Claretian seperti Sumatra, Timor Barat dan Timor Leste; selain itu tentu demi efisiensi waktu dan biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini.

Pertemuan para misionaris TOM ini dibuka dengan mendengarkan input dan insight yang disampaikan oleh Superior Delegatus CMF Indonesia-Timor Leste, P. Valens Agino, cmf. P. Valens, demikian sapaan akrabnya, mengundang para misionaris muda untuk membuka diri dalam seluruh dinamika formasi kemuridan dengan membiasakan diri untuk berdialog dengan superior komunitas dan saudara-saudara sekomunitas. Selain itu agar mereka juga terlibat dalam perjalanan bersama untuk mewujudkan impian Allah bagi Kongregasi, Delegasi, komunitas kita saat ini dalam terang mandat Kapitel Umum XXVI.

Dinamika evaluasi yang naratif dan apresiatif, membantu para-TOM-ers untuk memahami kisah kemuridan sebagai sebuah perjalanan bersama (sinodal) sesuai dengan konteks komunitas di mana mereka diutus. Demikan sasaran yang hendak dicapai sebagaimana dirancang oleh team pendamping: P. Yohanes DS Jeramu, cmf (Prefek Formasi Delegasi), P. Damasus Sumardi, cmf (Superior dan Formator Skolastikat Claretian Yogyakarta), dan P. Yoseph Ferdinandus Melo, cmf (Superior dan Formator Komunitas Seminari Hati Maria Kupang).

Ada sembilan misionaris post-novisiat yang menjalankan Tahun Orientasi Misioner kali ini: Fr. Agostinho Do Rego, cmf (Paroki San Jose Aimutin, Dili), Fr. Andreas E.S. Nahak, cmf (Paroki St. Maria Fatima Lolotoe – Timor Leste), Fr. Karolus K. Guru, cmf (Paroki St. Antonius Ma. Claret Salele – Timor Leste), Fr. Dominikus D.D. Lanang, cmf (Paroki Hati Tak Bernoda Maria Fohorem – Timor Leste), Fr. Yoh. Raimundus B. Paga, cmf (Paroki St. Maria Fatima Nurobo), Fr. Petrus K. Bheo, cmf (Paroki St. Antonius Ma. Claret Oenopu), Fr. Cesar Agostinho Amaral, cmf (Paroki St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus Panite), Fr. Falenrius Nderi, cmf (Quasi Paroki St. Paskalis Diski), dan Fr. Fridolin Marcen Putra, cmf (Paroki St. Mikhael Tanjung Balai). Melalui narasi kemuridan dengan macam-macam peluang dan tantangan yang mereka hadapi di komunitas perutusan mereka masing serta input dan insight formatif yang diberikan oleh para pendamping, menjadikan mereka untuk tetap bersemangat menekuni masa orientasi ini dengan baik. Demikian pengakuan TOM-er Lolotoe, Fr. Andreas E.S. Nahak, “bahwa masa orientasi misioner ini membantu saya untuk menghidupi jatidiri saya sebagai misionaris dan “always missionaries.”

Seminar dan Diskusi Interdisipliner Mahasiswa Rantau: “Personal Branding sebagai Strategi Manajemen Diri”

Condong Catur, Sleman. Komunitas Wisma Skolastikat Claretian mengadakan “Seminar dan Diskusi Interdisipliner dengan Kaum Muda” pada Minggu (8/1/2023). Kegiatan ini merupakan aktualisasi Impian ke-4 dalam Proyek Komunitas WSCY tentang “Kerasulan Kaum Muda dan Promosi Panggilan”, terutama yang tertuang dalam tekad ke-3 yakni “mengadakan diskusi akademik dengan kaum muda”. Sasaran dari kegiatan ini adalah para mahasiswa yang berasal dari luar Jawa atau mahasiswa rantau.

Kemunculan seminar dan diksusi interdisipliner ini berangkat dari sebuah keprihatinan melihat berbagai fenomena mahasiswa rantau yang tidak memaksimalkan kemampuan mereka di bangku perkuliahan. Mahasiswa rantau biasanya mendapat masalah tertentu yang muncul di awal perkuliahannya karena harus beradaptasi dengan kebudayaan yang baru, sistem pendidikan yang baru dan lingkungan sosial yang baru. Hal ini kemudian muncul shifting mentality dari mahasiswa rantau. Kalau kita menelisik lebih dalam sebenarnya mahasiswa rantau memiliki prestasi akademik yang baik di bangku SMA. Bahkan sebagian dari mereka adalah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa presetasi tertentu.

Seminar dan diskusi interdisipliner ini mengambil tema Kepemimpinan Diri. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Fr. Yovendi Mali Koli, CMF, dan P. Metodius Manek, CMF, S.S., M.M bertindak sebagai pemateri seminar.

Dalam materinya yang berjudul “Personal Branding sebagai Strategi Manajemen Diri”, P. Todi, CMF mengatakan bahwa personal brand bersifat itu imperatif karena berbagai alasan. Pertama, hal ini membedakan seseorang dari orang lain, terutama saingannya; reputasinya merepresentasikan sebuah keunggulan yang membedakannya dari orang lain. Personal brand membantu orang mengembangkan visibilitasnya, juga sekaligus menampakkan aspek-aspek tertentu yang dimilikinya.

Kedua, personal brand menjadi penanda bagi seseorang sebagai ahli pada bidang yang digelutinya. Sebuah brand yang sukses mempromosikan seseorang sebagai yang terbaik, bukan hanya karena menjadi solusi bagi sebuah persoalan, melainkan juga karena tampil sebagai pilihan terbaik.

P. Todi, CMF juga menekankan bahwa keberadaan media sosial yang masih seperti sekarang ini merupakan instrumen terbaik dan termudah untuk membangun identitas pribadi (personal identity), memelihara reputasi dan menjadi terlihat dalam industri tertentu. Gambaran diri yang muncul lewat media sosial ini bisa berupa identitas sosial (social identity) dan bisa berupa identitas personal (personal identity). Menurut P. Todi, CMF, untuk membangun personal branding lebih terkait kepada bagaimana membangun personal identity ketimbang membangun social identity.

Selanjutnya, P. Todi, CMF memaparkan perihal bagaimana membangun personal identity. Baginya, personal identity itu memiliki tiga dimensi, yakni self-esteem, self-efficacy, dan self-monitoring.

“Personal identity terdiri dari tiga dimensi, yaitu pertama, self-esteem; seseorang merasa penampilan luar yang berharga, selalu bangga dengan diri sendiri dan sadar akan segala sesuatu yang lebih dalam dirinya. Kedua, self-efficacy; seseorang bisa melakukan apapun, mempunyai semangat belajar otodidak dan cepat move on. Ketiga, self-monitoring; seseorang bisa mengatasi persoalan apapun yang dihadapinya, mempunyai semangat bunglon-cepat beradaptasi dengan situasi dan konteks tertentu”, jelasnya.

Setelah mempresentasikan materinya, P. Todi, CMF menyampaikan beberapa pertanyaan penting kepada peserta yang hadir untuk didiskusikan dalam kelompok dan dipresentasikan. Diskusi dan presentasi kelompok merupakan feedback atas materi yang telah disampampaikan sekaligus menjadi tempat bagi para peserta untuk membagikan pengalaman pribadi mereka perihal pengembangan diri mereka di tanah rantau.

Kegiatan ini berlangsung di Komunitas Wisma Skolastikat Claretian, Jogjakarta dan dihadiri oleh 40 mahasiswa rantau. Seminar dan diskusi ini berlangsung selama 3 jam (pukul 16.30-19.30 WIB).

(Laporan R. Maryono Paing, CMF)

Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki Mater Dei Melata

Melata, Kalimantan Tengah. Memperhatikan Surat Keputusan dari P. Valens Agino, CMF, Superior Delegatus, CMF Indonesia – Timor Leste, tertanggal 15 Juli 2022 perihal usulan pengangkatan dan penempatan yang disampaikan kepada Pimpinan Keuskupan Palangka Raya, maka pada tanggal 23 Desember 2022, pimpinan Keuskupan Palangka Raya, Mgr. Aloysius M. Sutrisnaatmaka MSF, mengeluarkan Surat Keputusan Keuskupan yang menetapkan keputusan Mengangkat P. Jefrryanus Ulu, CMF sebagai Pastor Paroki Mater Dei Melata dengan segala kewenangan dan kewajibannya sebagai Pastor Kepala Paroki, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2023. Menindaklanjuti Surat Keputusan Uskup Palangka Raya ini, maka pada hari Minggu (8 Januari 2023, pkl. 08.00 WIB), bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Minggu Misioner Sedunia dilaksanakan upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki Mater Dei Melata dari Pastor Paroki lama, P. Pankratius Rehi Kandelu, CMF ke Pastor Paroki baru, P. Jeffryanus Ulu, CMF. Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki ini disatukan dalam Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh P. Pankratius Rehi Kandelu, CMF dan Upacara Pelantikan dilakukan setelah Homili oleh Perwakilan Dewan Keuskupan Palangka Raya, P. Yohanes Maharsono MSF dan disaksikan langsung oleh Perwakilan Pimpinan Dewan Kongergasi CMF Delegasi Indonesia – Timor Leste, P. Egenius Paul Madoni CMF.

Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki diawali dengan Pembacaan Surat Keputusan tentang Pembebastugasan Pastor Paroki lama dan Pengangkatan Pastor Paroki Baru oleh P. Yohanes Marharsono MSF sebagai Perwakilan Pimpinan Keuskupan Palangka raya (Sekretaris Keuskupan), dilanjutkan dengan pernyataan kesediaan dan janji dari Pastor Paroki baru, lalu mengucapkan doa dan melantik P. Jefrryanus Ulu CMF sebagai Pastor Paroki baru. Selanjutnya adalah Upacara simbolis Serah Terima Jabatan dan berkas -berkas Parokial oleh P. Pankratius Rehi Kandelu CMF kepada P. Jeffryanus Ulu CMF disaksikan oleh P. Yohanes (Keuskupan), P. Dony CMF dan seluruh Umat Allah yang hadir dalam perayaan Ekaristi. Setelah Upacara Serah Terima Simbolik jabatan dan berkas – berkas Parokial, selanjutnya diadakan pembacaan Berita Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan. Upacara hari ini juga dilengkapi dengan Upacara Pengukuhan Pastor Rekan P. Alexius Kedi, CMF dan P. Edvan Andreas Ru’u CMF serta Pengukuhan Dewan Pastoral Paroki Mater Dei Melata periode 2023-2025.

Sebelum Berkat Penutup Perayaan Ekaristi, diadakan sambutan-sambutan. Sambutan pertama oleh Pastor Yohanes (Perwakilan Dewan Keuskupan). Dalam sambutannya Pastor Yohanes mewakili Uskup Palangka Raya menyampaikan ucapan Terima Kasih atas pelayanan dan pengabdian P. Pankras CMF selama menjadi Pastor Paroki Mater Dei Melata dibawah payung Pelayanan Keuskupan Palangka Raya. Selamat bertugas di tempat misi yang baru, buah kasihmu yang manis akan selalu dikenang, teruslah berbuah kebaikan, jadilah garam dan terang dimanapun engkau diutus Tuhan. Pastor Yohanes juga menyampaikan proficiat atas pengakatan P. Jefry CMF sebagai pastor paroki yang baru. Selamat melayani Keuskupan Palangka Raya dan umat paroki Mater Dei Melata. Semoga Paroki Mater Dei ini dapat berkembang dan selalu memancarkan Kasih Allah di dunia ini, khususnya di bumi Kalimantan Tengah. Sambuatn Kedua, P. Dony mewakili Pimpinan Kongregasi CMF Delegasi Indonesia – Timor Leste. Dalam sambutannya, P. Dony CMF mengucapkan terima kasih kepada Keuskupan Palangka Raya karena telah mempercayakan pelayanan Paroki Mater Dei Melata kepada para Misonaris Claretian (CMF). Untuk Dewan Pastoral dan umat Allah Paroki Mater Dei Melata, P. Dony CMF mengucapkan terima kasih karena telah menerima para Misionaris CMF dengan baik dan telah bekerja sama, saling membantu dan menemani setiap kisah – kisah perjalanan dan pelayanan para misionaris. Ada kisah-kisah yang terdengar bahwa Dewan Pastoral dan Umat Allah Paroki Mater Dei Melata selama ini tidak pernah meninggalkan saudara kami dalam pelayanan dan dalam karya-karya. Semoga kerja sama dan hal-hal baik yang mewarnai karya-karya pastoral selama ini semakin berwarna dan Paroki Mater Dei Melata semakin berkembang dan siap menjadi garam dan terang dunia. P. Dony CMF juga menegaskan bahwa kehadiran DPP dan Umat merupakan bagian dan badan paling penting dari elemen kehidupan Paroki. Selanjutnya P. Dony CMF mengucapkan terima kasih atas kerjsama, pengabdian, dan pelayanan P. Pankras CMF selama menjalankan misi di Paroki Mater Dei Melata. Dan untuk P. Jefry, CMF, P. Alex CMF, dan P. Andre CMF, selamat bertugas dan berkarya, Caritas Christi Urget Nos. Bekerjalah dengan baik, tetap setia pada prinsip “Rooted and Audacious – Berakar dan Berani Keluar”. Sambutan selanjutnya diberikan kepada Ketua DPP, P. Pankras CMF dan P. Jefry CMF. Setelah sambutan, Misa dilanjutkan dengan berkat Penutup. Setelah Misa selesai, kesempatan diberikan oleh Foto Bersama. Setelah Perayaan Misa, atas inisiatif Dewan Pastoral dan umat Allah Paroki Mater Dei Melata diadakan acara Ramah Tamah dan Salaman Perpisahan dengan P. Pankras CMF yang dirangkai secara istimewa dalam ritual adat Dayak yang disebut: Koba Tongan. (Laporan dari P. Alexius Kedi, cmf)

Pelantikan dan Serah Terima Jabatan serta Pengukuhan Pastor Rekan dan DPP Paroki Mater Dei Melata Periode 2023-2025

Melata, Kalimantan Tengah. Pada Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Minggu Misioner Sedunia, Minggu (8/1/2023), Komunitas Paroki Mater Dei Melata mengadakan pelantikan dan serah terima jabatan pastor paroki dan pengukuhan pastor rekan dan dewan pastoral periode 2023-2025. Misa yang penuh rahmat itu dipimpin oleh P. Pankratius Rehi Kandelu, CMF.

Peristiwa berahmat tersebut merupakan penyerahan jabatan pastor paroki dari P. Pankratius Rehi Kandelu, CMF, selaku pastor paroki yang lama, kepada P. Jeffryanus Ulu, CMF, selaku pastor paroki yang baru. Penyerahan serah terima jabatan tersebut disaksikan oleh P. Yohanes Maharsono, MSF (Sekretaris Keuskupan Palangka Raya), P. Eugenius Paul Madoni, CMF (Perwakilan Dewan Delegasi Indonesia-Timor Leste), P. Aleksius Kedi, CMF, P. Edvan Andreas Ru’u, CMF, dan segenap umat yang hadir.

Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pastor Paroki diawali dengan Pembacaan Surat Keputusan tentang Pembebastugasan Pastor Paroki Lama dan Pengangkatan Pastor Paroki Baru oleh P. Yohanes Maharsono, MSF sebagai Perwakilan Pimpinan Keuskupan Palangka Raya, yang dilanjutkan dengan pernyataan kesediaan dan janji dari Pastor Paroki baru, pengucapan doa dan pelantikan P. Jefry, CMF sebagai Pastor Paroki baru, perayaan simbolis serah terima jabatan dan berkas-berkas paroki oleh P. Pankras, CMF kepada P. Jefry, CMF, dan pembacaan Berita Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan. Setelah itu, ada pula Upacara Pengukuhan Pastor Rekan P. Alexius Kedi, CMF dan P. Edvan Andreas Ru’u CMF serta Pengukuhan Dewan Pastoral Paroki Mater Dei Melata periode 2023-2025.

Dalam sambutan, P. Doni, CMF dan P. Yohanes, MSF sama-sama mengucapkan rasa terima kasih kepada P. Pankras, CMF yang telah mengabdikan diri dalam di Paroki Mater Dei Melata, sembari mendoakan yang terbaik untuk P. Pankras, CMF di tempat misi yang baru. Keduanya juga mengucapkan profisiat kepada P. Jefry, CMF yang telah memberi diri untuk memimpin umat Allah di Paroki Mater Dei Melata. Tak lupa pula, P. Doni, CMF mengingatkan para misionaris yang berkarya di Paroki Mater Dei Melata untuk senantiasa mengakarkan diri pada Allah dan berani keluar untuk bermisi di tengah umat.

Perayaan tersebut ditutup dengan acara ramah tamah dan perpisahan dengan P. Pankras yang dirangkai dalam adat Dayak, yakni Koba Tongan.

Galeri Foto

Pertemuan dan Evaluasi Akhir Tahun Komunitas Seminari Hati Maria

Lasiana, Kupang. Sebelum menutup kalender tahun 2022, Komunitas Seminari Hati Maria (SHM) mengadakan pertemuan dan evaluasi akhir tahun, pada Kamis (29/12/2022), bertempat di aula SHM. Tujuan dari pertemuan dan evaluasi ini adalah untuk melihat kembali semua kegiatan yang telah dilaksanakan, untuk melihat kekurangan dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan, dan untuk menjadi momentum membangun komitmen baru di masa mendatang.

Pertemuan dan evaluasi komunitas SHM dibuka dengan sebuah rekoleksi mini yang dibawakan oleh P. Kristoforus Landur, CMF. Terinspirasi dari teks 2 Kor 5:11-21, P. Kristo, CMF membagikan tiga kata kunci yang menjadi bahan permenungannya yakni anugerah, meninggalkan, dan belas kasih.

Dari tiga kata kunci itu, P. Kristo, CMF mengajak komunitas untuk menyadari bahwa misi yang diemban komunitas merupakan anugerah dari Allah, sehingga yang dikerjakan dalam kehidupan komunitas adalah kepentingan Allah. Selanjutnya, pastor ekonom komunitas SHM ini juga mengajak komunitas untuk berani bangkit dari kejatuhan sebagai momen untuk meninggalkan cara hidup yang lama. Akhirnya, komunitas diajak untuk terbuka pada belas kasih Allah yang senantiasa tercurah kepada tiap-tiap anggota komunitas.

Setelah mengadakan rekoleksi mini, P. Yoseph Ferdinandus Melo, CMF mengajak komunitas untuk melihat sejenak kegiatan Asembli Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste yang telah dilaksanakan di rumah retret Wisma Claretian Benlutu pada 6-11 Desember 2022. Kegiatan akbar tahunan delegasi tersebut dihadiri oleh prefek umum formasi kongregasi, P. Joseph Mbungu-Mutu, CMF.

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi dari setiap seksi yang ada dalam komunitas SHM. Di sini, setiap ketua seksi mempresentasikan hasil kerja seksi selama satu semester terakhir. Setelah itu, evaluasi akhir tahun komunitas SHM berlanjut pada pembahasan tujuh impian komunitas sebagaimana tertuang dalam proyek komunitas SHM. Dalam membahas impian-impian tersebut, anggota-anggota komunitas dibagi ke dalam tujuh kelompok. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan satu impian yang kemudian dipresentasikan dalam pertemuan.

Sebagai penutup, P. Ferdy, CMF, selaku superior komunitas mengucapkan terima kasih kepada komunitas yang telah berdinamika bersama selama setahun. P. Ferdy, CMF juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada komunitas, yakni pertama, aspek dasariah formasi komunitas SHM adalah spiritualitas hati; kedua, proyek komunitas merupakan road map, roh, dan prinsip hidup komunitas SHM; ketiga, pentingnya evaluasi proyek komunitas dilaksanakan secara berkala agar semakin mendarahdaging dalam setiap anggota komunitas.

Pertemuan dan evaluasi akhir tahun komunitas SHM diakhiri dengan acara serah terima Dekalog Impian Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste.

Galeri Foto

Asistensi Natal Para Frater Seminari Hati Maria

Lasiana, Kupang. Dalam rangka merayakan hari raya kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, para frater Seminari Hati Maria (SHM) mendapat perutusan untuk mengadakan asistensi di paroki-paroki dan kapela-kapela. Asistensi Natal tersebut terlaksana pada 23-26 Desember 2022.

Pada kesempatan tersebut, para frater filosofan berkesempatan untuk mengadakan asistensi di kapela-kapela tempat para frater berkerasulan (kapela Matani, kapela Kaniti, kapela Bimopu, kapela Binilaka, kapela Sungkaen, kapela Oepaha, kapela Manuat, kapela Poplae, kapela Noeltes). Sedangkan para frater teologan dan para frater misi universal berkesempatan untuk mengadakan asistensi di paroki-paroki (Paroki Panite, Paroki Benlutu, Paroki Oenopu dan Paroki Nurobo).

Cerita Para Frater SHM

Fr. Bastian Julian, CMF (tingkat III) mengaku sangat berbahagia bisa menjalankan asistensi di Kapela Oepaha. Frater kelahiran Manggarai ini mengisahkan bahwa Natal-nya bersama umat kapela Oepaha harus mendapat tantangan berat dari hujan lebat. Keberadaan hujan yang lebat di malam Natal hampir membuat Fr. Bastian dan umat kapela Oepaha patah semangat.

“Pas momen Natal, hujan begitu lebat, begitu deras. Tetapi bagaimana saya merasakan perjuangan itu ketika saya dan umat-umat di Oepaha itu waktu kami menanggung koor di Oeltua, kami tu berani jalan dengan hujan-hujan”, imbuhnya.

Namun, mereka bisa melalui tantangan itu berkat komitmen kuat untuk merayakan Natal dengan penuh sukacita. Semangat untuk merayakan Natal justru membuat Fr. Bastian dan umat Oepaha memberanikan diri untuk menerobos hujan deras demi bisa merayakan Natal.

“Yang saya mau garisbawahi di sini ialah bagaimana dengan perayaan Natal, momen Natal itu bisa membangkitkan semua umat, khususnya saya secara pribadi, tergerak melawan, khususnya melawan mau cuaca kah atau mau apa, tetapi dengan semangat itu kami bisa bekerja sama, berjuang sama-sama dari Oepaha sampai di Oeltua”, katanya sambil bersyukur dengan momen tersebut.

Fr. Bastian merefleksikan bahwa momen hujan lebat di hari Natal merupakan bagian yang terindah dalam hidupnya. Dia menyebutkan bahwa momen tersebut adalah sebuah hadiah Natal.

Kebahagiaan juga dirasakan oleh Fr. Jondry Siki, CMF (tingkat VI) yang berasistensi di paroki Benlutu, khususnya di kapela Koa. Fr. Jondry menuturkan bahwa dengan berasistensi di paroki Benlutu, dia bisa bernostalgia lagi dengan orang-orang di sana. Sebab, beberapa waktu yang lalu, paroki Benlutu menjadi tempat di mana frater asal Napan ini bisa belajar berpastoral.

Selain itu, Fr. Jondry juga mengakui bahwa dirinya bahagia bisa berasistensi di kapela Koa lantaran mendapat kepercayaan dari RD. Hilers, Pr (pastor paroki Benlutu) untuk mengatur semua liturgi parayaan Natal. Hal ini memberi kesempatan bagi Fr. Jondry untuk bisa belajar mengatur liturgi.

“Orangnya [RD. Hilers, Pr] sangat memberikan ruang untuk kita bisa menyampaikan sesuatu, melaksanakan sesuatu di tempat asistensi. Apalagi saya dengan romo di Koa, dan dia memberikan saya keluasan untuk mengatur liturgi”, katanya.

Selama berada di kapela Koa, Fr. Jondry banyak membuat kegiatan, yakni melatih ajuda, membantu membuat kandang Natal, melatih jawaban-jawaban liturgi berdasarkan TPE versi terbaru, mengadakan pijat refleksi, dan sharing dengan umat.

Pengakuan Komunitas Tempat Berasistensi

Fr. Ceis Amaral, CMF (tom-er komunitas paroki Panite) berbahagia dengan kehadiran para frater yang berasistensi di wilayah paroki Panite. Frater asal Fohoren ini menuturkan bahwa kehadiran para frater yang berasistensi di paroki Panite memberikan banyak inspirasi dan semangat baru dalam bermisi.

“Kami sangat senang dengan kehadiran mereka. Kami senang karena mereka datang dengan semangat yang baru, yang menginspirasi kami juga untuk terus bersemangat dalam melakukan pelayanan di tempat misi”, tuturnya.

Tidak hanya itu, tom-er Ceis, CMF juga mengaku bahwa kehadiran para frater SHM yang berasistensi bisa membantu komunitas paroki Panite dalam mempersiapkan segala sesuatu menyangkut Perayaan Ekaristi Natal. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah mengiringi koor dengan musik.

“Kehadiran mereka membantu banyak hal dalam pelayanan. Misalnya bisa bermain musik, sehingga orang bisa mengikuti perayaan dengan baik”, katanya.

Nada kebahagiaan yang sama juga diungkapkan oleh Fr. Erik Bheo, CMF (tom-er komunitas paroki Oenopu). Beliau menuturkan bahwa keberadaan frater-frater yang berasistensi di paroki Oenopu mendatangkan sukacita bagi komunitasnya.

“Secara komunitas, kami bersukacita, pertama karena perjumpaan, yang kedua karena persaudaraan yang kami hidupi dalam kebersamaan kami, dan yang ketiga juga karena kesuksesan dalam karya misi di tempat ini terutama pelayanan Natal”, katanya.

Tom-er Erik, CMF menjelaskan bahwa selama para frater berada di paroki Oenopu untuk berasistensi, ada banyak hal yang mereka laksanakan, di antaranya pelayanan sakramen, membantu menyukseskan persiapan Natal, turut serta dalam mendekorasi gereja dengan pernak-pernik Natal dan ikut mengunjungi rumah umat untuk menyampaikan sukacita Natal.